Rule Fuzzy Krisis Teknologi

Plot grafik di bawah ini menunjukkan fungsi keanggotaan tingkat ketidakpuasan karyawan. Asupan masing-masing tingkat keresahan karyawan, tingkat pengunduran diri karyawan, pemogokan karyawan, tingkat teror, maupun tingkat ancaman kekerasan juga menggunakan fungsi Gaussian dengan konstanta gamma dan c sebagai berikut: Nama Himpunan Fuzzy σ c Sangat Tinggi 10 100 Tinggi 10 75 Sedang 10 50 Rendah 10 25 Sangat Rendah 10

b. Rule Fuzzy Krisis Sosial

Dalam menentukan dampak krisis digunakan sejumlah aturan-aturan yang menentukan tingkat peran masing-masing fungsi keanggotaan dalam menentukan hasil akhir dampak krisis. Dengan rule ini diperoleh gambaran mengenai tingkat peran masing-masing dalam mempengaruhi tingkat dampak krisis sosial. Rule tersebut antara lain: Rule I If Tingkat Ketidakpuasan Karyawan Sangat Tinggi dan Tingkat Keresahan Karyawan Sangat Tinggi dan Tingkat Pengunduran Diri Sangat Tinggi dan Tingkat Pemogokan Sangat Tinggi dan Tingkat Teror Sangat Tinggi dan Tingkat Ancaman Sangat Tinggi then Nilai Krisis Sangat Tinggi Rule II If Tingkat Ketidakpuasan Karyawan Tinggi dan Tingkat Keresahan Karyawan Tinggi dan Tingkat Pengunduran Diri Sangat Tinggi dan Tingkat Pemogokan Sangat Tinggi dan Tingkat Teror Tinggi dan Tingkat Ancaman Tinggi then Nilai Krisis Tinggi Rule III If Tingkat Ketidakpuasan Karyawan Sedang Tingkat Keresahan Karyawan Sedang dan Tingkat Pengunduran Diri Sangat Tinggi dan Tingkat Pemogokan Sangat Tinggi dan Tingkat Teror Sedang dan Tingkat Ancaman Tinggi then Nilai Krisis Sedang Rule IV If Tingkat Ketidakpuasan Karyawan Rendah dan Tingkat Keresahan Karyawan Rendah dan Tingkat Pengunduran Diri Sangat Tinggi dan Tingkat Pemogokan Sangat Tinggi dan Tingkat Teror Rendah dan Tingkat Ancaman Sedang then Nilai Krisis Rendah Rule V If Tingkat Ketidakpuasan Karyawan Sangat Rendah dan Tingkat Keresahan Karyawan Sangat Rendah dan Tingkat Pengunduran Diri Sangat Tinggi dan Tingkat Pemogokan Sangat Tinggi dan Tingkat Teror Sangat Rendah dan Tingkat Ancaman Rendah then Nilai Krisis Sangat Rendah

10. ANALISIS KRISIS GLOBAL a. Rancangan Fuzzy Analisis Krisis Global

Rancangan fuzzy analisis krisis global digunakan untuk menentukan tingkat krisis keseluruhan yang merupakan gabungan dari krisis bahan, krisis finansial , krisis teknologi dan krisis sosial. Rancangan untuk penentuan krisis global adalah sebagai berikut: Fungsi keanggotaan untuk masing-masing variabel dalam penentuan krisis global menggunakan fungsi keanggotaan Gaussian. Konstanta gamma dan c bagi masing-masing krisis bahan, krisis finansial, krisis teknologi dan krisis sosial pada sisi asupan anteseden disajikan pada tabel di bawah ini: Nama Himpunan Fuzzy Krisis Bahan σ c Sangat Tinggi 2 10 Tinggi 2 7.5 Sedang 2 5 Rendah 2 2.5 Sangat Rendah 2 Himpunan fungsi keanggotaan sisi keluaran konsekuen menggunakan fungsi linier mengikuti persamaan e dx cx bx ax x f + + + + = dengan konstanta a, b, c, d, dan e seperti disajikan pada tabel di bawah ini: Nama a b c d e Sangat Tinggi 5 3 2 2 10 Tinggi 5 3 2 2 7.5 Sedang 5 3 2 2 5 Rendah 5 3 2 2 2.5 Sangat Rendah 5 3 2 2 0

b. Rule Fuzzy Analisis Krisis Komprehensif

Nilai dampak krisis dihitung dari tingkat pengaruh dari peubah masukan. Masing-masing peubah masukan mempunyai peran dalam menentukan tingkat dampak krisis sesuai dengan rule yang telah dibuat. Rule tersebut antara lain adalah: Rule I If Krisis bahan ST dan Krisis Finansial ST dan Krisis Teknologi ST dan Krisis Sosial ST maka Nilai KrisisST Rule II If Krisis Bahan T dan Krisis Finansial T dan Krisis Teknologi ST dan Krisis Sosial ST maka Nilai Krisis T. Rule III If Krisis Bahan S dan Krisis Finansial S dan Krisis Teknologi ST dan Krisis Sosial ST maka Nilai Krisis T Rule IV If Krisis Bahan R dan Krisis Finansial R dan Krisis Teknologi ST dan Krisis Sosial ST maka Nilai Krisis S. Rule V If Krisis Bahan SR dan Krisis Finansial SR dan Krisis Teknologi ST dan Krisis Sosial ST maka Nilai Krisis R