28
10 Kompetensi inti: tulis kompetensi inti atau kalau dalam KTSP menggunakan
standar kompetensi SK. 11
Kompetensi dasar: tulis kompetensi dasar KD sesuai dengan yang dimaksud dalam kisi-kisi.
12 Kelas: tulis kelas berapa sesuai dengan yang dimaksud dalam kisi-kisi.
13 Semester: tulis semester berapa sesuai yang dimaksudkan dalam kisi-kisi,
misalnya semester ganjil. 14
Materi: tulis materi apa yang akan diujikan dlam kisi-kisi tersebut, misalnya perubahan energi
15 Indikator soal: tulis indikator soal sesuai dengan yang dimaksud dalam kisi-
kisi, misalnya menjelaskan perbedaan negara maju dan negara berkembang. 16
Nomor urut soal: tulis nomor urut soal sesuai dengan yang dimaksud dalam kisi-kisi, misalnya nomor 2.
D. Format kisi-kisi
Format kisi-kisi tidak ada yang baku dan guru dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan. Namun demikian, dalam mengembangkan format kisi-
kisi tetap harus memperhatikan standar yang lazim digunakan. Berikut ini adalah
contoh format kisi-kisi sebagai model: Format Kisi-Kisi Soal Ujian Sekolah
Tahun Pelajaran 20122013
Jenis sekolah :............... Alokasi waktu: 90 menit
Mata Pelajaran:............... Jumlah Soal : 50
Kurikulum acuan:............ Bentuk Soal :Pilihan Ganda
Penyusun :................
No. Kompetensi Inti
Kelas semester
Kompetensi dasar
Materi Indikator Nom
or soal
1 1
2 2
3 3
29
4 4
5 5
Dst. Dst.
Tabel 2.1 Contoh Format Kisi-Kisi Soal Ujian Sekolah
3. Membentuk Bentuk Tes
Bentuk tes objektif seperti pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, dan uraian objektif sering digunakan untuk untuk melakukan penilaian. Pemilihan
bentuk tes yang tepat ditentukan oleh tujuan tes, jumlah peserta tes, waktu yang tersedia untuk memeriksa lembar jawaban tes, cakupan materi tes, dan
karekterisktik mata pelajaran yang akan diujikan. Bentuk tes pilihan ganda dan bentuk tes benar salah sangat tepat digunakan bila jumah peserta tes banyak,
waktu koreksi singkat, dan cakupan materi yang diujikan banyak. Kelebihan tes objektif bentuk pilihan adalah lembar jawaban dapat diperiksa dengan komputer,
sehingga objektivitas penskoran dapat dijamin. Tetapi, membuat tes objektif tidak
mudah. 4.
Menentukan Panjang Tes
Penentuan panjang tes berdasarkan pada cakup materi ujian dan kelelahan peserta tes. Penentuan panjang tes berdasarkan pengalaman saat melakukan tes,
artinya, penulis soal bisa melihat pengalaman sebelumnya ketika para peserta didik menyelesaikan tes yang diberikan. Panjang tes ini berkaitan langsung
dengan waktu penyelesaian soal. Jadi dalam menentukan panjang soal bisa disesuaikan kemampuan para siswa dan waktu yang harus digunakan untuk
menyelesaikan tes tersebut. 5.
Menulis Soal Tes
Penulisan soal merupakan langkah menjabarkan indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-
kisi yang telah dibuat. Langkah ini perlu dilakukan dengan hati-hati agar keseluruhan tes dapat berkualitas dengan baik. Kualitas tes secara keseluruhan
sangat terpengaruh dengan tingkat kebaikan dari masing-masing butir soal yang menyusunnya. Pertanyaan perlu dikembangkan dan dibuat dengan jelas dan
simpel. Soal yang tidak jelas dan terlalu bertele-tele akan menyebabkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI