7
tidak jelas dari formandis. Kesulitan lain yang dialami adalah kurang profesional dalam membimbing dan mendidik para suster di rumah formasi
maupun di rumah karya.
Melihat kesulitan dan masalah yang dihadapi oleh anggota suster Carmelite Missionaries
dalam menghayati spiritualitas kaul ketaatan, menunjukkan bahwa apa yang diharapkan dan dicita-citakan oleh Bto.
Francisco Palau, OCD belum tercapai sebagaimana mestinya. Bertolak dari situasi yang ada, maka hal ini menjadi keprihatinan penulis juga. Untuk itu
penulis ingin menyumbangkan gagasan-gagasan untuk anggota Carmelite Missionaries
dengan mengambil judul: MENINGKATKAN PENGHAYATAN SPIRITUALITAS KAUL KETAATAN MENURUT
BEATO FRANCISCO PALAU DALAM HIDUP BERKOMUNITAS SUSTER-SUSTER
CARMELITE MISSIONARIES MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Mengapa spiritualitas kaul ketaatan menurut beato Francisco Palau
sangat penting bagi hidup berkomunitas suster-suster Carmelite Missionaries
? 2.
Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi suster-suster Carmelite Missionaries
dalam menghayati spiritualitas kaul ketaatan dalam hidup berkomunitas?
8
3. Apa hubungannya antara ketaatan dan hidup berkomunitas suster-
suster Carmelite Missionaries? 4.
Sumbangan katekese model apa yang dapat membantau para suster Carmelite Missionaries
dalam menghayati spiritualitas kaul ketaatan menurut beato Francisco Palau?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Memaparkan beberapa gagasan pemikiran mengenai “Penghayatan
Spiritualitas Kaul Ketaatan Menurut Beato Francisco Palau Bagi
Hidup Berkomunitas Suster-suster Carmelite Missionaries”.
2. Membantu suster-suster Carmelite Missionaries selalu kembali pada
ajaran pendiri, dalam penghayatan spiritualitas kaul ketaatan dalam
hidup berkomunitas.
3. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para suster Carmelite
Missionaries dalam usaha mendalami penghayatan spiritualitas kaul
ketaatan dalam perutusan dan persaudaraan melalui katekese model Shared Christian Praxis
.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Memberi masukan bagi para pemimpin komunitas dan anggota
Carmelite Missionaries untuk lebih menghayati spiritualitas kaul
ketaatan menurut beato Francisco Palau dalam hidup berkomunitas.
9
2. Membantu suster-suster Carmelite Missionaries menemukan
hambatan-hambatan dalam penghayatan spiritualitas kaul ketaatan dalam hidup berkomunitas.
3. Bagi penulis.
Melalui pemaparan tulisan ini, penulis semakin mendalami, dan menghayati panggilan sebagai seorang biarawati Carmelite
Missionaries , dalam menghidupi dan menghayati kaul ketaatan
dalam hidup sehari-hari baik di dalam komunitas maupun di luar komunitas.
E. METODE PENULISAN
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskripsi analisis melalui studi pustaka ditambah dengan mengembangkan refleksi
pribadi yang menggambarkan secara faktual pengalaman yang terjadi dalam hidup berkomunitas suster-suster Carmelite Missionaries.
F. SISTEMATIKA PENULISAN