1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan dan pengembangan bangsa Indonesia. Hal demikian tentunya tidak terlepas dari
peran pemerintah dalam merancang pelaksanaan pendidikan di negara ini. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan perlu dilakukan dengan terlebih
dahulu melakukan evaluasi hasil pendidikan sebelumnya. Pendidikan di negara ini sangat memprihatinkan. Pemerintah berupaya untuk mencanangkan serta
mengimplementasikan berbagai perancangan pelaksanaan pendidikan, salah satunya adalah kurikulum.
Kurikulum di Indonesia terus diperbaiki dan disempurnakan dari masa ke masa. Hingga saat ini, dunia pendidikan di Indonesia telah mengenal dan
menggunakan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran baik di tingkat sekolah dasar maupun di tingkat sekolah menengah. Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum baru yang lebih menekankan pendekatan keilmuan saintifik dan tematik. Hidayat 2013: 113 mengemukakan orientasi kurikulum 2013 adalah
terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap attitude, keterampilan skill dan pengetahuan knowledge. Peningkatan dan
keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan sangat didukung oleh strategi guru dalam menyelenggarakan pembelajaran baik di
dalam maupun di luar kelas. Salah satu strategi yang digunakan oleh guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 adalah mendesain media pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam
memahami materi serta nilai-nilai kehidupan yang termuat di dalam setiap tema, subtema, maupun pembelajaran. Media Pembelajaran dapat diartikan
sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan Anitah, 2009: 4. Sudjana 2005: 15 mengemukakan
bahwa media diperlukan dalam proses pembelajaran karena mempunyai kemampuan atau kompetensi yang dapat dimanfaatkan. Media yang efektif
adalah media yang mampu mengomunikasikan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi pesan kepada penerima pesan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menawarkan semakin banyak kemudahan di dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah dalam hal
penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik. Hal demikian mendorong upaya-upaya pemanfaatan hasil teknologi ke dalam proses belajar mengajar.
Salah satunya adalah media pembelajaran berbasis ICT Information and Comumunication Technology sehingga menciptakan suasana penyampaian
dan pemahaman materi yang lebih bersemangat dan menyenangkan. Berdasarkan survei kebutuhan salah satu jenis media pembelajaran
berbasis ICT adalah Powerpoint interaktif. Meskipun pada hakikatnya Powerpoint interaktif tergolong sebagai salah satu media pembelajaran yang
mendorong partisipasi aktif siswa, namun belum banyak tenaga pendidik yang memahami cara mendesain dan menggunakannya di dalam pembelajaran.
Secara umum, tenaga pendidik lebih sering mendesain dan menggunakan media pembelajaran konvensional yang hanya menuntut partisipasi aktif satu pihak.
3 Berdasarkan survei kebutuhan bersama Ibu S, guru kelas IV empat SD
Negeri Kalasan I terkait pengembangan media pembelajaran berbasis ICT pada tanggal 09 Juli 2015 pukul 10.00 WIB, guru mengatakan bahwa beliau sangat
setuju terhadap adanya perubahan kurikulum yakni dari kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013. Menurut guru, kurikulum 2013 ini sangat baik jika
diterapkan di dalam pembelajaran jika dibandingkan dengan kurikulum KTSP. Guru sudah berusaha untuk memahami dan melaksanakan berberapa hal terkait
kurikulum 2013 walaupun belum semuanya terlaksana dengan baik. Ibu S selalu berupaya agar pendidikan karakter dapat tercapai. Oleh karena itu, Ibu S
selalu mengutamakan pengembangan keterampilan dan karakter di dalam diri siswa.
Pada saat melakukan wawancara dengan Ibu S, beliau juga mengatakan bahwa tematik integratif ini berlandaskan pada tema namun adaptasinya masih
sangat sulit bagi seorang siswa dalam belajar. Menurut Ibu S, penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran harus dimulai dari siswa sehingga
siswa terlatih untuk mandiri. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa pendekatan saintifik ini perlu dikaitkan dengan media pembelajaran sehingga
pelajaran dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa. Namun demikian, pada kenyataannya guru masih membutuhkan waktu yang cukup untuk membuat
media pembelajaran yang efektif. Walaupun beliau mengatakan bahwa waktu tidak memungkinkan dalam membuat media pembelajaran namun media tetap
memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran. Guru selalu berusaha untuk mencari gambar-gambar dari internet yang berkaitan dengan
4 materi yang hendak diajarkan kepada peserta didik. Guru mengakui bahwa
beliau lebih cenderung menggunakan media gambar di dalam pembelajaran. Menurut pemahaman ibu S, media pembelajaran ICT adalah media
gambar. Ada beberapa media ICT yang diketahui oleh Ibu S, yakni: Powerpoint dan Movie Maker. Namun demikian, beliau sering menggunakan dalam
Powerpoint karena sangat mudah dibuat dan tidak menyita banyak waktu dalam membuatnya. Beliau mengutarakan keinginannya untuk membuat media
pembelajaran berbasis ICT yang lain. Sebenarnya beliau sudah berusaha untuk membuat media pembelajaran berupa Powerpoint namun belum runtut. Selain
itu, guru merasa cukup sulit untuk membangun semangat siswa melalui media Powerpoint.
Meninjau masalah-masalah di atas maka peneliti mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT Powerpoint Interaktif pada subtema
Bersyukur Atas Keberagaman untuk siswa kelas IV empat sekolah dasar. Adapun alasan pemilihan subtema Bersyukur Atas Keberagaman adalah karena
subtema ini pada hakikatnya memuat lebih banyak aktivitas dan sikap positif yang menuntut partisipasi aktif peserta didik. Selain itu, pemilihan kelas yakni
kelas IV empat didasarkan atas alasan bahwa paa zaman ini, siswa kelas atas sudah lebih memahami tentang cara belajar yang menggunakan media berbasis
teknologi khususnya Powerpoint interaktif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah