Hubungan Antara Budaya Korporasi dan Kinerja

menciptakan ketertiban masyarakat, dan sebaliknya masyarakat yang peduli dengan sosial kontrol akan mempunyai pengaruh pula terhadap implementasi GCG maupun GPG. Kelima, upayan pengefektifan prinsip kehati-hatian dalam suatu perusahaan banyak ditentukan oleh kualitas pimpinan, baik dalam rangka pengembangan usaha maupun persaingan. Oleh karena diperlukan seorang pemimpin yang mampu melihat jauh ke depan dan memiliki moral yang tinggi, kecerdasan intelektual dan profesional atau yang disebut dengan Pemimpin Profesional yang Cerdas yang menjadi role model atau panutan jajaran perusahaan yang dipimpinya.

B. Hubungan Antara Budaya Korporasi dan Kinerja

Hasil penelitian Harvard Bussiness School Kotter dan Heskett, 1992 269 menunjukkan bahwa budaya mempunyai dampak yang kuat dan semakin besar pada prestasi kerja organisasi. Penilitian itu mempunyai empat kesimpulan. 1. Budaya korporasi dapat mempunyai dampak signifikan pada prestasi kerja ekonomi perusahaan dalam jangka panjang; 269 Djokosantoso Moeljono; Good Corporate Culture Sebagai Inti Dari Good Corporate Governance , Jakarta: PT.Gramedia, 2005, hal.53. Universitas Sumatera Utara 2. Budaya korporasi bahkan mungkin merupakan faktor yang lebih penting dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan perusahaan dalam dekade mendatang; 3. Budaya korporasi yang menghambat prestasi keuangan yang kokoh dalam jangka panjang adalah tidak jarang, dan budaya itu berkembang dengan mudah, bahkan dalam perusahaan yang penuh dengan orang yang bijaksana dan pandai; 4. Walaupun sulit untuk diubah budaya korporasi dapat dibuat untuk lebih meningkatkan prestasi. Pada sisi lain peranan budaya dan proses pengelolaan dalam suatu perusahaan sangat penting untuk mendapatkan hasil kinerja yang baik dengan cara; budaya mampu membuat keputusan bisnis yang tepat; budaya mampu membantu mengelola manajemen resiko; dan kemampuan seorang pemimpin untuk mengelola krisis yang sedang terjadi. 270 Mengingat insan karyawan suatu perusahaan merupakan individu manusia yang merupakan salah satu elemen yang sangat penting disamping elemen manajemen dan modal atau pemegang saham, maka sudah dapat dipastikan bahwa individu karyawan pula yang memberi warna kepada perusahaan terhadap maju mundurnya suatu perusahaan atau dengan bahasa populer the man behind the gun. Faktor manusia itu yang perlu dikembangkan 270 Peter Wallace John Zinkin, op. cit, hal 126 Universitas Sumatera Utara menjadi profesional, mempunyai integritas yang tinggi terhadap perusahaan dan disiplin dalam tugas. Salah satu alat yang berperan untuk membentuk Budaya Perusahaan Yang Unggul Good Corporate Culture menurut hemat penulis adalah peran dari Code of Conduct yang diartikan sebagai Pedoman Perilaku Antam atau Panduan Perilaku BULOG. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, secara umum dapat dikemukan bahwa beberapa perusahaan di Indonesia maupun di luar negeri misalnya Singapura Temasek, Malaysia Petronas, acuan pedoman dalam berperilaku di dalam perusahaan selalu berisikan antara lain: Visi Perusahaan, Misi Perusahaan, Nilai-nilai Dasar Insan Karyawan dan Unsur atau Elemen yang harus dipedomani oleh semua jajaran insan perusahaan, yang umumnya merupakan dokumen pedoman tertulis bagi karyawan dalam berperilaku terhadap sesama karyawan, terhadap pemangku kepentingan stakeholders dan terhadap lingkungan sekitarnya. Apabila semua insan perusahaan telah memahami, mempedomani dan menerapkan Code of Conduct yang telah ditetapkan sebagai pegangan oleh perusahaan maka Good Corporate Culture yang merupakan sisi dalam atau hulu dari Good Corporate Governance akan mewarnai suasana bekerja di perusahaan