2. Orientation towards top achievements: ‘In our company, every-
body tries to do a better job’ and ‘our company is number one and that should stay so’;
3. Teamwork and communication: Employees listen well and try to
understand the ideasopinions of others and employees and managers really try to help each other;
4. Supervision and leadership: Managers are really interested in the
problems of others and it is customary to ask help when needed;
5. Profit orientation and cost awareness: All expenditures are
evaluated if they are effective or not and all members are strongly thinking about profit;
6. Employee relationships: Employees are not trying to better
themselves from the mistakes of other employees and new employees are accepted quickly;
7. Client and consumer relations: Everything is oriented towards a
better service for the customer;
8. Honesty and safety: Safety rules are strictly implemented and
everybody sees company properties as being sacred;
9. Education and development: Everybody supports education and
training programs and the company really tries to develop its employees;
10. Innovation: Systems and procedures are constantly being pursued
and new ideas are always welcome. Selanjutnya untuk dapat mengembangkan suatu budaya perusahaan
yang baik, John Nesheim berpendapat sebagai berikut
100
: “A startup is a series of progressive accomplishments and
milestones one after the other and if all you do is work, good, you got that done. You soon get a work culture and not a fun
culture and you have to have some joy in order to make an adventure out of it and we found in startups that when it’s not an
adventure, it’s just work and that’s no fun. Then you should just quit and go away. So the culture is a place I want to go to, to work and the
100
Lihat http:www.allbusiness.cominterview12274657-1.html
, diakses pada tanggal 2 Februari 2010.
Universitas Sumatera Utara
culture is made up of people who share similar values and ideas. The famous Google statement, don’t do evil is a simple oversimplification
of what they’ve done with their culture and many other companies have as well. I just read another one the other day that was entirely
different but it was clear the CEO was focused on that’s the kind of culture I want. So articulate it in writing, short as possible, the
principles that make it very important to you as leader and then find people that are willing to share that and work on it and reinforce it.
You hire people that share values and operate on those principles and the culture like yeast then begins to grow and we get a good culture”.
Pada dasarnya setiap lingkungan tempat tinggal memiliki budaya yang dibuat oleh para leluhur dan diturunkan secara turun temurun dari satu
generasi ke generasi berikutnya untuk dianut dan dilestarikan bersama.
101
Dalam hubungan ini, perusahaan adalah sebuah lembaga yang terdiri dari banyak karyawan yang merupakan individu yang berasal dari latar belakang
yang berbeda, yaitu lingkungan, agama, pendidikan, dan lain sebagainya. Dengan demikian suatu perusahaan terdiri dari individu dengan kultur bawaan
yang berbeda-beda. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, mampukah mereka yang beragam itu bersama-sama mencapai satu tujuan perusahaan
dengan cara saling memahami, membantu, dan mengerti satu sama lain? Dengan cara yang tepat, jawabannya pasti bisa, karena perusahaan seperti
juga halnya lingkungan tempat tinggal, pasti memiliki budaya yang
101
Secara ringkas pengertian “budaya adalah satu set nilai, penuntun, kepercayaan, pengertian, norma, falsafah, etika, dan cara berpikir. Budaya yang ada di suatu lingkungan, sangat
besar pengaruhnya terhadap pembentukan pribadi yang berada di dalam lingkungan tersebut”. Lihat AIMS Consultant,
http:www.aimsconsultants.comhtmlarticle1.html , diakses pada tanggal 2
Februari 2010.
Universitas Sumatera Utara
dirumuskan oleh para pendiri dan top manajemen perusahaan dan dianut oleh setiap komponen perusahaan.
102
Sehubungan dengan itu, keahlian, kreativitas, kecerdasan maupun motivasi yang tinggi dari karyawan memang merupakan unsur kredibilitas
yang harus dimiliki oleh karyawan agar perusahaan dapat mencapai sukses, tetapi manfaat yang akan diperoleh dari unsur-unsur tersebut belum maksimal
apabila setiap karyawan belum memiliki satu budaya yang sama. Satu budaya yang sama maksudnya adalah sebuah pola pikir yang membuat mereka
memiliki persepsi yang sama tentang nilai dan kepercayaan yang dapat membantu mereka untuk memahami tentang bagaimana seharusnya
berperilaku kerja pada perusahaan dimana mereka bekerja. Dengan demikian budaya perusahaan dapat membantu perusahaan mencapai sukses. Untuk
dapat memanfaatkan budaya perusahaan dengan maksimal, maka perusahaan perlu menanamkan nilai-nilai yang sama pada setiap karyawannya.
