Tes pilihan ganda multiple choice test
14
setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar, artinya satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban yaitu jawaban yang paling
benar.
Kedua aspek konstruksi yang meliputi: 1 pokok soal harus dirumuskan
secara jelas dan tegas, artinya, kemampuan atau materi yang hendak diukur atau ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang
berbeda dari yang dimaksud penulis, dan hanya mengandung satu persoalan untuk setiap nomer. Bahasa yang digunakan harus komunikatif sehingga mudah
dimengerti siswa; 2 rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja; 3 pokok soal jangan memberikan petunjuk ke
arah jawaban yang benar; 4 pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif, artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau
lebih yang mengandung arti negatif; 5 panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama; 6 pilihan jawaban mengandung pernyataan “Semua jawaban di atas
salah” atau “Semua jawaban di atas benar”. Artinya, dengan adanya pilihan
jawaban seperti ini maka dari segi materi pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu hanya merujuk kepada materi dari jawaban sebelumnya; 7 pilihan
jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut dan pilihan jawaban berbentuk angka menunjukkan waktu
harus disusun secara kronologis. Pengurutan angka dilakukan dari angka paling kecil sampai nilai angka paling besar atau sebaliknya; 8 gambar, grafik, tabel,
diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi, artinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dan dapat
dimengerti oleh siswa; dan 9 butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Ketiga yaitu aspek bahasa yang meliputi: 1 setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia; 2 jangan menggunakan
bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional; dan 3 pilihan jawaban jangan mengulang kata dan frase yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian.
15
3 Kelebihan soal pilihan ganda
Menurut Kusaeri Suprananto 2012: 108 kelebihan soal pilihan ganda
yaitu: 1 mampu mengukur berbagai tingkatan kognitif dari ingatan sampai
evaluasi, 2 penskorannya mudah, cepat, obyektif, dan dapat mencakup ruang lingkup bahan atau materi yang luas dalam suatu tes untuk suatu kelas atau
jenjang pendidikan, dan 3 lebih tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau masal, tetapi hasilnya harus segera diumumkan seperti ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, dan ujian akhir sekolah.
Menurut Kusnandar 2013: 187 kelebihan soal pilihan yaitu: tugas-tugas
yang harus dilakukan oleh peserta didik sudah pasti dan jelas, jumlah soal cukup besar, sehingga dapat mewakili semua kompetensi yang diukur, kunci jawaban
dapat dipersiapkan secara pasti dengan soal-soal secara sistematis, kunci jawaban bersifat mutlak, sehingga tidak menimbulkan subjektivitas, tidak ada
kemungkinan bagi peserta didik untuk mengemukakan hal-hal yang tidak relevan dengan persoalannya, karena tugas peserta didik dalam hal ini sudah jelas, dapat
digunakan untuk menilai hasil belajar peserta didik dalam jumlah banyak dan mudah serta cepat dalam koreksi jawaban, mudah dan lebih cepat koreksinya, soal
pilihan ganda mudah dianalisis, dapat menjangkau lebih banyak materi atau kompetensi yang akan diukur, dan yang terakhir soal dapat disusun bervariasi.
Menurut Arifin 1990: 37 kelebihan tes soal pilihan ganda yaitu: cara penilaiannya dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan obyektif; kemungkinan
testi menjawab dengan terkaan dapat dikurangi; dapat digunakan untuk meneliti kemampuan murid dalam menginterpretasi, memilih, dan menentukan pendapat;
dapat digunakan berulang-ulang; dan sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan murid dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip.
