maupun penyajian solusi juga harus disesuaikan dengan situasi lingkungan agroindustri yang mengimplementasikan model ini. Validasi maupun verifikasi terhadap model
mungkin saja berbeda dibandingkan dengan validasi dan verifikasi yang dilakukan terhadap CrismanSoft.
8.5. Faktor Lain
Dimungkinkan juga pengimplementasian model manajemen krisis CrismanSoft pada jenis industri lain, namun diperlukan perubahan asumsi dasar dan penetapan faktor-
faktor penyebab krisis maupun besaran-besaran pembatasnya. Pada tingkat penerapan, pemilihan solusi krisis dapat juga digabungkan dengan alternatif yang diperoleh melalui
metoda penanganan krisis lainnya seperti Issue Management Technology sebagaimana diuraikan pada Tabel 19 Eriyatno, 1998a.
Barometer Krisis
Ringan Sedang
Berat Mudah
Kekurangan dana atau krisis keuangan
Kerusakan mesin dan pelaratan utama
Persengketaan dengan pekerja
Sedang
Krisis pencitraan Kekurangan air bagi
pengolahan atau produksi Fluktuasi harga jual dan
ketersediaan produk
Penanganan Kris
is
Sulit
Kekurangan Bahan bakar
Pencemaran lingkungan hidup yang disebabkan
oleh proses pengolahan Ketersediaan bahan
baku dan kontinyuitas pasok
Implementasi CrismanSoft mempersyaratkan ketersediaan komputer PC Pentium III dengan RAM paling rendah 512 Mb dan hard disk setidaknya 20 Gb. Model
CrismanSoft hanya bisa berfungsi pada komputer yang telah memiliki instalasi piranti Microsoft Excel 2003, Microsoft Access 2003 dan MATLAB 7 atau yang lebih mutakhir.
Tabel 19. Klasifikasi krisis berdasarkan Issue Management Technology
IX. KESIMPULAN DAN SARAN
9.1. Kesimpulan
Model simulasi manajemen krisis CrismanSoft yang dihasilkan merupakan piranti menggunakan akuisisi pengetahuan pakar dan teknik-teknik pengambilan keputusan
berbasis logika fuzzy dan analisis ekonomi yang dapat menyajikan peringatan dini mengenai krisis, menganalisis dampak dan peluang krisis internal yang dihadapi
perusahaan agroindustri dan menyajikan rekomendasi solusi bagi krisis tersebut. Solusi yang disajikan CrismanSoft merupakan gabungan antara hasil pengambilan keputusan
berbasis data dan hasil pengambilan keputusan berbasis pengetahuan, pengalaman, naluri maupun informasi para manajemen puncak perusahaan industri tapioka.
Model simulasi manajemen krisis CrismanSoft mampu mewakili perilaku para praktisi manajemen krisis dalam menyajikan hasil analisis krisis maupun rekomendasi
solusi pada masing-masing lingkup bahan, ekonomi dan finansial, teknologi dan sosial secara sendiri-sendiri maupun pada tingkat yang komprehensif, dan memproyeksikan hasil
analisis tersebut pada kuadran krisis Fink sehingga menghasilkan gambaran krisis yang mudah dicerna oleh pengguna.
Kesahihan model ini dalam menetapkan situasi krisis yang dihadapi oleh perusahaan dan ketepatan penyajian solusi krisis, telah diuji melalui teknik yang
disarankan bagi validasi dan verifikasi model. Hasil verifikasi dan validasi model menunjukkan CrismanSoft memiliki kesesuaian dengan tujuan pembentukannya dan
benar-benar mampu mewakili perilaku sekelompok pakar dalam menghadapi krisis di perusahaan agroindustri.
Perubahan panjangnya serial data yang tersedia akan menghasilkan perubahan validitas data dan perubahan R-square dan MAPE maupun Adjusted R-square yang sangat
menentukan dalam pemilihan metoda pemulusan. Padahal metoda pemulusan sangat menentukan hasil perkiraan, yang kemudian dijadikan asupan dalam pengambilan
keputusan penentuan dampak krisis yang menjadi salah satu dasar penetapan solusi krisis. Perubahan pada data yang tersedia dapat mengakibatkan perubahan hasil analisis krisis
dan rekomendasi secara sangat signifikan. Kedekatan jarak antara waktu yang diperkirakan diramalkan dan data yang
tersedia, lebih menjamin akurasi peramalan. Dalam ujicoba, perkiraan terhadap keadaan lebih dari tiga bulan dibandingkan dengan data yang tersedia, menghasilkan keluaran
perkiraan yang cukup besar deviasinya.