Contoh Penetapan Dampak Krisis Kaidah pertama

Asupan Bahan 3.622 Finansial 4.9446 Teknologi 2.978 Sosial 2.486 Nilai w 1 firing strength method product perkalian Derajat Keanggotaan 0.0062 0.0410 0.0021 0.0009 0.000000000480438 Hasil perhitungan persamaan Gaussian dengan σ = 2, c = 10 dan x = 3.622; 2 2 2 2 10 622 . 3 71828 . 2 , , × − − = c x f σ -5.0848 71828 . 2 , , = c x f σ f x, σ, c = 0.00618 = 0.0062 ………. … contoh perhitungan 1 Nilai predikat alfa atau z dihitung dengan memasukkan nilai asupan pada persamaan pada fungsi keanggotaan. Pada aturan pertama nilai keluaran himpunan fungsi keanggotaan Sangat Tinggi dengan persamaan y 1 = 5x 1 + 3x 2 + 2x 3 + 2x 4 + 10 y 1 = 5 x 3.622 + 3 x 4.9446 + 2 x 2.978 + 2 x 2.486 + 10 y 1 = 18.11 + 14.834 + 5.956 + 4.972 + 10 y 1 = 53.87………………………………………….contoh perhitungan 2 jadi nilai predikat alfa = z 1 = y 1 = 53.87 Kaidah kedua jika-maka adalah sebagai berikut: Jika Dampak Krisis Bahan T dan Dampak Krisis Finansial T dan Dampak Krisis Teknologi ST dan Dampak Krisis Sosial ST maka Nilai Dampak Krisis Komprehensif T Dengan cara perhitungan yang sama sesuai dengan fungsi keanggotaan pada masing-masing asupan diperoleh nilai firing strength sebagai berikut: Asupan Bahan 3.622 Finansial 4.9446 Teknologi 2.978 Sosial 2.486 Nilai w 1 firing strength method product perkalian Derajat Keanggotaan 0.1526 0.4422 0.0776 0.0432 0.0002262136149504 Nilai z 2 dihitung seperti pada contoh perhitungan 2 dengan persamaan sebagai berikut: y 2 = 5x 1 + 3x 2 + 2x 3 + 2x 4 + 7.5 y 2 = 51.37 Nilai z 2 = y 2 = 51.37 Kaidah ketiga jika-maka adalah sebagai berikut: Jika Dampak Krisis Bahan S dan Dampak Krisis Finansial S dan Dampak Krisis Teknologi ST dan Dampak Krisis Sosial ST maka Nilai Dampak Krisis Komprehensif T . Dengan perhitungan yang sama seperti pada sebelumnya diperoleh nilai firing strength sebagai berikut: Asupan Bahan 3.622 Finansial 4.9446 Teknologi 2.978 Sosial 2.486 Nilai w 1 firing strength method product perkalian Derajat Keanggotaan 0.7887 0.9996 0.5999 0.4538 0.214625560216082 Nilai z 3 dihitung dengan cara yang sama seperti pada contoh 2. Karena pada kaidah keluaran atau konsekwensi then adalah Nilai krisis pada tingkat T, maka persamaan yang dipakai adalah y 3 = 5x 1 + 3x 2 + 2x 3 + 2x 4 + 5 y 3 = 48.87 Nilai z 3 = y 3 = 48.87 Kaidah keempat jika-maka adalah sebagai berikut: Jika Dampak Krisis Bahan R dan Dampak Krisis Finansial R dan Dampak Krisis Dampak Teknologi ST dan Dampak Krisis Sosial ST maka Nilai Dampak Krisis Komprehensif S. Perhitungan nilai w 4 atau firing strength dilakukan seperti pada contoh perhitungan 1. Hasil perhitungan adalah: Asupan Bahan 3.622 Finansial 4.9446 Teknologi 2.978 Sosial 2.486 Nilai w 1 firing strength method product perkalian Derajat Keanggotaan 0.8544 0.4737 0.9718 1.0000 0.393315914304 Nilai z 4 dihitung menggunakan persamaan pada fungsi keanggotaan keluaran Sedang. Persamaan yang dipakai pada perhitungan ini adalah sebagai berikut: y 4 = 5x 1 + 3x 2 + 2x 3 + 2x 4 + 5 y 4 = 46.37 Jadi nilai z 4 = y 4 = 46.37 Kaidah kelima jika-maka adalah: Jika Dampak Krisis Bahan SR, Dampak Krisis Finansial SR, Dampak Krisis Teknologi ST dan Krisis Sosial ST maka Nilai Dampak Krisis Komprehensif adalah R Firing strength dapat dihitung nilai sebagai berikut: Asupan Bahan 3.622 Finansial 4.9446 Teknologi 2.978 Sosial 2.486 Nilai w 1 firing strength method product perkalian Derajat Keanggotaan 0.1940 0.0470 0.3300 0.4618 0.001389528492 Nilai z 5 dihitung menggunakan evaluasi fuzzy sebagaimana pada contoh ke dua. Kesimpulan then hasil perhitungan adalah Rendah, sehingga persamaan linier yang digunakan adalah sebagai berikut: y 5 = 5 x 1 + 3x 2 + 2x 3 + 2x 4 + 2.5 y 5 = 43.87 Jadi nilai z 5 = y 5 = 43.87 Penghitungan agregasi nilai krisis komprehensif ini menggunakan metoda weighted average sesuai Persamaan 53 sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut w 1 x z 1 0.000000025882636374 w 1 0.000000000480438 w 2 x z 2 0.011621272 w 2 0.00022621 w 3 x z 3 10.489395 w 3 0.21462556 w 4 x z 4 18.23923889 w 4 0.39331591 w 5 x z 5 0.060962784 w 5 0.00138953 Total 0.60955721710747 28.801217979913 Nilai z akhir = 0.6095572171074728.801217979913= 47.2494085404867 Nilai ini jika dibulatkan menjadi 47. Nilai z akhir perlu dinormalisasikan secara membaginya dengan nilai terbesar yang bisa dicapai jika terjadi asupan maksimum, yakni nilai 10. Hasil keluarannya adalah 10 x 5 + 10 x 3 + 10 x 2 + 10 x 2 + 10 = 130. Sehingga perhitungan normalisasi adalah: Dampak Krisis Komprehensif = 47130 Maksimum Dampak Krisis = 47130 10 = 3.61538461538462. Hasil akhir keluaran nilai Dampak Krisis Komprehensif = 3.6 Urutan langkah yang serupa dilakukan pada penghitungan peluang krisis komprehensif sehingga dihasilkan nilai 33.

