Taat Pada Hidup Bersama

90 sebagai tanda ketaatan. Jika mengalami kesulitan dalam karya para suster dapat berdialog dengan pemimpin dalam kesederhanaan dan kepercayaan, terbuka, jujur serta siap menerima dan melaksanakan keputusan pimpinan. Namun dalam kenyataannya para suster Carmelite Missionaries, mengalami pergulatan untuk menjadi taat pada karya. Para suster mempunyai kelekatan tertentu pada ide-ide dan keyakinan sendiri, sehingga sulit bagi mereka untuk melepaskannya. Dengan demikian para suster diminta untuk melepaskan ide atau proyeknya. Suster tersebut mungkin akan mengalami kehilangan dan merasa ditolak oleh pemimpin. Ia akan menjadi sedih dan merasa sebagai beban berat yang menimpa dirinya. Namun dalam situasi itu, hendaknya para suster mempercayakan diri sepenuhnya kepada Bapa agar kehendak-Nya terlaksana. Dengan demikian para suster diajak untuk menyerahkan diri secara total dan penuh percaya pada Kristus, Putera Allah secara bebas kepada Allah sehingga para suster dapat mengambil bagian secara aktif dalam perutusan Kristus melalui ketaatannya pada karya yang dipercayakan kepadanya oleh pemimpin dan kongregasi.

2. Taat Pada Hidup Bersama

Hidup bersama dalam komunitas merupakan tanda cinta yang nyata sebagai persaudaraan gerejani. Komunitas para suster Carmelite Missionaries dipanggil untuk membagikan karisma kepada seluruh anggota komunitas sebagai satu keluarga yang dipersatukan di dalam nama Tuhan. Panggilan kita untuk hidup bersatu yang bersumber pada komunio Allah Tritunggal 91 ditemukan pada setiap tindakan dalam Gereja sebagai suatu misteri komunio kons. art. 49. Dalam hidup bersama menuntut suatu keterbukaan, kerendahan hati dan saling percaya sebagai sumber kekuatan bagi pelaksanaan tugas perutusan bagi setiap anggota komunitas. Dalam hidup bersama setiap anggota membagikan kelebihannya kepada orang lain demi pembangunan komunitas yang harmonis, serta berusaha bekerja sama dalam menyelesaikan proyek-proyek bersama dalam komunitas. Para suster CM menghidupi hidup persaudaraan yang diwujudnyatakan dengan saling mengasihi sebagaimana Yesus mengasihinya. Dalam penghayatan kaul ketaatan dalam hidup bersama suster-suster Carmelite Missioanaries dewasa ini mengalami pergeseran. Beberapa anggota komunitas kurang mensyukuri dengan adanya kaul ketaatan yang telah diikrarkannya. Bagi mereka kaul ketaatan yang yang dijalankan dalam hidup bersama, dirasa sebagai beban yang mengikat, yang menekan bahkan menyakitkan. Di saat mereka membutuhkan uang saku, butuh pergi, butuh makan, butuh handphone, butuh laptop, dan lain-lain, mereka harus minta ijin kepada pemimpin. Yang mereka rasakan lebih pada tidak boleh bertindak sesuai dengan kehendak sendiri dan harus menuruti kehendak pemimpin dari pada pilihan bebas yang mereka putuskan sendiri untuk digunakan oleh kongregasi atau komunitas secara optimal dalam tugas pertusan. Dengan demikian dalam hidup bersama segala keputusan atau peraturan yang telah ditetapkan bersama hendaknya ditaati oleh semua yang ada dalam komunitas tersebut, baik pemimpin maupun anggota. Sering terjadi bahwa 92 yang diataati bukanlah kehendak Allah, melainkan kehendak sendiri, pemimpin menyuruh anggota untuk melakukan kehendaknya sendiri bukan kehendak Allah. Maka agar dapat menjadi taat pada hidup bersama, para suster Carmelite Missionaries ditantang untuk bersama-sama mencari kehendak Allah bagi diri dan bagi komunitasnya. Dalam pencarian tersebut sangat dibutuhkan keterbukaan hati dan pikiran kepada Tuhan sendiri. Hal ini dapat tercapai jika baik pemimpin maupun anggota sungguh menghidupi hidup doanya dengan baik. Sebab jika relasinya dengan Tuhan dalam doa sungguh-sungguh di jalankan dengan baik, maka dalam hidup bersama akan selalu menemukan kehendak Tuhan sehingga keputusan pemimpin dan anggota sama. Dengan demikian, taat dengan cara penghayatan hidup bersama sebagai ketaatan pada jiwa dan semangat hidup bersama, melalui sikap rendah hati, saling memberi, meringankan beban penderitaan sesama.

3. Taat Kepada Yang Memimpin Kepada Persatuan

Dokumen yang terkait

Makna pengampunan dalam hidup berkomunitas Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus.

0 32 170

Pengaruh penghayatan kaul kemiskinanterhadap persaudaraan Suster-Suster Misi dan Adorasi dari Santa Familia di Indonesia.

1 14 203

Pengaruh penghayatan kaul kemiskinanterhadap persaudaraan Suster Suster Misi dan Adorasi dari Santa Familia di Indonesia

4 39 200

Peningkatan penghayatan kaul kemiskinan bagi para suster Jesus Maria Joseph dalam karya melalui katekese - USD Repository

0 0 119

UNDANGAN SPIRITUALITAS PERSEKUTUAN MENURUT DOKUMEN “BERTOLAK SEGAR DALAM KRISTUS” BAGI PENGHAYATAN CITA-CITA HIDUP KOMUNITAS KONGREGASI SUSTER FRANSISKUS MISIONARIS MARIA SKRIPSI

0 0 177

Peningkatan penghayatan spiritualitas Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus bagi Suster Yunior Abdi Kristus melalui katekese dengan pendekatan transformasi - USD Repository

0 0 187

Usaha meningkatkan hidup komunitas suster-suster Santo Paulus dari Chartres di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin sesuai pedoman hidup suster-suster Santo Paulus dari Chartres melalui katekese Modelshared Christian Praxis - USD Repository

0 0 182

Pengampunan dan kerjasama sebagai kekuatan dalam upaya membangun hidup berkomunitas suster-suster Amalkasih Darah Mulia melalui katekese - USD Repository

0 2 176

Penghayatan spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup injili masa sekarang, para suster Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia (KSFL) Pematangsiantar - USD Repository

0 1 140

Meningkatkan penghayatan spiritualitas kaul ketaatan menurut Beato Francisco Palau dalam hidup berkomunitas suster-suster Carmelite Missionaries melalui katekese - USD Repository

0 2 210