Aspek Daya Saing Daerah .1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita

II - 167 modern yang kebutuhan sekunder bahkan tersier sudah mulai terpenuhi. Pengeluaran untuk konsumsi non makanan sebesar Rp.251,03 ribu atau 49,51 dari total pengeluaran. Pengeluaran tersebut digunakan untuk keperluan perumahan dan fasilitas rumah tangga sebesar 34,69. Pengeluaran konsumsi untuk non makanan dapat dilihat pada Tabel 2.199. Tabel 2.199. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No Kelompok Barang Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 A Rata-ratapengeluaran Konsumsi Rp ribu 161.805 161.800 180.317 224.438 251,03 B Distribusi Pengeluaran konsumsi 1 Perumahan dan fasilitas rumah tangga 37,77 42,91 42,87 35,05 34,69 2 Barang dan Jasa 37,12 35,83 36,08 36,74 38,20 3 Pakaian, alas kaki dan tutup kepala 7,06 6,47 6,17 6,53 6,02 4 Barang-barang yang tahan lama 12,57 9,11 8,95 13,99 13,81 5 Pajak dan asuransi 2,77 3,50 3,90 3,21 3,18 6 Keperluan pesta dan upacara 2,71 2,18 2,03 4,48 4,10 Jumlah Sumber : Susenas 2012 Modul Konsumsi BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013 diolah

2.4.3 Nilai Tukar Petani NTP

Nilai Tukar Petani merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani It dengan indeks harga yang dibayar petani Ib yang dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi nilai NTP maka relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan dan daya beli petani. Data selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.42. Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013 Gambar 2.42 Nilai Tukar Petani NTP Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 II - 168

2.4.4 Fasilitas WilayahInfrastruktur

Salah satu aspek yang mendukung daya saing daerah adalah keberadaan infrastruktur perhubungan, yang akan memudahkan akses distribusi barang dan jasa. 1. Prasarana Jalan, didukung dengan telah beroperasinya Jalan Tol Semarang - Ungaran sepanjang 10,85 km pada Tahun 2011; Jalan Tol Ungaran - Bawen sepanjang 11,95 km yang akan terselesaikan pada Tahun 2013; Jalan Tol Solo-Kertosono sepanjang 20,9 km bagian dari Jalan Tol Solo - Mantingan sepanjang 181 km serta Jalan Tol Bawen - Solo sepanjang 40,84 km yang diharapkan dapat terselesaikan pada Tahun 2014; tahap pembebasan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Pantura sepanjang 172 km Pejagan - Pemalang 58 km, Pemalang - Batang 35 km dan Batang - Semarang 75 km. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.200. Tabel 2.200. Rasio Panjang Jalan Terhadap Jumlah Kendaraan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 Tahun Panjang Jalan km Banyak Kendaraan unit Ratio 2008 25.646,36 7.399.020 34,7 2009 26.135,19 8.593.911 30,4 2010 26.333,33 9.318.749 28,1 2011 26.533,33 10.481.143 25,3 2012 26.368,79 11.521.288 22,8 Sumber: Jawa Tengah dalam Angka, BPS Provinsi Jawa Tengah , 2013 diolah 2. Perhubungan Darat, didukung dengan17 buah Terminal Tipe A, 47 buah Terminal Tipe B dan 55 buah Terminal Tipe C, 3.236 unit Bus AKAP, 6.345 unit Bus AKDP; Pembangunan Double Track Brebes - Cepu yang ditargetkan akan selesai secara keseluruhan Tahun 2014, KA Komuter Tegal - Semarang serta Jogja - Solo, 149 Stasiun, 121 gerbong penumpang dan 6.550 gerbong barang, serta Pelabuhan Penyeberangan Kendal yang direncanakan untuk melayani Kendal –Kumai. 3. Perhubungan Laut, didukung dengan 9 Pelabuhan Laut termasuk Pelabuhan Utama Tanjung Emas Semarang yang saat ini dalam pengembangan dan modernisasi pelayanan serta telah dilengkapi dengan fasilitas gudang lapangan penumpukan peti kemas seluas 352.384 m 2 , Crane sampai dengan 40 ton untuk pelayanan bongkar muat barang dan peti kemas, dan 10 dermagatambatan dengan kedalaman sampai dengan minus 10 m; KMC Kartini I untuk melayani lintas Semarang – Jepara - Karimunjawa, serta KMP Muria dan KMP Express Bahari untuk melayani lintas Jepara - Karimunjawa. 4. Perhubungan Udara, didukung dengan 5 bandar udara termasuk 2 bandar udara yang dalam tahap pengembangan yaitu Bandar Udara pengumpul sekunder skala internasional Bandara Ahmad Yani Semarang dengan rencana kapasitas penumpang 4.000.000 penumpang, landasan pacu sepanjang 2.680 meter, kapasitas appron untuk 2 pesawat B 767 dan 8 pesawat B 737 serta pengembangan Bandar Udara Karimunjawa Jepara dengan run way sepanjang 1.200 meter. II - 169 Berkaitan dengan penataan ruang, perbandingan overlay antara peta penggunaan lahan eksisting dengan peta peruntukan sebagaimana dalam rencana tata ruang wilayah RTRW, diketahui bahwa kondisi kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW pada Tahun 2013, sebesar 62.

