34
f Kesimpulan
4 JIGSAW
Jigsaw dapat digunakan untuk mengembangkan konsep, menguasai materi, serta diskusi dan tugas kelompok.
Langkah-langkahnya sebagai berikut: a
Siswa dikelompokkan dalam tim. b
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi berbeda. c
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan. d
Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian atau sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru
kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab mereka. e
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim
mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
f Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
g Dilakukan tes untuk mengetahui apakah siswa telah
memahami materi yang telah didiskusikan. h
Guru memberi evaluasi dan kesimpulan.
57
Jenis-jenis model pembelajaran kooperatif yang telah dijelaskan di atas hanya sebagian umum dari yang sering digunakan dalam proses
pembelajaran masih banyak lagi metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi kebutuhan para guru.
e. Asas-Asas Pembelajaran Kooperatif
Menurut Isjoni, “Sesuatu pembelajaran dikatakan pembelajaran
kooperatif bilamana pembelajaran tersebut mengandung prinsip yaitu kesaling bergantungan positif, interaksi bersemuka, bertanggung jawab
individu, kemahiran sosial dan pemprosesan kumpulan. ”
58
Selanjutnya, asas pembelajaran kooperatif dapat di lihat pada skema di bawah ini.
57
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif …, h. 175-178.
58
Isjoni, Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia …., h. 31
35
Berdasarkan gambar di atas penulis dapat mendefinisikan bahwa: 1.
Kesaling bergantungan positif. Yaitu dimana setiap pelajar mesti merasa nasib mereka adalah serupa dan saling bergantungan untuk
mencapai tujuan bersama. Setiap orang mesti mengambil peran sebagai seorang individu dan juga kelompok dalam mecapai tujuan
belajar bersama.
2. Interaksi Bersemuka. Yaitu dimana setiap individu bergaul dalam
kelompok belajarnya masing-masing dan saling berinteraksi satu sama lainnya. Interaksi di dalam kelompok akibat dari saling bergantungan
positif yang telah dirasakan akan menggalakkan rasa kerjasama dalam pembelajaran kelompok.
3. Akuntabiliti Individu. Dimana Setiap anggota kelompok bertanggung
jawab untuk belajar. Jadi dalam pembelajaran kooperatif bukan hanya bertujuan untuk mencapai tujuan bersama dalam kelompok saja, akan
tetapi juga bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anggota kelompok akan menjadi individu yang berhasil dalm belajar.
4. Kemahiran sosial. Yaitu kemahiran-kemahiran kooperatif untuk
bergaul secara baik dengan anggota kelompok belajar lain sehingga setiap anggota kelompok dapat bekerja sama dengan baik. Contoh
kemahiran sosial yaitu memberi pendapat dalam kelompok belajar, mengikuti giliran dalam melaksanakan tugas kelompok, mengkritik
idea tanpa mengkritik orang yang memberi idea.
5. Pemprosesan Kumpulan. Pemprosesan kumpulan dapat disebut juga
sebagai proses refleksi. Proses interaksi dalam kelompok memberikan kebergantungan dan penyelesaian masalah antara anggota kelompok
dengan lebih efektif. Proses ini dapat dilihat di akhir aktivitas pembelajaran kooperatif.
59
Dari pengutaraan tentang unsur-unsur pembelajaran kooperatif di
59
Isjoni dan Moh. Arif Ismail, Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia …., h. 33
Kesaling bergantungan
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Interaksi Bersemuka
Akuntabiliti Individu
Pemprosesan Kumpulan Kemahiran Sosial
36
atas dapat disimpulkan bahwa sesuatu pembelajaran tersebut dikatakan sebagai pembelajaran kooperatif bila mana pembelajaran tersebut
mengandung asas-asas dalam pembelajaran kooperatif.
f. Metode Cooperative Integrated and Reading Composition CIRC
Untuk mewujudkan pembelajaran IPS yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, dewasa ini telah dikembangkan berbagai
strategi pembelajaran IPS baik yang melibatkan penggunaan alat bantu seperti multimedia ataupun tidak. Salah satunya adalah metode
pembelajaran Cooperative Integrated and Reading Composition. Metode Pembelajaran Cooperative Integrated and Reading
Composition dikembangkan oleh Stevans, Madden, Slavin dan Farnish. Pembelajaran kooperatif model Cooperative Integrated and
Reading Composition CIRC dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan
suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting.
60
Salah satu tujuan dari program Cooperative Integrated and Reading Composition adalah untuk jauh lebih meningkatkan kesempatan
siswa membaca dengan keras dan menerima umpan balik dari kegiatan membaca dengan keras dan menerima umpan balik dari
kegiatan membaca mereka dengan membuat para siswa membaca untuk teman satu timnya dan dengan melatih mereka mengenai
bagaimana saling merespons kegiatan membaca mereka.
61
Langkah-langkah dalam
metode pembelajaran
Cooperative Integrated and Reading Composition CIRC yaitu:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara
heterogen. 2.
Guru memberikan wacanaatau kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok
dan memberi tanggapan terhadap wacana atau kliping dan ditulis pada selembar kertas.
4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
5. Guru membuat kesimpulan bersama
60
http:kantiti0710.blog.uns.ac.id201011model-pembelajaran-kooperatif-tipe-circ- cooperative-integrated-reading-and-composition, Akses: 30 november 2010
61
Robert E. Slavin. Cooperative learning, Teori Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media, 2009, h. 202