Pengakuan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Kerja Pegawai

dapat mengakibatkan Rumah Sakit Haji Jakarta mendapat kesulitan untuk memperoleh tenaga kerja nantinya.

6. Pengakuan

Pengakuan merupakan suatu kebutuhan untuk diakui atas apa yang telah dicapai. Seseorang yang memperoleh pengakuan akan dapat meningkatkan semangat pegawai dalam bekerja. Locke 1976 dalam As’ad 2004 menyatakan bahwa pengakuan dapat menimbulkan kepuasan kerja seseorang terutama bagi mereka yang merupakan pegawai golongan rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang tidak pernah memperoleh pengakuan adalah 72,1 dengan peluang sebesar 6,171 kali untuk merasa tidak puas bekerja menjadi pegawai tetap di Rumah Sakit Haji Jakarta. Berdasarkan uji chi-square, didapatkan nilai p-value sebesar 0,000, artinya pada alpha 5 terdapat hubungan yang bermakna antara pengakuan dengan kepuasan kerja pegawai tetap di Rumah Sakit Haji Jakarta. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Pancaputra 2001 yang menunjukkan bahwa variabel pengakuan memiliki hubungan yang bermakna terhadap kepuasan kerja pegawai di Rumah Sakit Umum FK UKI. Peneliti lain, Hariyati 2001 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengakuan yang diterima dengan kepuasan kerja tenaga perawat pada unit rawat inap dan rawat jalan Rumah Sakit Agung Jakarta. Menurut Hasibuan 2005 asas pengakuan merupakan memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada pegawai atas prestasi kerja yang dicapainya. Teori tingkat kebutuhan Maslow terkait kebutuhan akan penghargaan menyebutkan bahwa setiap individu memiliki keinginan untuk dihargai, semakin tinggi posisi seseorang maka semakin tinggi pula kebutuhan akan penghargaan, begitu pula semakin baik prestasi seseorang maka semakin tinggi pula penghargaan yang diinginkan dan semakin individu tersebut dihargai maka semakin terpenuhinya kepuasan pada sisi phsycologisnya yang dapat meningkatkan kepuasan kerja yang dirasakannya. Hal serupa juga dikemukakan oleh Muhaimin 1985 dalam As’ad 2004 yang menyatakan bahwa semakin tinggi penghargaan yang diterima seseorang atas pengakuan dirinya dalam organisasi akan semakin meningkatkan kepuasan kerja yang dimilikinya. Sebaliknya, semakin rendah pengakuan yang diberikan organisasi kepada pegawainya maka hal tersebut akan meningkatkan rasa ketidakpuasan pegawai terhadap pekerjaannya di organisasi tersebut. Diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengakuan dengan kepuasan kerja pegawai. Maka dalam mengatasi permasalahan tersebut pihak manajemen rumah sakit disarankan untuk lebih memperhatikan faktor ini. Pengakuan yang diberikan kepada pegawai perlu ditindaklanjuti dengan tindakan yang konkrit dalam bentuk pengakuan yang dapat dirasakan langsung oleh pegawai, baik pengakuan yang dikaitkan dengan materi maupun non materi. Dalam memberikan pengakuan kepada pegawai pihak manajemen rumah sakit dapat membuat suatu program pemilihan pegawai teladan yang dapat didasarkan pada hasil evaluasi pekerjaan maupun hasil dari penilaian prestasi kerja pegawai. Dalam memberikan pengakuan kepada pegawai pihak rumah sakit sebaiknya terlebih dahulu menetapkan sistim manajemen dan administrasi yang mengatur cara maupun jumlah dan bentuk penghargaan yang akan diberikan kepada pegawai yang tertata dan tersusun dengan baik seperti bagaimana bentuk dan cara memberi pengakuan kepada pegawai yang rajin dan menunjukkan prestasi yang baik. Adapun penghargaan yang akan diberikan kepada pegawai dapat berupa adanya gaji tambahan, adanya piagam yang didedikasikan bagi pegawai teladan, adanya hadiah berupa paket liburan atau pergi haji bagi pegawai-pegawai yang memiliki prestasi lebih tinggi dibandingkan pegawai lainnya serta pengakuan lainnya yang dapat meningkatkan kepuasan pegawai sehingga memiliki kinerja yang lebih baik lagi maupun penghargaan berupa peningkatan jenjang karir yang lebih cepat. Kesempatan pegawai untuk maju dapat menjadi motivasi bagi pegawai untuk dapat maju dan meningkatkan kepuasan kerja karena merasa dihargai.

7. Kebijakan Organisai