65
3.6.2.5. Analisis pengecoh
Hampir semua tipe soal tes hasil belajar gaya objektif menyediakan sejumlah jawaban. Jawaban-jawaban yang disediakan itu terdiri dari jawaban-
jawaban benar atau jawaban-jawaban salah. Jawaban-jawaban salah itulah yang biasanya sebagai jawaban pengecoh. Jawaban pengecoh yang baik adalah
jawaban-jawaban yang menarik para peserta tes untuk memilihnya sebagai jawaban-jawaban yang benar. Sebab itu, jawaban pengecoh harus dirumuskan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan seakan-akan jawaban pengecoh itu merupakan jawaban-jawaban benar. Jawaban pengecoh dinyatakan efektif apabila
jawaban pengecoh itu dipilih oleh lebih banyak peserta tes dalam kelompok berprestasi hasil belajar rendah dibandingkan dengan yang dari peserta tes dari
kelompok berprestasi hasil belajar tinggi Waridjan, 1991: 387. Analisis efektivitas pengecoh distractor atau analisis pola jawaban
dilakukan dengan menghitung peserta tes yang memilih tiap alternatif jawaban pada masing-masing item. Kriteria pengecoh yang baik adalah apabila pengecoh
tersebut dipilih oleh minimal 5 dari peserta tes. Misalnya peserta tes berjumlah 30 orang, maka 5 dari 30 orang siswa adalah sekitar 2 orang yang memilih
jawaban pengecoh tersebut Uno Satria K, 2012: 180. Suatu pilihan jawaban pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila: 1 pengecoh paling tidak dipilih
oleh 5 peserta tes atau siswa, dan 2 pengecoh lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa yang belum memahami materi yang diujikan Kusaeri
Suprananto, 2012: 177. Berdasarkan teori para ahli di atas peneliti dapat menyimpulkan jika
jawaban pengecoh yang baik adalah jawaban yang dipilih oleh 5 dari peserta tes dalam kelompok berprestasi hasil belajar rendah. Skor 5 ini jika diubah
dalam bentuk desimal maka skornya adalah 0,05. Pengecoh dianggap baik bila jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu sama atau mendekati jumlah
ideal. Indeks pengecoh dihitung dengan rumus: Arifin, 2009: 357 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Keterangan: IP = indeks pengecoh
P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = jumlah peserta didik yang ikut tes
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n = jumlah alternatif jawaban opsi
1= bilangan tetap Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan skor 5 atau 0,05 untuk
menentukan batas minimal kriteria pengecoh yang baik. Analisis pengecoh pada program TAP dapat dilihat di gambar berikut:
Gambar 3.8 Analisis pengecoh pada program TAP PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Jawaban yang benar ada tanda bintangnya. Jika pengecoh 5 berarti pengecoh tersebut belum berfungsi dengan baik, jadi pengecoh tersebut perlu
diperbaiki. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI