5.2.4. Sosial
Situasi krisis sosial dalam perusahaan agroindustri didekati dengan identifikasi kondisi sumberdaya manusia di perusahaan, pelanggaran hukum yang dilakukan oleh
perusahaan atau pimpinan perusahaan, hubungan atau kemitraan perusahaan dengan warga di sekitar perusahaan, aksi kekerasan maupun aksi teror yang mungkin terjadi dan
pencitraan perusahaan. Kebutuhan data bagi analisis krisis sosial diperoleh dari hasil akuisisi pendapat dan pengalaman para narasumber mengenai peluang krisis maupun
dampak terjadinya krisis tersebut, serta solusi jika krisis itu terjadi.
5.3. Identifikasi Sistem
Perancangan suatu sistem rinci dimulai dengan konsep dan penetapan konfigurasinya. Konfigurasi model manajemen krisis CrismanSoft tersusun atas Sistem
Manajemen Basis Data Data Base Management System, Sistem Manajemen Basis Model Model Base Management System dan Sistem Manajemen Basis Pengetahuan Knowledge
Base Management System. Ketiga sistem itu dihubungkan dengan Sistem Pengolahan Problematik atau pengolahan data data processing yang menjadi penghubung antar
sistem, yang kemudian berinteraksi dengan Sistem Manajemen Dialog yang berfungsi sebagai tampilan bagi pengguna user interface. CrismanSoft merupakan program
aplikasi komputer yang mampu menyajikan peringatan dini, menyajikan tahapan maupun risiko krisis internal yang sedang dihadapi perusahaan agroindustri dan menyuguhkan
solusi alternatif berupa tindakan pencegahan, penghindaran dan penanggulangan krisis tersebut Gambar 30.
Gambar 30. Diagram asupan-keluaran manajemen krisis.
Dewasa ini penggunaan komputer sebagai pengolah data dan penyimpan data dalam rekayasa dan aplikasi suatu sistem merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan. Pada
tahap implementasi komputer, model matematis diaplikasikan dalam bentuk berbagai persamaan, diagram alir dan diagram kotak.
Rekayasa model dapat didekati melalui dua cara, yakni menggunakan pendekatan kotak gelap dan pendekatan struktur. Tidak jarang kedua pendekatan ini diterapkan secara
serentak dengan tujuan mendapatkan model yang lebih efektif. Pada pendekatan kotak gelap, identifikasi model yang akan dibentuk dilakukan dengan pengamatan terhadap
perilaku sistem yang telah ada. Perilaku dan kinerja sistem yang telah ada tersebut dikaji melalui teknik statistik dan matematis, sehingga didapatkan model matematis yang
hasilnya paling mendekati hasil operasional yang diperoleh melalui sistem yang ada. Pendekatan kotak gelap sulit diterapkan pada perancangan sistem yang masih baru, yang
tujuannya masih bersifat konseptual.
Pemodelan sistem menggunakan pendekatan kotak gelap dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yakni yang bersifat analitis, sintesis, rekayasa design dan
pengendalian control sebagaimana diungkapkan pada Tabel 6. Pemodelan sistem analitis diterapkan jika asupan dan proses dalam sistem yang dipelajari telah diketahui dan
keluarannya yang belum diketahui secara pasti. Sedang pemodelan sistem rekayasa, asupan dan keluaran sudah diketahui dan prosesnya yang masih belum diketahui. Pada
pemodelan sistem pengendalian, proses maupun keluaran sistem sudah diketahui dan asupan sistem tersebut yang masih harus dipelajari.
Manajemen krisis dalam perusahaan agroindustri adalah segenap tindakan pendeteksian sampai penanggulangan yang dilakukan oleh suatu perusahaan agroindustri
sewaktu menghadapi krisis internal. Jenis-jenis krisis internal yang biasa melanda suatu perusahaan, dapat dilihat rinciannya pada Tabel 7.
Dalam perusahaan, biasanya penyusunan rencana pengelolaan krisis didahului dengan pembentukan tim manajemen krisis crisis management team. Anggota inti dari
tim manajemen krisis sangat tergantung dari jenis usaha dan kemungkinan krisisnya. Pada umumnya terdiri atas pimpinan puncak atau manajemen senior, direktur keuangan,
Tabel 6. Klasifikasi pendekatan sistem
Komponen Sistem Pendekatan
Sistem Asupan Proses
Keluaran
Analitis Diketahui Diketahui Tidak Diketahui
Rekayasa Diketahui Tidak Diketahui
Diketahui Pengendalian
Tidak Diketahui Diketahui
Diketahui Sintesis Diketahui Tidak Diketahui
Tidak Diketahui