6.5. Sistem Manajemen Dialog

Sistem Manajemen Dialog merupakan penghubung antara sistem dengan pengguna pengambil keputusan. Interaksi pengguna dengan sistem dilakukan melalui tampilan yang tersedia dalam manajemen dialog. Fitur yang disediakan dalam manajemen dialog antara lain fungsi analisis, penambahan, pengubahan dan penghapusan data, serta penyajian data dalam bentuk tabel. Sistem Manajemen Dialog dikembangkan menggunakan Borland Delphi 7 yang diintegrasikan dengan MATLAB 7, Microsoft Excel 2003 dengan basis data Microsoft Access 2003. Sistem manajemen dialog ini diterjemahkan menjadi alur program, susunan menu, manajemen pengguna, dan login pengguna yang terstruktur berdasarkan level pengguna. Susunan menu terdiri dari dropdown menu meliputi File Login Ulang, Keluar, Pusat Data Produksi Tapioka, Pasokan Internal, Pasokan Eksternal, Pasokan Air, Pasokan Bahan Bakar, Penggunaan Zak, Penggunaan Tawas, Penggunaan Belerang, Penggunaan PAC, Pemakaian Bahan Bakar, Penjualan Tapioka dan Sisa Tapioka, Pengolahan Data Peramalan, Data Finansial Kelayakan Finansial, Input Nilai Krisis Input Krisis Campuran, Input Krisis Bahan Pembantu, Input Krisis Teknologi, Input Krisis Sosial, Input Solusi Sub Komprehensif, Input Solusi Komprehensif, Input Solusi Kuadran, Analisis, Atur Pengguna Profil Pengguna, Ganti Password, Atur Jendela Arrange, Cascade, Close, Minimize All, Tile Horizontally, Tile Vertically. Aplikasi juga mengintegrasikan antara penggunaan MATLAB Release 14 dalam analisis data dengan Microsoft Access 2003 dan Microsoft Excel sebagai basis data. Asupan data terhadap model, diolah dan didiagnosis secara komprehensif guna menentukan gejala krisis dalam suatu perusahaan. Jika gejala krisis tersebut positif, model akan melanjutkan dengan analisis berdasarkan kepiawaian yang tersedia pada sistem pakar, mengambil keputusan mengenai tingkat krisis yang dihadapi, serta menentukan pilihan tindakan antisipasi atau solusi terhadap krisis tersebut. Diagnosis dan identifikasi krisis bahan baku dan produk, dilakukan berdasarkan asupan pendapat praktisi yang diperoleh melalui wawancara dan pengisian angket.