Pengertian Pembelajaran Kooperatif Hakikat Metode Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Metode Pembelajaran

31 menolong dalam kerja sama tersebut. Dengan kata lain, siswa diberikan kesempatan untuk terlibat aktif dalam pembentukan pengetahuan. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan-keuntungan 0terhadap siswa, antara lain: 1. Hasil belajar lebih sempurna bila dibandingkan, dengan belajar secara individu. 2. Pendapat yang dituangkan secara bersama lebih meyakinkan dan lebih kuat dibanding pendapat perorangan. 3. Dengan kerja sama yang dilakukan oleh siswa dapat mengikat tali persatuan, tanggung jawab bersama, rasa memiliki sence of belonging, dan menghilangkan egoisme. 55 Jadi dengan kata lain dapat didefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai satu pendekatan mengajar dimana murid bekerja sama di antara satu sama lain dalam kumpulan belajar yang kecil dengan tujuan siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

c. Tujuan Pembelajaraan Kooperatif

Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak- tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yaitu: 1. Hasil belajar akademik Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang metode ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Di samping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. 2. Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain metode pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar 55 Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam …, h. 14-15 32 saling menghargai satu sama lain. 3. Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial. 56 Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama- sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. Berdasarkan pengertian di atas maka pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif belajar untuk menghargai satu sama lain. Dengan pembelajaran kooperatif keterampilan sosial berkembang secara signifikan dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif sangat tepat digunakan untuk melatihkan keterampilan-keterampilan kerjasama dan kolaborasi, dan juga keterampilan-keterampilan tanya-jawab.

d. Jenis-jenis Model Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa variasi model pembelajaran kooperatif yaitu: 1 Think-Pair-Share Belajar dengan Teman Strategi ini berguna untuk mendengarkan satu sama lain serta memiliki kesempatan waktu yang lebih banyak. Setelah berdiskusi berpasangan, siswa diharapkan akan dapat belajar berbicara dan mendengarkan orang lain. Urutan strategi pembelajaran kelompok Think-Share-Pair ini adalah 56 http:www.damandiri.or.idfileyusufunsbab2.pdf, Akses: 27 November 2010 33 sebagai berikut: a Siswa mendengarkan, sementara guru memberikan pertanyaan atau tugas. b Siswa diberi waktu untuk memikirkan jawaban atau respon secara individu. c Siswa berpasangan dengan salah satu temannya dan membicarakan tanggapan mereka. d Siswa kemudian diundang untuk berbagi tanggapan dengan seluruh kelompok atau pasangan lain. 2 Numbered Heads Together NHT Strategi ini berguna untuk memeriksa pemahaman, untuk meninjau, sebagai obat penawar untuk seluruh kelas menjawab pertanyaan-format. Langkah-langkahnya sebagai berikut: Siswa membentuk suatu tim dari 3-5 siswa dan diberi nomor untuk tiap siswa. Kelompok merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. a Guru mengajukan pertanyaan langsung atau melalui LKS b Siswa mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan semua anggota tahu jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang berfungsi mengecek jawaban dari masing-masing anggota. c Guru memanggil siswa dengan menyebut nomor secara acak dan siswa dengan nomor tersebut mengangkat tangan dan memberikan jawaban untuk disampaikan ke seluruh siswa di kelas. d Pada akhir sesi, guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disampaikan. 3 STAD Student Teams Achievement Divisions Secara umum, STAD dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a Membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang secara heterogen campuran menurut prestasi, jenis kelamin atau suku. b Guru menyajikan pelajaran c Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota kelompok yang sudah memahami materi, diharapkan menjelaskan apa yang sudah dimengertinya kepada anggota kelompok yang lain sampai setiap anggota kelompok tersebut memahami materi yang dimaksud. d Guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat mengerjakan kuis atau pertanyaan, siswa harus bekerja sendiri. e Memberi evaluasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN METODE TALKING CHIPS DI MTS JAMIYATUL KHAIR

0 3 88

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI.

0 1 48

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN CIRC Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Melawan Penjajah Melalui Metode Pembelajaran CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition) pada S

0 2 14