2. OECD Corporate Governance Principles
Code yang dirumuskan oleh Organization for Economic Cooperation and Development OECD yang berpusat di Paris menawarkan corporate
governance framework sebagai berikut:
113
1 Hak-hak dan perlindungan terhadap pemegang saham. Pemegang saham mempunyai hak-hak tertentu yang harus dilindungi oleh
hukum dan perusahaan. Hak-hak dasar pemegang saham meliputi hak untuk memperoleh perlindungan kepemilikan sahamnya secara aman,
mentransfer sahamnya, memperoleh informasi perusahaan secara berkala dan tepat waktu, berpartisipasi dalam rapat umum pemegang saham
RUPS, dan dapat memilih direksi dan komisaris, serta berhak atas keuntungan perusahaan sesuai dengan porsi kepemilikannya.
2 Tanggung jawab pemegang saham Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham memiliki hak dan tanggung
jawab terhadap perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan hak dan tanggung jawab pemegang saham tersebut harus
semua pelaku ekonomi tersebut melalui perpajakan atau skema pembatasan kegiatan usaha bagi usaha kecil, menengah dan besar”. Lihat Kompas, 11 Nopember 1998.
113
Etty Retno Wulandari, Good Corporate Governance: Konsep, Prinsip dan Praktik; LKDI, Jakarta 2009, hal 34-36, menguraikan tentang Hak-hak dan perlindungan Pemegang saham,
Tanggung jawab pemegang saham, Hak-hak stakeholders, Pengungkapan dan transparansi, Peran dan struktur Dewan.
Universitas Sumatera Utara
memperhatikan kelangsungan hidup perusahaan. Begitu pula perusahaan harus menjamin dapat terpenuhinya hak dan tanggung jawab para
pemegang saham.
3 Hak-hak stakeholders Kerangka corporate governance harus mengakui hak-hak pemangku ke
pentingan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila hak-hak tersebut dilanggar, perusahaan harus
memastikan bahwa pemangku kepentingan akan memperoleh penggantian. Perusahaan juga harus mendorong kerja sama aktif antara
perusahaan dengan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam rangka menjaga keberlangsungan perusahaan.
Pemangku kepentingan juga harus memiliki akses terhadap informasi yang relevan. Ketersediaan mekanisme bagi para pemangku kepentingan
untuk menyuarakan pendapatnya harus disediakan perusahaan termasuk hak- hak kreditur juga dapat dilaksanakan.
4 Pengungkapan dan transparansi Keterbukaan informasi perusahaan secara akurat dan tepat waktu harus
dilakukan dan mencakup informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan, transaksi benturan kepentingan, pengelolaan risiko, struktur
Universitas Sumatera Utara
pengelolaan dan kebijakan perusahaan, khususnya tentang prinsip corporate governance. Laporan keuangan harus diaudit oleh auditor
independent, kompeten dan memiliki kualitas yang tinggi.
5 Peran dan struktur dewan Pengurus perusahaan harus bertindak berdasarkan informasi yang cukup,
dengan niat baik dan semata-mata untuk kepentingan perusahaan. Pengurus perusahaan juga harus memperlakukan semua pemegang
saham secara setara dan berdasarkan standar etika. Pengurus perusahaan harus melakukan berbagai fungsi penting seperti antara lain menelaah
dan memutuskan strategi pengelolaan perusahaan, menyusun perencanaan, kebijakan pengelolaan risiko, menyusun anggaran serta
menerapkannya dan mengawasinya, memonitor dan mengelola kemungkinan timbulnya benturan kepentingan diantara pengurus,
pemegang saham, dan karyawan.
OECD principles ini telah diterima secara global sebagai dasar umum corporate governance yang mengatasi berbagai perbedaan
kepentingan, praktik, diimplementasikan dengan baik sebagai pedoman praktis untuk membantu Dewan Komisaris dan Direksi corporate boards,
Universitas Sumatera Utara
sehingga perusahaan dapat beroperasi secara efisien, dan bersaing secara efektif untuk menarik investor.
3. Corporate Governance Framework