2.4.5 Sumber Daya Manusia a. Rasio Ketergantungan

Rasio ketergantungan dalam kurun waktu 2008 - 2012 terus menurun, pada Tahun 2008 sebesar 52,29, sedangkan pada Tahun 2011 menjadi sebesar 48,47, namun pada Tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 49. Data secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.201. Tabel 2.201. Rasio Ketergantungan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No Bidang UrusanIndikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 1 Rasio Ketergantungan 52,29 52,16 50,31 48,47 49 2 Penduduk Juta Orang 32,63 32,86 32,38 32,64 33,27 3 Penduduk usia 0-14 tahun Juta Orang 8,67 8,78 8,52 8,37 8,44 4 Penduduk usia +65 tahun Juta Orang 2,53 2,48 2,32 2,28 2,46 5 Penduduk usia 15-64 tahun Juta Orang 21,42 21,60 21,54 21,97 22,37 Sumber:BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013 diolah

b. Rasio Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan yang Ditamatkan

Rasio penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut pendidikan yang ditamatkan selama empat tahun terakhir yang paling dominan adalah lulusan SD ke bawah. Secara keseluruhan sejak Tahun 2008 - 2011 rasio lulusan SD ke bawah, SMP, maupun DIIIIII dan Universitas mengalami kondisi yang berfluktuatif, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.202. Tabel 2.202. Rasio Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan yang Ditamatkan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No. Bidang UrusanIndikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 1 SD ke Bawah 28,72 28,78 25,97 28,00 27,08 2 SMP 8,58 8,79 8,80 9,34 9,20 3 SMA 7,42 7,94 11,15 8,61 8,96 4 DIIIIII dan Universitas 2,70 2,65 2,90 2,82 3,25 Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013 diolah

c. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama selama kurun waktu 2008-2012, sektor pertanian memberikan kontribusi paling tinggi dan dikuti sektor perdagangan dan sektor industri. II - 170 Namun jika dilihat perkembangan tiap tahun, sektor pertanian selama lima tahun terakhir terus mengalami penurunan dari Tahun 2009 sebanyak 5,86 juta orang dan pada Tahun 2012 menjadi sebanyak 5,06 juta orang. Lain halnya dengan sektor-sektor lain yang mengalami kenaikan meskipun ada pula yang fluktuatif seperti sektor perdagangan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.203. Tabel 2.203. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 Juta orang No Bidang UrusanIndikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012

1 Pertanian

5,70 5,86 5,62 5,38 5,06 2 Industri 2,70 2,66 2,81 3,05 3,30 3 Perdagangan 3,25 3,46 3,39 3,40 3,45 4 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 1,76 1,84 1,96 2,06 2,17 5 Lainnya Pertambangan, Listrik, Gas dan Air, Konstruksi, Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi, Lembaga Keuangan, Real Estate dan Usaha Persewaan 2,05 2,02 2,03 2,03 2,16 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013

d. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan

Penyerapan tenaga kerja selama kurun waktu 2008 –2012 masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan rendah, yaitu Sekolah Dasar ke bawah sebesar 46,14 juta orang dan Sekolah Menengah Pertama sebesar 14,79 juta orang. Penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi hanya sekitar 4,68 juta orang. Perbaikan kualitas tenaga kerja ditunjukkan oleh kecenderungan meningkatnya tenaga kerja yang berpendidikan tinggi dari 0,88 juta orang pada Tahun 2008 meningkat menjadi 1,08 juta orang pada Tahun 2012, sebagaimana data pada Tabel 2.204. Tabel 2.204. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan juta orang Tahun Jumlah 2008 2009 2010 2011 2012 SD ke Bawah 9,37 9,46 8,41 9,14 9,01 46,14 Sekolah Menengah Pertama 2,80 2,89 2,85 3,05 3,06 14,79 Sekolah Menengah Atas 2,42 2,61 3,61 2,81 2,98 13,52 Diploma IIIIII dan Universitas 0,88 0,87 0,94 0,92 1,08 4,68 Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013 diolah