sehingga perusahaan dapat beroperasi secara efisien, dan bersaing secara efektif untuk menarik investor.
3. Corporate Governance Framework
Walaupun setiap negara memilik corporate governance code masing- masing, pada prinsipnya ada beberapa aspek universal corporate governance
framework yang terdapat di masing-masing code tersebut, meliputi
114
: a. Tujuan korporasi corporate objective.
Korporasi sudah seharusnya berusaha menjamin kelangsungan hidup bisnisnya dalam jangka panjang dan mengelola hubungan
dengan stakeholders secara efektif, tercermin pada: 1 Terlaksananya dengan baik kontrol internal dan manajemen
risiko; 2 Tercapainya imbal hasil return yang optimal bagi pemegang saham; 3 Terlindungnya kepentingan pemangku
kepentingan secara wajar; 4 Terlaksananya suksesi kepemimpin- an yang wajar demi kesinambungan manajemen di semua lini
organisasi.
115
Korporasi seharusnya mengungkapkan informasi dengan akurat, memadai, dan tepat waktu yang juga bersikap transparan terhadap
114
Antonius Alijoyo-Subarto dan Zaini, Op.cit, hal 16
115
Tujuan Korporasi merupakan tanggung jawab bersama Organ Perusahaan dimana Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjaga kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjang
tercermin pada terlaksananya kontrol internal dan manajemen risiko, imbal hasil return optimal, terlindungnya kepentingan Stakeholder, dan suksesi kepemimpinan yang wajar. Lihat KNKG,
Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, Jakarta 2006, hal. 12
Universitas Sumatera Utara
investor tentang akuisisi, hak dan kewajiban kepemilikan, serta penjualan saham.
Membangun landasan kerja yang kuat bagi manajemen perusahaan dan Board of Directors Establish solid foundation for
management and oversight by the Board. Agar dapat mencapai tujuan bisnis mereka secara berhasil perusahaan wajib membangun
kesadaran para anggota manajemen atas hak dan tanggung jawab mereka. Board of Directors wajib menghayati dan melaksanakan
hak mereka mengendalikan dan mengawasi kegiatan bisnis perusahaan.
116
Mengembangkan kebiasaan mengambil keputusan yang etis dan dapat dipertanggung jawabkan Promote ethical and responsible decision
making. Kebiasaan tersebut wajib dimulai dari tingkat atas dalam organisasi perusahaan.
Menyadari adanya resiko bisnis dan mengelolanya secara professional Recognise and manage risk. Perusahaan yang ditata kelola secara
sehat menyusun prosedur mengevaluasi resiko bisnis dan investasi yang mungkin akan mereka hadapi. Mereka mengelola resiko bisnis
secara professional.
116
Siswanto Sutojo dan E. John Aldridge, Op. cit, hal. 14
Universitas Sumatera Utara
Mendorong peningkatan kinerja pengurus dan menajemen perusahaan Encorage enhanced performance.
117
b. Hak Suara voting right. Pemegang saham biasanya mengeluarkan satu suara untuk satu saham
Korporasi seharusnya menjamin hak pemilik untuk memberikan suara. Regulator seharusnya menfasilitasi hak memberikan suara dan
mewajibkan adanya disklosur yang terkait dengan proses pengambilan putusan yang tepat waktu.
c. Non-executive corporate board. Terdapat desakan yang kuat agar board melibatkan non-executive
yang independen dalam jumlah dan kompetensi yang memadai. Non- executive yang independen sebaiknya tidak kurang dari 2 dua
anggota tergantung besaran board dan sama banyaknya dengan substantial majority. Komite Audit, Komite Remunerasi, dan Komite
Nominasi sebaiknya mayoritas beranggotakan non-executive yang indepeden.
d. Kebijakan remunerasi korporasi corporate remuneration policies. Dalam setiap laporan tahunan korporasi seharusnya mengungkapkan
disclose kebijakan board tentang remunerasi sehingga investor
117
Ibid, hal 15
Universitas Sumatera Utara
dapat memutuskan apakah praktik dan kebijakan remunerasi tersebut telah sesuai dengan standar, kepatuhan, dan kepantasan.
e. Fokus strategik strategic focus. Modifikasi strategik yang penting bagi bisnis utama core business
seharusnya tidak dibuat bila modifikasi yang diusulkan tidak disetujui shareholders. Demikian juga bila terjadi perubahan penting korporasi
yang mendasar dan secara material berpengaruh melemahkan ekuitas atau mengikis economic interest atau hak kepemilikan saham dari
shareholders yang ada. f. Kinerja operasional operating performance.
Corporate governance framework seharusnya memfokuskan perhatian board pada hal-hal yang berkaitan dengan mengoptimalkan
kinerja perusahaan.
g. Shareholders returns corporate governance framework. Shareholders returns corporate governance framework seharusnya
memfokuskan perhatian board pada mengoptimalkan return kepada shareholders.
h. Corporate citizen. Korporasi harus taat kepada berbagai peraturan dan ketentuan
hukum yang berlaku pada wilayah hukum dimana korporasi tersebut beroperasi.
i. Implementasi corporate governance
Universitas Sumatera Utara
Apabila di suatu negara telah ada code yang menjadi rujukan atau pedoman praktik good corporate governance GCG, maka code
tersebut harus diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di negara tersebut.
4. Penerapan Corporate Governance di Beberapa Negara