41 b
Memberi pengalaman langsung. Jadi dalam pembelajaran tematik diupayakan untuk memberikan pengalaman langsung atas materi
belajar. c
Pemisahan mata peajaran tidak jelas. Jadi dalam pembelajaran tematik, terjadi integrasi sejumlah mata pelajaran yang dibahas,
sesuai dengan kebutuhan dan tema. d
Penyajian berbagai konsep matapelajaran dalam satu proses pembelajaran. Karena adanya tema yang memerlukan penjelasan
dari berbagai sudut pandang, maka dengan sendirinya terjadi penyajian konsep yang bersamaan dari beberapa mata pelajaran.
e Fleksibel. Artinya tidak mengikuti pola bahasan yang ada pada
struktur mata pelajaran, penggunaan tema bervariasi, dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran.
f Hasil belajar dapat dikembang sesuai dengan minat dan kebutuhan
anak. karena pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik anak.
e. Pendekatan Saintifik.
1
Pengertian Pendekatan Saintifik.
Daryanto 2014: 51 Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar perserta didik
secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis
42 data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang “ditemukan”. Barringer dalam Abidin, 2014: 125 mengemukakan bahwa
“pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis dan kritis dalam upaya memecahkan masalah
yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat. Abidin 2014: 127 juga menjelaskan “pendekatan saintifik pada dasarnya adalah model
pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan
masalah melalui serangkaian aktivitas inquiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam
upaya meningkatkan pemahaman siswa. Dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran saintifik adalah pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa dan menuntut para siswa untuk berpikir secara sistematis dan bisa
memecahkan masalah. Dalam pembelajaran saintifik ada beberapa kompnen yakni mengamati. menanya, mencoba, menalar, membentuk
jejaringmengkomunikasikan. Jika komponen-komponen saintifik sudah dikuasia siswa maka pelajaran dalam kelas dapat berjalan dengan
baik. 2
Karakteristik pembelajaran saintifik. Daryanto 2014: 53 pembelajaran dengan metode saintifik
memiliki karakteristik sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43 a
Berpusat pada siswa. b
Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
c Melibatkan proses-proses kognitif yang pontensial dalam
merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
d Dapat mengembangkan karakter siswa.
3 Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Daryanto 2014: 54 tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:
a Untuk meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. b
Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
c Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa
belajar itu merupakan suatu kebutuhan. d
Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. e
Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya ilmiah.
f Untuk mengembangkan karakter siswa.
4 Komponen Pendekatan Saintifik.
Sani 2014: 23-71 mengatakan bahwa Pendekatan saintifik memiliki beberapa komponen antara lain:
44 a
Mengamati: Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Dimana dalam melakukan pengamatan harus
menyediakan objek secara nyata, siswa merasa senang dan tertantang, dan mudah dalam pelaksanaannya.
b Bertanya: siswa dilatih untuk merumuskan pertanyaan terkait dengan
topik yang akan dipelajari. c
Mencobamengumpulkan informasi: mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber, misalnya dalam pelajaran bahasa dan
kelompok ilmu pengetahuan sosial. d
Menalarasosiasi: kemampuan mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional merupakan kompetensi yang penting yang harus
dimiliki oleh siswa. e
Membentuk jejaring melakukan komunikasi: kemampuan sangat diharapkan untuk membangun jaringan dan berkomunikasi perlu
dimiliki oleh siswa karena karena kompetensi tersebut sama pentingnya dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman.
B. Penelitian yang relevan.
Pertama, penelitian pengembangan media ICT dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis ICT
dan Multiple Intelligences Untuk Kurikulum 2013”, yang dilakukan oleh Yudhi Hermawan 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1
prosedur pengembangan instrument Media pembelajaran berbasis ICT dilakukan dengan langkah-langkah: a potensi dan masalah, b