47
mengukur kemampuan siswa kelas V SD pada mata pelajaran matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan.
3.4. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan langkah yang ada dalam penelitian dan pengembangan ini. Menurut Sugiyono 2013: 224 teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Peneliti menggunakan dua jenis teknik
pengumpulan data yaitu tes dan nontes. 3.4.1.
Nontes
Sukmadinata 2013: 216-219 menyampaikan ada beberapa teknik pengumpulan data nontes, pada penelitian ini hanya menggunakan dua jenis
teknik pengumpulan data nontes, yaitu sebagai berikut sebagai berikut: 3.4.1.1.
Kuesioner
Angket atau kuesioner quesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung. Peneliti tidak langsung bertaya jawab
dengan responden Sukmadinata, 2013: 219. Kuesioner sebagai alat pengumpul data yang umumnya terdiri dari serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis
yang digunakan untuk mengumpulkan informasi. Pada kuesioner terdapat pertanyaan berskala. Pertanyaan berskala salah satu bentuk pertanyaan yang juga
umum dipakai adalah pertanyaan yang mengandung jawaban berskala, yaitu jawaban yang disusun menurut gradasi atau tingkatan. Responden diminta untuk
menyatakan persetujuannya atau penolakannya terhadap pilihan yang disediakan. Pertanyaan berskala mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk Tabular dan bentuk
Likert.
Tujuan kuesioner pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan guru terhadap contoh tes hasil belajar matematika berdasarkan prosedur
pengembangannya dan kualitasnya. Analisis kebutuhan tersebut menjadi dasar peneliti melakukan penelitian dan mengembangkan sebuah produk sebagai contoh
para guru mata pelajaran matematika kelas V SD. Produk tersebut adalah buku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
prototipe buku tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan
kecepatan untuk siswa kelas V SD. 3.4.1.2.
Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan dan pencatatan data, informasi dan pendapat yang dilakukan melalui percakapan dan tanya-jawab,
baik langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2013: 231 wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.Yang dimaksud dengan wawancara langsung
adalah adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara interviewer dengan yang diwawancarai interviewee tanpa melalui perantara.
Sedangkan wawancara tidak langsung artinya pewawancara menanyakan sesuatu
melaui perantara orang lain, tidak langsung kepada sumbernya Arifin, 1990: 54.
Wawancara yang dilakukan menggunakan instrumen wawancara yang disebut pedoman wawancara interview guide. Pedoman ini berisi sejumlah
pertanyaan atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup fakta, data,
pengetahuan, konsep, pendapat, dan persepsi Sukmadinata, 2013: 216. Tujuan wawancara pada penelitian ini adalah sama dengan tujuan
dilakukannya kuesioner. Tetapi pada kegitan wawancara ini peneliti bisa menggali lebih dalam data informasi yang diperoleh dari data kuesioner. Wawancara bisa
memungkinkan guru menjelaskan lebih detail alasan-alasan tidak menggunakan tes hasil belajar berdasarkan prosedur pengembangannya dan kualitasnya.
3.4.2. Tes
Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi yang bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan Sulistiyorini, 2009: 87. Tes adalah seperangkat
alat yang berisi tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan
penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI