Kasus ECW Nelloe mantan Dirut Bank Mandiri.

tanggung jawab perorangan maupun kolektif. Hal demikian akan membantu memperbaiki hubungan kerjasama antara anggota Direksi dengan senior manajemennya. 237 C. Aspek Hukum Pidana Pelanggaran Prinsip Kehati-hatian dalam Konteks GCG yang Menarik Perhatian Masyarakat Standar Acuan prinsip kehati-hatian berdasarkan ketentuan perundangan- undangan pada perbankan maupun Badan Usaha Milik Negara dalam rangka tata kelola yang baik Good Corporate Governance adalah asas responsibilitas atau pertanggungjawaban yaitu setiap pengelola perusahaan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Sehingga apabila Direksi melakukan perbuatan yang bersifat ultra vires yang berindikasi pidana atau ada perbuatan yang dapat digolongkan kepada menyalahgunakan wewenang atau perbuatan melawan hukum maka harus diproses dan diselesaikan menurut jalur hukum yang berlaku.

1. Kasus ECW Nelloe mantan Dirut Bank Mandiri.

Kasus ECW Nelloe mantan Dirut Bank Mandiri telah dihukum dengan Putusan Mahkamah Agung RI, No.1144KPid2006, melanggar Pasal 2 ayat1 jo Pasal 18 UU No.31 Tahun 1999 jo UUNo.20 Tahun 2001 jo Pasal 237 Jay A.Conger, David Finegold dan Edward E Lawler III; Appraising Boardroom Performance; Harvard Business Review on Corporate Governance; Boston 2000, hal 105 Universitas Sumatera Utara 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 64 ayat1 KUHP dengan hukuman 10 tahun penjara dalam perkara korupsi pada pemberian kredit PT Cipta Graha Nusantara yang dilakukan secara melawan hukum karena penyaluran kredit dilakukan dengan melanggar “prinsip kehati-hatian”, yaitu tanpa memenuhi asas-asas umum perbankan dan prinsip-prinsip perkreditan yang sehat. Pengurus bank adalah profesi yang dituntut memiliki standar kehati-hatian yang tinggi dalam mengelola bank. Bahwa bank sebagai institusi keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan merupakan jantung perekonomian dan dana yang disalurkan dalam bentuk kredit bukan berasal dari pemilik bank. 238 NPL Non Performance Loan akan menjadi suatu Risiko bagi suatu Bank apabila NPL 5 dari total kredit. Macetnya pengembalian kredit oleh Debitur merupakan suatu risiko bisnis bagi suatu bank tetapi akan timbul suatu tindak pidana apabila dalam proses pencairan kredit tersebut terdapat unsur-unsur perbuatan melawan hukum dan atau penyalahgunaan wewenang seperti: antara lain tidak dipenuhinya syarat kelayakan administrasi pada proses pencairan kredit, adanya mark up dalam penilaian agunan. 238 Zulkarnain Sitompul, “Bankir Perlu Berhati-hati”, Harian Ekonomi Pembaca, 18 Januari 2008 Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, pengurus bank diminta berhati-hati agar kredit disalurkan dengan tepat dan tidak macet. Peringatan yang sama juga perlu dialamatkan kepada aparat penegak hukum agar jangan terlalu bersemangat menyikapi putusan MA tersebut agar terhindar dari masalah yang tidak kalah seriusnya yaitu over criminalization. 239

2. Kasus Widjanarko Puspoyo Dirut BULOG.