Berdasarkan pemaparan para ahli di atas dapat dirumuskan kelabihan tes pilihan ganda meliputi: 1 mampu mengukur berbagai tingkatan kognitif dari
ingatan sampai evaluasi, 2 penskorannya mudah, cepat, obyektif, dan dapat mencakup ruang lingkup bahan atau materi yang luas dalam suatu tes untuk suatu
kelas atau jenjang pendidikan, dan 3 lebih tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau massal, 4 dapat digunakan untuk meneliti kemampuan murid
16
dalam menginterpretasi, memilih, dan menentukan pendapat; dapat digunakan berulang-ulang; dan sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan murid dalam
mengaplikasikan prinsip-prinsip, dan 5 tidak ada kemungkinan bagi peserta
didik untuk mengemukakan hal-hal yang tidak relevan dengan persoalannya, 4
Keterbatasan soal pilihan ganda adalah
Menurut Kusaeri Suprananto 2012 : 108 keterbatsan soal pilihan ganda
yaitu: 1 memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya,2 sulit
membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi dengan baik, dan 3 terdapat peluang untuk menebak jawaban. Kusaeri Suprananto, 108: 2012.
Menurut Kusnandar 2013: 187 keterbatasan soal pilihan ganda yaitu: peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya, tetapi cenderung hanya
memilih jawaban yang benar; pada umumnya soal tes pilihan ganda hanya tepat
digunakan untuk menilai kemampuan mengingat kembali, mengenal kembali, mengasosiasikan antara dua hal, memahami hubungan, dan mengaplikasikan
prinsip-prinsip; dapat membuat peserta didik tidak terbiasa mengemukakan ide secara tertulis dengan menggunakan ide-ide sendiri; dan kemungkinan untuk
menebak jawaban besar sekali dan sulit dilacak. Menurut Arifin 1990: 37 keterbatasan soal pilhan ganda yaitu: kebanyakan hanya digunakan untuk menilai
ingatan saja; sukar menyusun tes yang baik dan benar; dan memerlukan waktu dan tenaga yang banyak.
Berdasarkan pemaparan para ahli di atas dapat dirumuskan keterbatasan tes pilihan ganda yang meliputi: 1 memerlukan waktu dan tenaga yang banyak
untuk menulis soalnya,2 sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi dengan baik, 3 terdapat peluang untuk menebak jawaban, dan 4 pada
umumnya soal tes pilihan ganda hanya tepat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat kembali, mengenal kembali, mengasosiasikan antara dua hal,
memahami hubungan, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip; dapat membuat peserta didik tidak terbiasa mengemukakan ide secara tertulis dengan
menggunakan ide-ide sendiri; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
5 Syarat tes tertulis pilhan ganda yang baik
Tes pilihan ganda dikatakan tes baik jika telah memenuhi beberapa syarat. Kusnandar 2013: 201 menyampaikan beberapa syarat tes pilhan ganda yang
yang baik. Syarat-syarat tersebut adalah: 1 memiliki validitas yang tinggi, artinya mampu mengungkapkan semua aspek hasil belajar tertentu secara tepat;
2 memiliki reabilitas yang tinggi, artinya mampu memberikan gambaran yang relatif, tetap, dan konsisten tentang kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik;
3 tiap butis soal memiliki daya pembeda yang memadai, artinya tiap butir dalam tes itu dapat membedakan peserta didik yang belajar atau mengasai materi
kompetensi dan peserta didik yang belum belajar atau belum menguasai materi kompetensi; 4 tingkat kesukaran tes berdasar kelompok yang akan dites, kira-
kira 30 soal mudah, 50 soal sedang, dan 20 soal sukar; dan 5 mudah diadministrasikan, artinya tes tersebut memiliki petunjuk tentang bagaiman cara
pelaksanaannya, cara menegrjakannya dan cara mengoreksinya. 6
Cara mengolah skor
Pengolahan skor tes pilihan ganda dapat dilakukan dengan 2 macam
rumus Sulistiyorini, 2009. Pertama dengan denda, pengolahan pada tahap ini bisa dengan rumus sebai berikut:
S= skor yang diperoleh R= jawaban yang betul
W= jawaban yang salah O= banyaknya optionnya
I= bilangan tetap Kedua pengolahan skor tanpa denda yang bisa menggunakan rumus sebagai
berikut: S= R
18