37
4. Ketaatan Menciptakan ”Communio”
Dalam menugaskan para suster untuk menjadi seorang pemimpin, Francisco Palau selalu menasehati para suster yang dibimbingnya agar dalam
sebuah komunitas, wewenang atau otoritas sangat perlu mereka taati. Baginya jika ada seorang yang memimpin, komunitas tersebut akan terpelihara rasa
damai dan persatuan. Hal ini sangat mendukung jika masing-masing anggota komunitas saling kerjasama untuk menaati setiap peraturan dan keputusan
bersama. Francisco Palau menulis surat kepada para suster di komunitas L
ĕrida dan Aytona sebagai berikut:
”Hal ini sangat penting dianjurkan untuk menjadi taat karena saya berpikir bahwa kamu melakukan semuanya dengan sempurna. Ketaatan
akan menghantar kamu pada kedamaian dan persatuan. Suatu komunitas tidak bisa tanpa seseorang yang mengatur dan orang yang tinggal di
dalamnya harus taat” Letters, no. 5,2 :1047.
Francisco Palau menegaskan bahwa dalam hidup berkomunitas nilai persatuan ”communio” dapat tercapai jika dalam komunitas para suster
menghidupi kebajikan-kebajikan secara konkret, seperti; kasih, dialog, percaya, kesediaan, mengatasi penolakkan dalam diri atas rencana Tuhan,
tahu bagaimana mengesampingkan keinginan-keinginan pribadi, taat karena iman, kerendahan hati, dll Letters, no.12:1070; 54,2:1171; 42,1:1147;
62,4:1186; 11,3:1069; 121:1309. Dengan demikian jalan menuju kesucian menjadi jalan yang ditempuh bersama oleh semua anggota anggota
komunitas. Itu bukan jalan bagi perorangan, melainkan terlebih pengalaman komunitas KTHB dan LHK, 2008: 20.
38
Konstitusi Carmelite Missionaries art. 48,49 menegaskan bahwa dalam hidup berkomunitas para suster menghidupi dan menjalani kharisma yang
satu dan sama sebagai anggota dari suatu keluarga yang benar yang dipersatukan dalam nama Tuhan. Panggilan kita pada persekutuan hidup
merupakan sumber dari persatuan Trinitas dan memperoleh ungkapan tertinggi dalam Gereja sebagai suatu misteri persatuan. Dengan demikian
dalam hidup berkomunitas hendaknya selalu mencari cinta Bapa yang dicurahkan oleh Roh Kudus ke dalam hati kita masing-masing. Di dalam
komunitas kita saling mengasihi satu sama lain sebagaimana Kristus mengasihi kita. Kita menjadi saksi kegembiraan kepada dunia sebagai satu
komunitas yang percaya dan dipersatukan oleh kasih, ”oleh satu hati yang degerakkan oleh Roh yang satu dan sama”.
5. Ketaatan Merupakan Pelayanan Misi