Gambar fungsi keanggotaannya adalah sebagai berikut:
Nilai keluaran yang menggambarkan dampak krisis didefinisikan menggunakan persamaan linier dengan fx = ax + b. Nilai konstanta a dan b disajikan pada tabel di bawah ini:
Himpunan Fuzzy a b
Sangat Tinggi 1
10 Tinggi 1
8 Sedang
1 6
Rendah 1 4
Sangat Rendah 1
2
b. Rule Fuzzy Kelebihan Persediaan
Kaidah yang digunakan dalam penetapan kelebihan persediaan tapioka di gudang adalah sebagai berikut:
Rule I If persen kelebihan persediaan sangat tinggi maka dampak krisis pemasaran
sangat tinggi Rule II
If persen kelebihan persediaan tinggi maka dampak krisis pemasaran tinggi Rule III
If persen kelebihan persediaan sedang maka dampak krisis pemasaran sedang. Rule IV
If persen kelebihan persediaan rendah maka dampak krisis pemasaran rendah Rule V
If persen kelebihan persediaan sangat rendah maka dampak krisis pemasaran sangat rendah
4. KEKURANGAN BAHAN BAKAR a. Rancangan Fuzzy Kekurangan Bahan Bakar
Krisis bahan bakar diasumsikan akan terjadi jika terjadi kelangkaan bahan bakar. Krisis diperhitungkan ketika terjadi kekurangan bahan bakar pada waktu perkiraan data. Rancangan fuzzy
pada analisis krisis kekurangan bahan bakar sebagai berikut:
Himpunan fungsi keanggotaan untuk persentase kekurangan bahan baku didefinisikan menggunakan persamaan Gaussian yang disajikan pada tabel di bawah ini:
Himpunan Fuzzy
σ
c
Sangat Tinggi 10
100 Tinggi 10
75 Sedang 10
50 Rendah 10
25 Sangat Rendah
10 Himpunan keanggotaan kekurangan bahan bakar disajikan pada gambar di bawah ini:
Konstanta a dan b pada masing-masing himpunan keanggotaan keluaran yang berupa fungsi linier dengan persamaan fx = ax + b adalah sebagai berikut:
Himpunan Fuzzy a
b
Sangat Tinggi 1
10 Tinggi 1
8 Sedang
1 6
Rendah 1 4
Sangat Rendah 1
2
b. Rule Fuzzy Kekurangan Bahan Bakar
Aturan yang digunakan dalam menghitung krisis kekurangan bahan baku merupakan dilakukan dengan mengevaluasi sejumlah rule seperti disajikan pada tabel di bawah ini.
Rule I If persen kekurangan bahan bakar sangat tinggi maka dampak krisis bahan bakar
sangat tinggi Rule II
If persen kekurangan bahan bakar tinggi maka dampak krisis bahan bakar tinggi Rule III
If persen kekurangan bahan bakar sedang maka dampak krisis bahan bakar sedang.
Rule IV If persen kekurangan bahan bakar rendah maka dampak krisis bahan bakar
rendah Rule V
If persen kekurangan bahan bakar sangat rendah maka dampak krisis bahan bakar sangat rendah
Dengan kelima aturan tersebut maka nilai kekurangan bahan bakar akan dievaluasi kemudian ditransformasikan menjadi nilai dampak krisis.
5. KEKURANGAN BAHAN PEMBANTU a. Rancangan Fuzzy Kelebihan Bahan Pembantu
Perhitungan krisis bahan pembantu, merupakan gabungan dari tingkat kekurangan atau kelebihan bahan-bahan yang dikelompokkan sebagai bahan pembantu. Bahan-bahan tersebut antara lain:
bahan pembantu tawas, bahan pembantu belerang , bahan zak pembungkus dan bahan pembantu PAC. Rancangan fuzzy untuk analisis krisis bahan pembantu digambarkan sebagai berikut: