127
a. Katekese Memberitakan Sabda Allah, Mewartakan Kristus
Sabda Allah dalam kehidupan orang Kristen yakni Kitab Suci memuat berita tentang penyelamatan umat manusia dari pihak Allah yang berpuncak
pada pribadi Kristus. Kristus menyelamatkan umat manusia lewat jalan sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Melalui Yesus Kristus umat Kristen
berjumpah dengan Allah dan memperoleh keselamatan. Dengan demikian katekese bertugas menghadirkan Sabda Allah agar manusia apat berjumpah
secara personal dengan-Nya. Yesus Kristus adalah pribadi-Nya sebagai pusat yang tak dapat dibantah dalam ketekese. Maka, katekese haruslah bersifat
Kristosentris.
b. Katekese Mendidik Untuk Beriman
Iman merupakan suatu anugerah dari pihak Allah sehingga seseorang terpaut pada-Nya bdk. Yoh 6:65-66, berserah dan menaati Allah. Peranan
manusia adalah menanggapi anugerah iman dalam hidupnya, agar iman kian dirasakan, bertumbuh dan berbuah. Katekese mencari kemungkinan agar
tanggapan manusia terhadap tawaran Allah berlangsung dengan baik. Maka katekese menolong agar umat terpesona dan terpaut pada diri Allah, yang
diwartakan oleh Yesus Kristus sehingga terdorong untuk melakukan kehendak dan perintah-Nya melalui tindakkan konkret sehari-hari.
Iman yang dihidupi senantiasa membutuhkan pengembangan yang berproses. Maka katekese bertugas mengembangkan tiga 3 komponen yang
memainkan peranan yakni: komponen kognitif, komponen afektif dan
128
komponen operatif tindakan. Artinya, dalam berkatekese disajikan pemahaman agar orang semakin yakin dan dapat bertanggung jawab atas
iman atau agamanya kognitif. Dalam berkatekese, perasaan atau penghayatan perlu dibangkitkan sehingga umat semakin mencintai agamanya,
Allahnya dan berkobar untuk berbakti, bersembah dan bersyukur afektif. Dalam berkatekese pun perlu diberi contoh-contoh konkret sehingga umat
melihat kemungkinan untuk mengkonkretkan imannya dalam hidup sehari- harti operatif.
c. Katekese Mengembangkan Gereja
Katekese dilaksanakan untuk mengembangkan iman dan persaudaraan antar anggota Gereja dalam Kristus. Katekese yang benar dijalankan dalam
konteks Gereja. Gereja ada dan berkembang karena usaha katekese. Lewat katekese Gereja pun memperbaharui diri dalam memberi penilaian kritis
terhadap keberadaannya dan zaman yang terus berubah.
6. Dinamika Katekese Sebagai Pembinaan