129
a. Isi
Katekese harus memperhatikan isi pembinaan iman yang meliputi paham penciptaan dan dosa manusia, rencana penebusan dan keselamatan manusia.
Misteri inkarnasi, peranan Maria, pertobatan dan askese, liturgi, sakramen, tanggapan dan keterlibatan umat lih. CT. art. 30.
b. Proses
Dalam proses katekese perlu mengantar orang kepada pertobatan, yakni kematangan iman awal dan membina murid Kristus yang sejati. Katekese
masih harus berusaha membina iman, serta membangkitkan iman dengan bantuan rahmat, dalam membuka hati peserta, untuk mempertobatkan, serta
menimbulkan sikap penyerahan diri seutuhnya kepada Yesus Kristus lih. CT. art. 19.
c. Pelaku
Pelaku yang dihadapi adalah umat secara pribadi memilih Kristus dan secara bebas berkumpul untuk lebih memahami Kristus. Kristus menjadi pola
kehidupan seluruh umat, baik yang berkumpul dalam kelompok basis maupun di sekolah atau perguruan tinggi. Umat sebagai pelaku yang diajak masuk
untuk mengkomunikasikannya kepada orang lain. Dengan mengalami kehadiran Allah yang berkarya di dalam setiap pribadi, maka umat semakin
terdorong untuk memperbaharui hidupnya. Dengan demikian umat mampu
130
memberi kesaksian tentang imannya akan Kristus sebagai sumber keselamatan manusia Yosef Lalu, 2007:92.
B. PERANAN KATEKESE DALAM MENINGKATKAN
PENGHAYATAN SPIRITUALITAS KAUL KETAATAN DALAM HIDUP HIDUP BERKOMUNITAS
Katekese merupakan salah satu usaha pembinaan iman yang bertujuan untuk mengarahkan setiap orang dalam mencapai kedewasaan iman, sehingga
mereka mampu memberi kesaksian imannya di tengah masyarakat. Melalui katekese setiap anggota komunitas diajak untuk semakin menghayati dan
mewujudkan persaudaraan cinta kasih yang saling menerima dan mendukung dalam hidup bersama maupun dalam pelayanan kerasulan.
Situasi zaman yang semakin modern yang tidak lagi mengenal batas ruang dan waktu yang menawarkan hal-hal yang menggiurkan sangat
mempengaruhi kaum religius secara khusus dalam penghayatan spiritualitas kaul ketaatan. Hal ini dilakukan karena baik seorang pemimpin atau anggota
sulit melepaskan keinginannya, lebih mementingkan dirinya sendiri dan mencari apa yang menyenangkan baginya. Sering terjadi dalam hidup
bersama di komunitas, ada pemimpin atau anggota yang tidak menaati peraturan atau keputusan yang disetujui bersama. Mereka lebih cenderung
mengkuti apa yang baik bagi dirinya sendiri. Dalam penggunaan alat komunikasi, handphone misalnya, telah ditetapkan bahwa setiap komunitas