Ketaatan Maria KETAATAN MENURUT KONSTITUSI KONGREGASI

52 tempat umum yang tidak terhormat, namun ia menerima dan melaksanakan apa saja dengan disiplin diri yang ketat jika ketaatan atau tanda-tanda penyelenggaraan Ilahi menuntutnya. Semuanya ia lakukan atas dasar iman yang teguh akan penyelenggaraan Ilahi. TCAG, 1997:49. Bagi Francisco Palau ketaatan yang sejati bersumber pada ketaatan kepada Allah dan tuntunan Roh-Nya. Sebagai orang yang percaya ia selalu taat kepada Allah, melaksanakan setiap kehendak-Nya dengan sungguh- sungguh. Oleh karena itu, ia memperoleh mukjizat, berkat dan penyertaan- Nya.

4. Ketaatan Maria

Mengikuti keteladanan Maria, hamba Allah yang setia dan patuh pada gerakkan Roh Kudus, kita diharapkan untuk meyerahkan diri secara menyeluruh dan terus-menerus pada rencana Allah Kons. art. 47: 39. Maria dalam mempersiapkan kedatangan Yesus dengan ketaatan yang sangat besar kepada Allah. Dengan menanggapi perintah Allah lewat malaikat Gabriel, Maria sungguh mendahulukan kehendak Allah. ”Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu” Luk. 1:38. Itulah semangat Maria, ia taat kepada kehendak Allah, ia rela dijadikan alat Allah untuk menyelamatkan manusia dengan menjadi ibu dari Sang Mesias sendiri. Meski ia tidak mengerti segalanya dengan jelas, meski ia mengalami kebingungan tentang panggilan itu, Maria akhirnya mengiyakan kehendak Bapa. 53 Dalam konstitusi Carmelite Missionaries art. 18 ditegaskan bahwa Maria memenuhi sejarah Karmel dengan kehadirannya. Karmel memandang Maria sebagai seorang wanita dan ibu, pelindung dan sahabat yang dapat dipercaya, model dan teladan dari setiap kehidupan dan pengabdian diri. Carmelite Missionaries dilahirkan dari tradisi ini. Maria dipandang sebagai model Gereja yang sempurna dan sebagai tanda misteri persatuan dan kudus. Maria sebagai teladan ketaatan sejati. Ia menaati orang tuanya, menaati aturan-aturan keagamaan, taat kepada Yosep suaminya dan kepada Yesus Puteranya. Ia melihat dirinya sebagai makhluk terendah dari segala ciptaan Marian Act, 2006: 52. Dengan demikian inti kaul ketaatan adalah kita akan mentaati dan melakukan kehendak Bapa sebagaimana yang dilakukan oleh Maria. Francisco Palau mengajarkan kepada para pengikutnya apa yang telah ia pelajari melalui ajaran-ajaran Gereja dan melalui pengalaman- pengalamannya: untuk mengkontemplasikan Tubuh Mistik yang bercermin pada Maria sebagai persatuan cinta yang mesra dan sebagai tanda kehadiran Roh Kudus yang berkesinambungan. Roh Kuduslah yang menyatukan seluruh Carmelite Missionaries dalam doa dan melalui rahmat dan pelayanannya yang tepat Letters, no. 6:1174; My Relationship, 2006:923; Preproject const. CM 14. Dengan demikian para suster Carmelite Missionaries dapat meneladan sikap taat yang dijalani oleh Maria sebagai model Gereja yang sempurna dalam menghayati dan memaknai ketaatan kepada kehendak Allah atas dirinya. 54

BAB III KETAATAN DALAM HIDUP BERKOMUNITAS

Pada zaman modern ini, panggilan dalam hal apapun bentuknya, entah itu panggilan hidup berkeluarga, panggilan hidup tidak menikah dan panggilan hidup religius nampaknya menimbulkan persoalan besar. Hal tersebut juga ditemukan dalam kongregasi suster-suster Carmelite Missionaries khususnya dalam penghayatan Spiritualitas kaul ketaatan dalam panggilan hidup religius yang dipilihnya. Kaul merupakan sarana untuk semakin intim bergaul dengan Allah atas dasar panggilan Injili dan rahmat baptis yang efektif. Yesus memanggil para suster Carmelite Missionaries seperti Ia memanggil para murid-Nya yang pertama. Para murid tinggal dan hidup bersama-Nya, hidup dalam penyerahan diri secara total dan berbuat baik kepada sesama manusia. Sebagai orang yang terpanggil para suster CM secara bebas menjawab panggilan-Nya dan membaktikan dirinya kepada Allah. Panggilan tersebut berakar pada pembaptisan di mana kita sungguh yakin bahwa tuntutan secara radikal dari kematian dan hidup menjadi tanda misteri Paskah akan kehadiran Kristus dalam Gereja dan di tengah dunia Konst. art. 22. Ketaatan dalam kenyataan paling konkret dihayati sehari-hari dalam hidup berkomunitas. Beato Francisco Palau mengatakan bahwa ketaatan merupakan suatu pengorbanan yang sangat berkenan kepada Allah Letters, no.87, 2006:1242. Dalam hidup berkomunitas para suster diharapkan mampu

Dokumen yang terkait

Makna pengampunan dalam hidup berkomunitas Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus.

0 32 170

Pengaruh penghayatan kaul kemiskinanterhadap persaudaraan Suster-Suster Misi dan Adorasi dari Santa Familia di Indonesia.

1 14 203

Pengaruh penghayatan kaul kemiskinanterhadap persaudaraan Suster Suster Misi dan Adorasi dari Santa Familia di Indonesia

4 39 200

Peningkatan penghayatan kaul kemiskinan bagi para suster Jesus Maria Joseph dalam karya melalui katekese - USD Repository

0 0 119

UNDANGAN SPIRITUALITAS PERSEKUTUAN MENURUT DOKUMEN “BERTOLAK SEGAR DALAM KRISTUS” BAGI PENGHAYATAN CITA-CITA HIDUP KOMUNITAS KONGREGASI SUSTER FRANSISKUS MISIONARIS MARIA SKRIPSI

0 0 177

Peningkatan penghayatan spiritualitas Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus bagi Suster Yunior Abdi Kristus melalui katekese dengan pendekatan transformasi - USD Repository

0 0 187

Usaha meningkatkan hidup komunitas suster-suster Santo Paulus dari Chartres di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin sesuai pedoman hidup suster-suster Santo Paulus dari Chartres melalui katekese Modelshared Christian Praxis - USD Repository

0 0 182

Pengampunan dan kerjasama sebagai kekuatan dalam upaya membangun hidup berkomunitas suster-suster Amalkasih Darah Mulia melalui katekese - USD Repository

0 2 176

Penghayatan spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup injili masa sekarang, para suster Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia (KSFL) Pematangsiantar - USD Repository

0 1 140

Meningkatkan penghayatan spiritualitas kaul ketaatan menurut Beato Francisco Palau dalam hidup berkomunitas suster-suster Carmelite Missionaries melalui katekese - USD Repository

0 2 210