Pengawasan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Kerja Pegawai

kesejahteraan lainnya yang dapat meningkatkan kepuasan mereka dalam bekerja diluar gaji pokok yang telah diberikan.

13. Pengawasan

Pengawasan merupakan salah satu faktor organisasi yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Menurut Azwar 1996 dalam Syafdewiyani 2002 pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan. Dari hasil analisa statistik antara pengawasan dan kepuasan kerja diperoleh bahwa ketidakpuasan kerja pada pegawai tetap yang mendapat pengawasan secara tidak baik adalah sebesar 80. Berdasarkan nilai OR Odd Ratio, diketahui bahwa responden yang merasa mendapat pengawasan secara tidak baik memiliki peluang 7,840 kali untuk merasa tidak puas bekerja di Rumah Sakit Haji Jakarta dibandingkan dengan responden yang merasa mendapat pengawasan secara baik. Berdasarkan uji chi-square, didapatkan nilai p-value sebesar 0,000, berarti terdapat hubungan yang bermakna antara pengawasan dengan kepuasan kerja pegawai tetap. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widodo 2003 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengawasan dengan kepuasan kerja pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Lubuklinggau. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Yulianingsih 1997 dan Nurhayani 2006 yang juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengawasan dengan kepuasan kerja pegawai. Hasil penelitian ini juga dapat disesuaikan dengan teori yang dikemukakan oleh Gilmer 1966 dalam As’ad 2004 yang mengemukakan bahwa pengawasan yang buruk dapat berakibat pada ketidakpuasan kerja. Hal ini berarti jika seorang pimpinan melakukan pengawasan dengan baik hal tersebut akan memberikan kepuasan kepada pegawai yang mendapatkannya. Dengan adanya pengawasan yang dilakukan dengan baik melalui perhatian dan hubungan interpersonal yang baik dari pimpinan kepada bawahan, pegawai akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja sense of belonging. Selain itu, dengan pengawasan yang dilakukan dengan baik oleh atasan dapat meningkatkan produktifitas kerja pegawai. Dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawai pihak manajemen rumah sakit disarankan untuk melakukan pengawasan secara berkala. Dimana, dalam hal ini pengawas harus memberikan pengarahan terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pegawai. Selain itu, pengawas sebaiknya meluangkan waktu untuk dapat memberikan penjelasan dalam hal melakukan perbaikan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai yang dirasa belum benar. Dilain sisi, pengawas harus memiliki kemampuan dalam memotivasi pegawai serta adanya obyektivitas dalam memberikan penilaian kepada pegawai. Dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawainya, pihak manajemen rumah sakit juga disarankan untuk mengikutsertakan para pimpinan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan tambahan dalam melakukan pengawasan dengan baik. Disamping itu, dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawai tetap di Rumah Sakit Haji Jakarta sebaiknya pengawas memiliki kesediaan dalam menciptakan suasana kekeluargaan dengan sesama rekan kerja yang dapat dilakukan dengan selalu menjaga hubungan interpersonal yang terjalin melalui komunikasi yang baik. Selain itu, pengawas juga harus memiliki ketegasan dalam menegakkan disiplin kerja kepada seluruh pegawainya. Jika hal tersebut dilakukan besar kemungkinan akan meningkatnya kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai.

14. Kondisi Kerja