Hakikat Matematika Pembelajaran Matematika

34

2.1.5.6. Tingkat evaluasi evaluation

Kemampuan sesorang dalam membuat perkiraan atau keputusan yan tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan yang dimilikinya. Kata kerja operasional Bloom kemudian direvisi oleh Aderson dan Kratwohl 2001. Jadi, Taksonomi Bloom baru versi Krathwohl pada ranah kognitif terdiri dari enam level: remembering mengingat, understanding memahami, applying menerapkan, analyzing menganalisis, mengurai, evaluating menilai dan creating mencipta. Revisi Krathwohl ini sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar yang sering kita kenal dengan istilah C1 sampai dengan C6.

2.1.6. Proram TAP Test Analisys Program

Test Program Analisis TAP dirancang sebagai paket yang kuat, mudah digunakan. Sebagai paket analisis tes, pengguna dapat memasukkan data nilai ujian dalam format teks atau memasukkan data tes langsung ke dalam program. Pengguna dapat mengatur berbagai parameter untuk data sampel, termasuk kesulitan tes, jumlah skor, jumlah item tes dan jumlah kemungkinan jawaban per item Lewis, 2002: 3. Output TAP memberikan analisis ujian, item dan anlisis uji, dan analisis option. TAP juga menghasilkan daftar instruktur untuk skor dan jawaban yang salah oleh siswa, serta laporan untuk setiap siswa yang menunjukkan skornya, tanggapan terhadap setiap item dan jawaban yang benar untuk item terjawab. Item dan Analisis Uji, termasuk kesulitan item, titik biserial, indeks diskriminasi dan berbagai statistik jika item dihapus KR20, skala berarti dan standar deviasi. TAP juga menghitung jumlah item tambahan yang diperlukan untuk meningkatkan kehandalan. Analisis opsi, termasuk kelompok tinggi dan item kelompok kesulitan rendah untuk jawaban yang benar dan distractors.

2.1.7. Penelitian yang relevan

Setiyani, F 2011 melakukan penelitian tentang pengembangan asesmen alternatif dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menemukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 asesmen alternatif yang valid, praktis, dan efektif berlandasakan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik di Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Subjek penelitian ini adalah siswa SD kelas IV yang terdaftar pada tahun pelajaran 2009 2010 dan guru matematika kelas IV SD. Hasil penilaian keterlaksanaan asesmen alternatif berada pada tingkat keterlaksanaan “terlaksana” dengan skor rata-rata total 2,72, sehingga memenuhi kriteria “praktis”. Hasil analisis data keefektifan asesmen alternatif memenuhi kriteria efektif yang meliputi: penilaian keefektifan asesmen alternatif ditinjau dari aspek peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas guru diperoleh masing-masing skor rata- rata total 3, 03 dan 3,08 dengan kategori “baik”. Penilaian keefektifan asesmen alternatif ditinjau dari peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan hasil penilaian diri siswa dan hasil penyelesaian Tugas PR masing-masing diperoleh skor rata- rata total 1,51 dan 1,51 den gan kategori “baik” dan skor dari waktu kewaktu mengalami peningkatan, dan penilaian keefektifan asesmen alternatif ditinjau dari respons siswa dan guru terhadap penerapan asesmen alternatif di kelas masing- masing diperoleh skor rata-rata total 93,84 dan 3,32 dengan kategori cenderung “positif”. Duskri at al 2014 melakukan penelitian tentang pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika di SD. Tujuan penelitian ini adalah menemukan prosedur pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika SD MI, mengetahui kualitas butir tes diagnostik yang dikembangkan, dan mengetahui informasi yang dapat dimunculkan dari hasil analisis tes diagnostik. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan dari Bor Gall. Subjek penelitian ini adalah 542 orang siswa kelas VI SD MI di kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Hasil penelitian ini menunjukkan 1 pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika di SD ini meliputi: studi pendahuluan, studi literatur dan hasil penelitian, analisis masalah, merumuskan learning continuum, merumuskan peta konsep, menyusun tes essay, polarisasi jawaban siswa, menyusun tes bentuk pilihan ganda, validasi pakar melalui focus group discussion, uji coba terbatas, dan uji yang diperluas, 2 indeks daya beda butir tes PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 303

Pengembangan tes hasil belajar matematika materi hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang dan antar satuan berat untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.

0 3 264

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi operasi hitung, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 2

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung satuan waktu untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 199

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 4 187

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi pengukuran sudut untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 160

Pengembangan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD.

0 0 171

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 13 301

Pengembangan tes hasil belajar matematika materi hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang dan antar satuan berat untuk siswa kelas III Sekolah Dasar

0 0 262