75
1. GAMBARAN KOMUNITAS
a. Menurut Injil
Komunitas Injili adalah komunitas yang dibentuk untuk mewartakan Kabar Gembira dengan berpola pada komunitas Yesus Kristus bersama para
murid-Nya. Darminta 1997:56 dalam bukunya “Yesus mendidik para murid-Nya menyatakan bahwa” … Yesus membentuk komunitas para murid,
dengan tujuan agar mereka dalam kelompok menjalankan misi Yesus Mat 10:1-8 dalam jiwa persahabatan Mat 10:12. Di dalam komunitas oleh
Yesus, dididik dan dibentuk, untuk menghayati kesatuan dan persekutuan antar mereka sebagai kekuatan untuk mewartakan dan membangun komunitas
Kerajaan Allah sampai pada kepenuhannya pada akhir zaman. Dalam kebersamaan dan solidaritas terhadap siapapun, para murid
diharapkan menjadi pribadi yang sungguh merdeka agar mampu melayani, terutama bagi mereka yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel di tengah
masyarakat dan siap untuk memberi hidup bagi mereka Mrk 19:35-43. Yesus membentuk para murid sebagai komunitas hamba yang taat, dalam
membagi apa yang mereka miliki untuk kebahagiaan orang lain. Di samping itu Yesus mengajak para murid untuk hidup menurut nilai-nilai Kerajaan
Allah, bukan melawan Allah, tetapi mencintai, menghormati dan mengabdi pada-Nya. Yesus menginginkan agar kelompok para murid-Nya tidak
diperbudak keinginan mencari sukses, tetapi terlebih dan terutama menjadi pembawa Kabar Gembira, bukan sekedar pembawa Kitab Suci. Membangun
diri sendiri menjadi Injil ialah tugas sepanjang hidup para murid dahulu dan
76
sekarang. Yesus tidak menuntut dari para murid-Nya hal-hal yang belum mereka cerna dan mengerti Yoh 16:12-13. Para murid pun diajak untuk
membangun komunitas beriman secara benar, yaitu saling melayani Mat 18:1-5, tidak saling memberi batu sandungan Mat 18:6-11, bahkan justru
mencari yang hilang dan menjauh Mat 18:12-14, memberi sumbangan demi kebaikan sesama Mat 18:15-20 dan memberi pengampunan tanpa batas
Mat 18:21-35. Para suster Carmelite Missionaries, meneladan pola komunitas Yesus
Kristus yang tinggal bersama dengan para murid-Nya. Dalam komunitas, para suster hidup dalam persekutuan dan setia untuk berkumpul berdoa serta
merayakan Ekaristi bersama. Persekutuan yang dibangun berdasarkan cita- cita yang sama untuk mencapai tujuan yang sama atas dasar iman yang sama
yaitu beriman pada Yesus Kristus. Dengan demikian untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan peraturan untuk disepakati bersama.
b. Menurut Pendiri