Submodel Alternatif Solusi Sistem Manajemen Basis Model

6.4. Sistem Pengolahan Data

Sistem Pengolahan Data mengatur keseluruhan interaksi antarsistem maupun submodel yang tersedia sehingga terjadi operasi atau simulasi sesuai dengan yang dikehendaki. Kinerja sistem ini menghasilkan diagnosis dan identifikasi krisis, gambaran mengenai tahapan krisis yang dihadapi, kemungkinan risiko dan potensi yang dapat timbul serta pilihan-pilihan langkah menghadapi krisis dimaksud. No Submodel Asupan Kriteria 1 Bahan Pendapat pakar dan pengelola perusahaan Data perkiraan Ketersediaan bahan baku Ketersediaan bahan bakar Ketersediaan air Ketersediaan bahan pembantu Kemampuan pemasaran 2 Teknologi dan utilitas Pendapat pakar dan pengelola perusahaan Ketersediaan teknologi pengolahan Ketersediaan peralatan utama Ketersediaan peralatan penunjang Ketersediaan peralatan cadangan 3 Sosial Pendapat pakar dan pengelola Tingkat ketidakpuasan karyawan Tingkat pengunduran diri turn over karyawan Tingkat pemogokan Tingkat pelanggaran hukum oleh manajemen perusahaan 4 Ekonomi dan finansial Data dan asumsi Titik impas BEP NPV IRR ROI 5 Alternatif solusi Agregat nilai dari submodel lainnya Rule base if-then Dalam Sistem Pengolahan Data berlangsung segala kegiatan penghitungan maupun inferensi. Termasuk peramalan atau perkiraan produksi, pasokan bahan baku, pasokan air, dan lain-lain, dengan kaidah atau perilaku perhitungan masing-masing Tabel 13. Metoda peramalan yang digunakan dalam Sistem Pengolahan Data adalah pemulusan Gaussian yang persamaan umumnya sebagai berikut: ∑ = ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − = n i c b x i i i e a x y 1 2 …………………............. 65 a = koefisien amplitudo b = koefisien lokasi atau centroid c = koefisien lebar puncak sebaran n = jumlah puncak, 1 ≤ n ≤ 8 Misalnya pada peramalan pasokan ubikayu eksternal digunakan metoda pemulusan Gaussian orde 8 dengan persamaan sebagai berikut: Tabel 13. Alternatif dan kriteria masing-masing submodel yx = a 1 exp-x-b 1 c 1 2 + a 2 exp-x-b 2 c 2 2 + a 3 exp-x-b 3 c 3 2 + a 4 exp-x-b 4 c 4 2 + a 5 exp-x-b 5 c 5 2 + a 6 exp-x-b 6 c 6 2 + a 7 exp-x-b 7 c 7 2 + a 8 exp-x-b 8 c 8 2 yx = 9073 exp-x- 731900 44.21 2 + 11470exp-x- 731800 24.4 2 + 11970 exp-x- 732100 165.2 2 + 12120exp-x- 731500 14.65 2 + 4947 exp-x- 731400 28.47 2 + 6774exp- x- 733000 503.6 2 + 8367 exp-x- 731100 639.7 2 + 5796exp-x- 731700 100.7 2 Contoh inferensi fuzzy yang berlangsung dalam Sistem Pengolahan Data adalah perhitungan dampak krisis komprehensif yang menggunakan asupan dampak krisis bahan, dampak krisis finansial, dampak krisis teknologi dan dampak krisis sosial Gambar 45. Keluarannya berupa agregat nilai dampak krisis gabungan atas. Pada bagian asupan, didefinisikan fungsi keanggotaan masing-masing dampak krisis.

6.4.1. Dampak Krisis

Nilai dampak krisis merupakan agregasi dari dampak krisis bahan, dampak krisis finansial, dampak krisis teknologi dan dampak krisis sosial. Proses inferensinya mengikuti kaidah Metoda Sugeno ‘if asupan then keluaran’. Sebagai asupan, masing-masing dampak krisis didefinisikan menggunakan fungsi keanggotaan Gaussian yang persamaan umumnya adalah lihat Persamaan 64: 2 2 2 , , σ σ c x e c x f − − = Masing-masing dampak krisis bahan, finansial, teknologi dan sosial memiliki fungsi keanggotaan pada lima himpunan fuzzy dengan nilai σ dan nilai c sebagaimana diuraikan dalam Tabel 14 berikut. Gambar 45. Inferensi fuzzy pada penghitungan krisis bahan gabungan.