atau BUMN yang pada akhirnya kinerja BUMN tersebut akan meningkat. Peranan unsur pimpinan perusahaan sebagai role model panutan sangat dominan dalam penerapan Good Corporate Governance di perusahaan. Universitas Sumatera Utara Panutan Role Model menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia 271 adalah orang yang diikuti, dituruti, ditiru semua tindak tanduknya sepak terjangnya yang baik-baik; orang yang dijadikan teladan, contoh Djoko Santoso Moeljono 272 mengemukakan bahwa “Memimpin adalah amanah, kewajiban dan bukan hak. Pimpinlah dengan kebersihan nurani”. Lebih lanjut Ary Ginanjar Agustian 273 membuat lima tangga kepemimpinan dan dengan kelima tangga tersebut diharapkan akan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi. Selain itu urutan tangga-tangga tersebut akan menghasilkan seorang pemimpin yang tidak hanya dicintai, dipercaya, atau diikuti, namun juga membimbing dengan suara hati. Ia akan memiliki pengaruh besar yang kuat dalam jangka panjang. Adapun ke-5 tingkatan kepemimpinan sebagai berikut: Pemimpin Tingkat 1, pemimpin yang dicintai Pemimpin Tingkat 2, pemimpin yang dipercayai Pemimpin Tingkat 3, pembimbing Pemimpin Tingkat 4, pemimpin yang berkepribadian Pemimpin Tingkat 5, pemimpin yang abadi. Penulis berpendapat bahwa untuk menjadi role model dalam suatu perusahaan sudah cukup sampai Pemimpin tingkat 4, namun harus didukung oleh profesional dan cerdas dalam bidang tugasnya. 271 Badudu - Zein;Kamus Umum Bahasa Indonesia; Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 1994, hal 1000 272 Djokosantoso Moeljono; More About Beyond Leadership Dua belas Konsep Kepemimpinan; PT Elex Media Komputindo, Jakarta 2009, hal 49. 273 Ari Ginanjar Agustian; ESQ, Emosional Spiritual Quotient; Penerbit Arga, Jakarta 2005, hal 158 Universitas Sumatera Utara Mekanisme untuk menemukan pemimpin yang role model dapat ditempuh melalu mekanisme seleksi uji kelayakan dan kepatutan fit and proper test yang dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana yang diamanahkan dalam Penjelasan Pasal 45 ayat3 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003; yang dalam pelaksanaannya dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama, menyangkut integritas yang sering disebut dengan pakta integritas yang berisikan parameter kejujuran, keimanan, perilaku, dedikasi, dan Tahap kedua menyangkut keahlian, pengalaman, kompetensi dan kecerdasan dalam memimpin. Implementasi Good Corporate Governance Pada PT Antam Tbk Seluruh anggota Direksi memahami tanggung jawab yang dimiliki untuk mengelola perusahaan secara jujur, beretika, dan berhati-hati, sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, demi kepentingan pemegang saham serta pemangku kepentingan Antam. 274 GCG merupakan salah satu fokus utama Direksi. Penerapan GCG oleh Direksi berarti penemuhan tanggung jawab yang beretika dan berujung pada keunggulan kompetitif perusahaan. Penerapan GCG akan mendorong investor dan pemegang saham memiliki rasa percaya terhadap perusahaan bahwa aset atau investasi mereka 274 Menghadapi Tantangan, Facing The Challenges Laporan Tahunan Antam 2008, Annual Report, hal 34-35 Universitas Sumatera Utara dikelola dengan baik. Saat ini Antam selain tercatat di Bursa Efek Indonesia, juga tercatat di Australia Securities Exchange ASX, yang memiliki standar GCG lebih ketat sehingga bisa dikatakan standar GCG Antam setara dengan perusahaan pertambangan international lainnya. Di tahun 2008, perkembangan signifikan dalam hal GCG diantaranya penandatangan kembali Maklumat Komitmen Implementasi GCG oleh anggota Direksi baru, serta peluncuran revisi Standar Etika yang diikuti penandatanganan oleh seluruh karyawan Antam. Di tingkat