Kebersamaan dalam menganut budaya atau nilai-nilai yang sama menciptakan rasa kesatuan dan percaya dari masing-masing karyawan. Bila hal ini telah
terjadi, maka akan tercipta lingkungan kerja yang baik dan sehat. Lingkungan seperti ini dapat membangun kreativitas dan komitmen yang tinggi dari para
karyawan sehingga pada akhirnya mereka mampu mengakomodasi perubahan dalam perusahaan ke arah yang positif.
103
102
Ibid.
103
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Sebagaian besar perusahaan-perusahaan dunia yang sukses adalah perusahaan yang memiliki ”budaya kerja yang kuat”. Terlepas dari nilai-nilai
positif dan luhur yang terkandung dalam budaya yang berlaku, maksud ”budaya kerja yang kuat” adalah seluruh komponen perusahaan mengamalkan
nilai atau norma yang telah ditetapkan bersama sebagai sebuah budaya dengan komitmen yang tinggi, tanpa terkecuali. Tanpa adanya kata atau kalimat yang
menegaskan mengenai budaya yang dianut perusahaan, akan menyulitkan para karyawan memahami budaya perusahaan. Untuk itu perlu adanya sebuah
pernyataan yang merupakan manifestasi dari budaya perusahaan yang mengungkapkan secara garis besar dalam pengertian spesifik mengenai tujuan
perusahaan, dan cara-cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan kata lain, pengungkapan budaya perusahaan ke dalam sebuah
pernyataan dapat dilakukan melalui perumusan pernyataan visi dan misi. Hanya dengan kalimat singkat, pernyataan visi dan misi dapat menyiratkan
nilai, etika, prinsip, tujuan, dan strategi perusahaan. Menuliskan pernyataan visi dan misi perusahaan adalah cara yang paling efektif untuk memastikan
bahwa semua karyawan dapat memahami budaya perusahaan dan mengimplementasikannya kedalam usaha-usaha pencapaian tujuan
perusahaan.
104
104
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Kotter dan Heskett, ternyata terdapat korelasi yang positif di antara penerapan budaya perusahaan
dengan prestasi bisnis yang dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Hal ini menunjukkan bahwa budaya perusahaan memiliki
peranan penting dalam membangun prestasi dan produktivitas kerja para karyawan sehingga mengarahkan perusahaan kepada keberhasilan.
105
Visi dan misi suatu perusahaan agar dapat membentuk corporte culture yang unggul haruslah mempunyai kriteria:
Pertama, visi-misi harus diungkapkan dalam satu atau dua kalimat
saja. Taburan aneka kalimat seperti yang selama ini dilihat pada visi-misi perusahaan justru mengaburkan esensinya. Bahkan, tidak jarang lantaran
sangat panjangnya kalimat visi-misi, seluruh karyawan kesulitan untuk menghafalnya. Kita tahu, hafal sebuah visi-misi merupakan langkah awal
bagi implementasinya.
Kedua, visi-misi harus dapat dimengerti oleh karyawan tingkat bawah
sampai eksekutif. Hal demikian menjadi wajar mengingat yang melaksanakan visi-misi itu seluruh warga organisasi, walaupun masing-masing warga
organisasi mempunyai tanggung jawab dan hak yang berbeda sesuai dengan wewenang dan jabatannya. Jangan sampai visi-misi cuma mentok dimengerti
sampai level manajer, sementara level supervisor apalagi staf tidak mengerti
105
Moeljono ; loc. cit hal 53
Universitas Sumatera Utara
sama sekali esensi dari visi-misi tersebut. Bagaimana visi-misi akan berjalan dengan sempurna manakala orang-orang yang ada di lapangan supervisor dan
staf sama sekali tidak mengerti esensinya?
Ketiga, visi-misi harus mampu menggetarkan hati seluruh warga
organisasi. Visi-misi bukanlah sebatas kata-kata indah yang menarik untuk ditempel-tempel di dinding kantor. Juga bukan sekedar retorika para petinggi
perusahaan untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa perusahaan bersangkutan memiliki visi-misi yang menawan. Visi-misi ini harus mampu
membuat seluruh warga organisasi bergetar ketika mengucapkannya. Soekarno dengan visinya yang luar biasa “Indonesia merdeka” membuat
seluruh rakyat bersedia berdiri di belakang sosok Bung Karno mengejar visi bersama.
106
B. Praktik GCG di Dunia Internasional