kewajiban untuk merinci segala bentuk manfaat yang diterima masing-masing anggota kedua Dewan tersebut. Demikian pula dengan pengungkapan agenda
rapat dan tingkat kehadiran Komisaris dan Direksi, pengungkapan adanya perbedaan pendapat dissenting mechanism antar Komisaris dan Direksi, dan
pengungkapan hal lain yang sensitif seperti pengungkapan kegagalan.
2. Pentahapan Penerapan GCG
Dalam pelaksanaan penerapan GCG di perusahaan adalah penting bagi perusahaan untuk melakukan pentahapan yang cermat berdasarkan analisis
atas situasi dan kondisi perusahaan serta tingkat kesiapannya, sehingga penerapan GCG dapat berjalan lancar dan mendapatkan dukungan dari
seluruh unsur di dalam perusahaan.
164
Pada umumnya perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan GCG menggunakan pentahapan berikut:
a. Tahap persiapan
Tahap ini terdiri atas 3 langkah utama: 1 Awareness Building, 2 GCG Assessment; dan 3 GCG Manual Building.
Awareness building merupakan langkah sosialisasi awal untuk membangun kesadaran mengenai arti penting GCG dan komitmen
bersama dalam penerapannya. Upaya ini dapat dilakukan dengan
164
Mas Achmad Daniri; Good Corporate Governance Konsep dan penerapannya dalam konteks Indonesia, Edisi kedua,Jakarta: Ray Indonesia 2006, hal 128-132
Universitas Sumatera Utara
meminta bantuan tenaga ahli independen dari luar perusahaan. Bentuk kegiatan dapat dilakukan melalui seminar, lokakarya, dan diskusi
kelompok. GCG Assessment merupakan upaya untuk mengukur atau lebih
tepatnya memetakan kondisi perusahaan dalam penerapan GCG saat ini. Langkah ini perlu guna memastikan titik awal atau level penerapan
GCG dan untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang tepat guna mempersiapkan infrastruktur dan struktur perusahaan yang kondusif
bagi penerapan GCG secara efektif. Dengan kata lain GCG Assessment dibutuhkan untuk mengidentifikasi aspek-aspek apa yang
perlu mendapatkan perhatian terlebih dahulu, dan langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk mewujudkannya.
GCG Manual Building adalah langkah berikut setelah assessment dilakukan. Berdasarkan hasil pemetaan tingkat kesiapan
perusahaan dan upaya identifikasi prioritas penerapan, penyusunan manual atau pedoman implementasi GCG dapat disusun. Penyusunan
manual dapat dilakukan dengan bantuan tenaga ahli independen dari luar perusahaan. Manual ini dapat dibedakan antara manual untuk
organ-organ perusahaan dan manual untuk keseluruhan anggota perusahaan, mencakup berbagai aspek sepert:
1 Kebijakan GCG Perusahaan
2 Pedoman GCG bagi Organ-organ Perusahaan;
Universitas Sumatera Utara
3 Pedoman Perilaku
4 Audit Committee Charter
5 Kebijakan Disklosur dan Transparansi
6 Kebijakan Manajemen Risiko
7 Roadmap Implementasi
b. Tahap Implementasi
Setelah perusahaan memiliki GCG manual, langkah selanjut adalah memulai implementasi di perusahaan. Tahap ini terdiri atas 3
internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan kepada seluruh
perusahaan berbagai aspek yang terkait dengan implementasi GCG khususnya mengenai Pedoman Penerapan GCG. Upaya sosialisasi
perlu dilakukan dengan suatu tim khusus yang dibentuk untuk itu, langsung dibawah pengawasan Direktur Utama atau salah satu
Direktur yang ditunjuk sebagai GCG Champion di perusahaan.
165
Implementasi adalah kegiatan yang dilakukan sejalan dengan Pedoman GCG yang ada, berdasarkan roadmap yang telah disusun.
Implementasi harus bersifat top down approach yang melibatkan
165
Pelaksanaan sosialisasi terkait erat dengan pengembangan budaya baru, yang masih perlu dilengkapi dengan upaya pembudayaan dari semua panduan dan pedoman yang bersifat legal dan
formal tersebut, sehingga pada akhirnya apa yang diharapkan di dalam berbagai panduan dan pedoman ini akan dapat terlaksana sebagai suatu kebiasaan yang mencerminkan budaya perusahaan yang baru.
Lihat G. Suprayitno, et.al. Internalisasi Good Corporate Governance dalam proses Bisnis Jakarta: The Indonesian Institute for Corporate Governance, 2005, hal. 8.
Universitas Sumatera Utara
Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan. Implementasi hendaknya mencakup pula upaya manajemen perubahan change management
guna mengawal proses perubahan yang ditimbulkan oleh implementasi GCG.
166
Internalisasi adalah tahap jangka panjang dalam implementasi. Internal seluruh proses bisnis perusahaan melalui berbagai prosedur
operasi misalnya prosedur pengadaan dan lain-lain, sistem kerja, dan berbagai peraturan perusahaan. Dengan upaya ini dapat dipastikan
bahwa penerapan GCG bukan sekadar dipermukaan atau sekadar kepatuhan yang bersifat superfisial, tetapi benar-benar tercermin
dalam seluruh aktivitas perusahaan.
c. Tahap Evaluasi