48
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan  teori  kepuasan  kerja  yang  telah  dikemukakan  pada  bab sebelumnya,  yaitu  pada  Bab  II.  Maka,  dalam  penelitian  ini  digunakan
kerangka  konsep  yang  disesuaikan  dengan  teori  Baron  dan  Byrne  2005, Gibson  1997  dan  Herzberg  1968  dalam  mempengaruhi  kepuasan  kerja
pegawai.  Namun,  dalam  penelitian  ini  terdapat  beberapa  variabel  yang  tidak digunakan.  Hal  ini  dikarenakan  variabel  yang  akan  digunakan  dalam
penelitian telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Dalam  penelitian  ini  faktor-faktor  kepuasan  kerja  yang  digunakan
adalah  faktor  individu  dan  faktor  organisasi.  Dimana,  faktor  individu  dan faktor  organisasi  merupakan  variabel  independen,  sedangkan  variabel
dependennya adalah kepuasan kerja pegawai tetap. Dalam penelitian ini faktor individu  yang akan diteliti  adalah umur, jenis kelamin,  pendidikan dan masa
kerja.  Sedangkan,  variabel  yang  tidak  diteliti  pada  faktor  individu  adalah variabel  rassuku  dan  status  kepegawaian.  Alasan  peneliti  tidak  meneliti
variabel rassuku dikarenakan lokasi penelitian dilakukan di daerah urban atau perkotaan.  Dimana,  karakteristik  responden  yang  ada  dalam  wilayah
49 perkotaan  saat  ini  sudah  bersifat  nasional.  Sehingga,  hal  ini  dimungkinkan
tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Sedangkan,  variabel  status  kepegawaian  tidak  diteliti  dikarenakan
homogen.  Dimana,  telah  diketahui  bahwa  jumlah  pegawai  tetap  jauh  lebih besar dibandingkan dengan pegawai kontrak, yaitu sebesar 758 orang dari 830
pegawai. Sedangkan, pegawai kontrak hanya berjumlah 72 orang  atau hanya sebesar  8,67.  Sehingga,  telah  diketahui  bahwa  permasalahan  puas  atau
ketidakpuasan  terletak  pada  pegawai  tetap.  Selain  itu,  ketidakpuasan  yang dirasakan oleh pegawai  kontrak tidak akan menjadi permasalahan bagi  pihak
rumah sakit. Pada  faktor  psikologis  yang  terdiri  dari  persepsi,  sikap,  kepribadian,
belajar  dan  motivasi  semua  variabel  tidak  dilakukan  penelitian.  Hal  ini dikarenakan  semua  variabel  dalam  faktor  psikologis  tersebut  memiliki
kemiripan  arti  dengan  variabel  dalam  faktor  individu.  Dikhawatirkan  akan terjadinya  bias  dalam  penelitian.  Sehingga,  peneliti  lebih  memilih  untuk
meneliti  faktor  individu  dibandingkan  dengan  faktor  psikologis  dalam mengukur kepuasan kerja pegawai tetap.
Sebagai  contoh,  variabel  pendidikan  dalam  faktor  individu  dapat menggambarkan  variabel  belajar  dalam  faktor  psikologis.  Dengan  adanya
jenjang  pendidikan  formal  yang  pernah  dilalui  oleh  pegawai  hal  ini  dapat memungkinkan  pegawai  untuk  melakukan  proses  belajar  secara  individual.
Selain itu, variabel  masa kerja juga dapat  menggambarkan  variabel  persepsi, sikap dan motivasi yang ada dalam faktor psikologi.
50 Dalam  hal  ini,  lamanya  pengalaman  kerja  yang  dimiliki  pegawai
dalam  suatu  organisasi  akan  membuat  pegawai  mampu  untuk  memahami lingkungan  kerjanya.  Sehingga,  pegawai  memiliki  persepsi  terhadap
organisasi  tempatnya  bekerja,  baik  persepsi  positif  maupun  persepsi  negatif. Dengan  adanya  persepsi  yang  dimiliki  individu  terhadap  pekerjaannya
tentunya  akan  membentuk  sikap  pegawai  terhadap  pekerjaan  di  dalam organisasi.
Apabila persepsi pegawai terhadap pekerjaan positif maka hal tersebut akan  membentuk  sikap  pegawai  menjadi  positif  pula.  Dengan  adanya  sikap
positif  tersebut  tentunya  pegawai  akan  memberikan  respon  positif  dalam setiap keadaan dalam pekerjaannya. Dimana, telah diketahui pula bahwa sikap
merupakan determinan prilaku yang berkaitan dengan persepsi yang dirasakan seseorang.
Disamping  itu,  persepsi  dan  sikap  positif  yang  dirasakan  pegawai dapat  menjadi  suatu  dorongan  untuk  menggerakkan  dan  mengarahkan
pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan adanya motivasi yang tinggi tentunya  pegawai  akan  memiliki  kualitas  pekerjaan  yang  tinggi.  Selain  itu,
lamanya  pengalaman  kerja  pegawai  juga  dapat  membentuk  kepribadian pegawai.  Dimana,  pegawai  yang  telah  lama  bekerja  akan  cenderung  merasa
puas dalam bekerja pada suatu organisasi. Sedangkan, pegawai yang memiliki pengalaman  kerja  baru  cenderung  akan  memiliki  hasrat  untuk  mencari
pekerjaan yang lebih memuaskan pada organisasi lain.
51 Selain  itu,  variabel  umur  juga  dapat  menggambarkan  kepribadian
seseorang.  Dimana,  seseorang  yang  memiliki  umur  yang  lebih  muda cenderung akan merasa tidak puas dibandingkan dengan umur yang lebih tua.
Hal  ini dikarenakan masih  banyaknya harapan-harapan  yang diinginkan  oleh pegawai yang berumur muda tersebut.
Pada  faktor  organisasi  variabel  yang  akan  diteliti  adalah  seluruh variabel  yang terdapat  dalam faktor organisasi.  Dimana, dalam  penelitian ini
faktor  organisasi  yang  akan  diteliti  terdiri  dari  variabel  gaji,  pengakuan, kebijakan organisasi, hubungan interpersonal, tanggung jawab, prestasi kerja,
jenis  pekerjaan,  jaminan  pekerjaan,  pengawasan  dan  kondisi  kerja.  Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Faktor Individu 1.
Umur 2.
Jenis Kelamin 3.
Pendidikan 4.
Masa Kerja
Faktor Organisasi 1.
Gaji 2.
Pengakuan 3.
Kebijakan Organisasi 4.
Hubungan Interpersonal 5.
Tanggung Jawab 6.
Prestasi Kerja 7.
Jenis Pekerjaan 8.
Jaminan Pekerjaan 9.
Pengawasan 10.
Kondisi Kerja Kepuasan Kerja
Pegawai Tetap di Rumah Sakit Haji
Jakarta Tahun 2013
52
B. Definisi Operasional