Penetapan Tujuan Tahapan penelitian

4.2.3. Penelitian

Penelitian guna penyusunan model ini dilakukan dengan penelusuran pustaka, wawancara, pengumpulan data lapang dan akuisisi pendapat praktisi yang setara dengan pakar dalam rangka penyusunan model analisis krisis bahan, krisis ekonomi dan finansial, krisis teknologi dan krisis sosial. Data dan fakta serta pendapat pakar dikumpulkan dari pihak-pihak yang terlibat atau terkait dengan agroindustri tapioka di lapang, di antaranya petani ubikayu, masyarakat sekitar perusahaan, karyawan perusahaan dan pejabat pemerintah. Masing- masing pihak dapat mengakibatkan terjadinya krisis internal tertentu dengan dampak yang berbeda terhadap perusahaan agroindustri. Solusi atau pencegahan bagi setiap dampak krisis juga berbeda-beda. Data pokok bagi penyusunan model manajemen krisis diperoleh dari salah satu perusahaan tapioka di Lampung Timur. Data lapang dari perusahaan tersebut meliputi pasokan ubikayu, pasokan bahan bakar, pasokan air, kapasitas produksi, kinerja produksi perusahaan, pasokan bahan pembantu, pasokan bahan bakar dan data lain sehubungan lingkup penelitian. Narasumber yang diakuisisi pengetahuan, pengalaman dan nalurinya adalah para praktisi yang sedang atau pernah menjadi manajemen puncak dan manajemen menengah di lingkungan perusahaan tapioka. Yakni Setiawan Achmad Managing Director PT Great Giant Pineapple di Jakarta, memiliki dan memimpin perusahaan industri tapioka sejak tahun 1970-an, Ir Iswanto Direktur Produksi PT Great Giant Pineapple di Terbanggi, Lampung Tengah, memimpin perusahaan tapioka pada tahun 1980-2000, Willy Purba Senior Manajer Sumberdaya manusia PT Umas Jaya Farm di Terbanggi, menangani perusahaan tapioka sejak tahun 1970-an, Tonny Edyanto Senior Manager PT Umas Jaya Agrotama di Jabung, menangani perusahaan tapioka sejak tahun 1980an dan Ir Hendro Purnomo Manajer Pabrik Tapioka di PT Umas Jaya Farm di Terbanggi. Para narasumber itu merupakan praktisi atau pelaku yang terlibat secara langsung dalam agroindustri tapioka.

4.2.4. Analisis

Data, fakta dan pendapat yang terkumpul dipilah-pilahkan, diolah dan disiapkan bagi penyusunan model yang sesuai dengan rancangan rekayasa model manajemen krisis. Masing-masing kelompok data diolah dengan cara tertentu, sesuai dengan kriteria yang diperlukan dalam analisis krisis dan pemilihan solusi terhadap krisis tersebut.