101
jelas perutusan juga keadaan komunitas dan kongregasinya, dan mengkomunikasikan hal itu kepada anggota yang ingin diutusnya.
Sebaliknya, anggota juga mengkomunikasikan gagasan, perasaan dan keadaannya berkaitan dengan perutusan yang ditawarkan itu. Dalam suasana
dialog itulah, dapat disadari bersama nilai dan bobot perutusan, sehingga anggota dapat menerima dengan gembira dan tidak merasa hanya sebagai
perintah.
c. Mengusahakan Sumbangan Dari Semua Demi Kepentingan Semua
Pemimpin bertanggung jawab untuk mengambil keputusan terakhir. Sebagai pemimpin mereka tidak boleh melepaskan kewajibannya sebagai
yang terutama bertanggung jawab atas komunitas, sebagai pembimbing rekan-rekan mereka dalam hidup rohani dan apostolik VC. 43. Pemimpin
harus mendorong dan memotivasi setiap anggotanya untuk memberi sumbangan, sehingga masing-masing merasa sebagai tugas pokoknya untuk
menyumbangkan kasih, kemampuan dan kreativitasnya. Sesungguhnya, semua sumber daya manusia dikuatkan dan disatukan bersama dalam proyek
komunitas, memotivasi dan menghargai setiap individu dalam komunitas. Dalam surat kepada para pengikutnya di Lérida dan Aytona Letters, 4,
2006:75 Francisco Palau mengatakan seorang pemimpin hendaknya memiliki keutamaan kasih, perhatian, bijaksana dan keleluasaan, menjadi
pemimpin bagi semua, secara khusus pada mereka yang lemah.
102
Seorang pemimpin dalam komunitas Carmelite Missionaries, yang hidup saling mencintai, dituntut supaya segala-galanya disatukan, harta materi dan
spiritual, kepandaian dan intuisi, proyek rasuli dan keinginan misioner Mat. 18:20. Hal lebih mendasar yang perlu dikembangkan oleh seorang pemimpin
adalah berbagi bakat dan hal-hal rohani, mendengarkan Sabda Allah, berbagi iman, karena semakin banyak kita membagikan hal-hal yang penting dan
pokok itu, semakin kuatlah tumbuh ikatan persaudaraan. Untuk mewujudkan semuanya itu pemimpin akan mengalami
kemungkinan penolakan dari beberapa anggota komunitas. Dengan demikian pemimpin diharapkan jangan membatalkan proyek tersebut. Pemimpin
dengan bijaksana mencari keseimbangan antara dorongan untuk mencapai persatuan yang bersemangat, dinamis dan sabar. Dalam usahanya untuk
mencapai persatuan dalam komunitas pemimpin jangan berharap untuk segera dapat melihat hasil dari segala usahanya. Maka, baik pemimpin
maupun anggota komunitas mengakui hanya Allah satu-satunya yang dapat menyentuh dan mengubah hati manusia KTHB dan LHK, 2008:22c.
d. Pelayanan Pribadi dan Komunitas