Komisaris, terdapat penguatan sumber daya Komite-komite perusahaan serta perubahan nama Komite Lingkungan dan Pasca Tambang menjadi Komite CSR, Lingkungan dan Pasca Tambang untuk lebih memperluas fungsi komite tersebut, Direksi juga mengangkat seorang Assistant Senior Manager GCG Implementation dibawah Senior Vice President Corporate Secretary guna mempermudah Implementasi GCG di level karyawan, Direksi secara konsisten memantau perkembangan GCG Antam untuk dapat selaras dengan standar terbaik. Keberhasilan PT Antam dalam penerapan good corporate governance dapat kita lihat dari secara kualitatif penghargaan yang diperoleh mulai dari tahun 2006, 2007, 2008 bahkan 2009 antara lain: Perusahaan Terbaik Asia 2006, Finance Asia: a Tata Kelola Perusahaan Terbaik No. 10 b Hubungan Investor Terbaik no.8 c Komitmen terhadap Dividen Yang Tinggi Terbaik No.6 Universitas Sumatera Utara d LACP International 2005 Annual Report Award: e Top 16 dari 1900 peserta 16 negara f Pemenang Platinum untuk kategori Materi g Pemenang Emas untuk kategori Cover Terbaik h Anugerah Business Review 2006: i Sekretaris Perusahaan Terbaik j Program Kemitraan UMKM Bina Lingkungan Terbaik k Kinerja Keuangan, saham dan Dewan Komisaris Terbaik II l Korporasi Terbaik III m Emiten Terbaik II Investor Award 2006 n Website Terbaik dalam Indonesia Sustainability Reporting Award 2008 o Piagam Terbaik daam kriteria teknis untuk Praktek Tata Kelola Perusahaan p untuk kategori kapitalisasi pasar kecilsedang di Asia Pasifik dari IR Global Rankings q Medali Emas dalam International Conference on quality control circles r Piagam Pratama kategori Perunggu Safety Award tahun 2006 dari Kementerian ESDM Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2007 dan 2008 penghargaan dan pengakuan external terhadap PT Antam: a Penghargaan Perusahaan Terpercaya dalam Corporate Gorvernance Perception Index, 2008 b Penghargaan Investment Award di Bidang Koordinasi Penanaman Modal BKPM c Penghargaan Best Sustainability Report dalam Indonesia Sustainability Report Award ISRA 2007 d Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan PROPER Hijau untuk UBP Emas Pongkor e Penghargaan dari League of American Professional LACP Vision Awards Annual Report Competition untuk Annual Report 2007 f Penghargaan Best Performance Listed Company 2008 dalam Investor Awards g Penghargaan The Best Corporate Governance Practices dalam kategori SmallMid Cap di AsiaPacific berdasarkan Kriteria Teknis dari IR Global Rankings 2007 Universitas Sumatera Utara h The Gold Award pada International Convention on Quality Control Circles ICQCC 2008 di Dhaka, Bangladesh Sedangkan dalam tahun 2009 yang telah diterima penghargaan adalah: a PT Antam Tbk mendapatkan penghargaan “Best GCG Overall” pada GCG Award yang diselenggarakan oleh Indonesia Institute for Corporate Directorship IICD, Bali, 1 Mei 2009 b PT Antam Tbk mendapatkan penghargaan “Best Corporate Gorvernance” – “Best Managed Company” – “Best Investor Relation” pada Asia’s Best Companies 2009 yang diselenggarakan oleh Finance Asia. Jakarta, 29 Juni 2009 c Research Report on Indonesian Corporate Governance Scorecard” Based on OECD International Standard Practices in GCG Principles, oleh The Indonesian Institute for Corporate Directorship berkolaborasi dengan The Center for International Private Enterprise CIPE. Jumlah perusahaan yang disurvei sebanyak 329. Score GCG yang dicapai Antam 88,85 menempatkan Antam pada posisi teratas dalam Top Twenty Companies, 3 September 2009 Universitas Sumatera Utara Disamping itu PT Antam Tbk termasuk kategori BUMN yang memperoleh laba yang jumlahnya signifikan dan menggembirakan.

C. Pedoman Umum Good Public Governance GPG Indonesia