Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan

II - 101 Berdasarkan tingkat pendidikan, persentase tertinggi PNS perempuan di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berada pada pendidikan lulus Strata 1, dengan rata-rata peningkatan sebesar 2,13. Meskipun pada pendidikan Strata 2 meningkat rata-rata 1,015, namun persentasenya masih rendah, sedangkan untuk Strata 3 tidak mengalami peningkatan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.99. Tabel 2.99. Persentase Perempuan yang Bekerja di Pemerintahan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2008 - 2012 Tingkat Pendidikan Persentase Perempuan yang Bekerja di Pemerintahan 2008 2009 2010 2011 2012 Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Lulus S-3 2 0,05 1 0,01 2 0,03 2 0,03 1 0,01 Lulus S-2 402 6,78 473 7,77 580 9,19 639 10,07 674 10,84 Lulus S-1 1.904 32,08 2.091 34,86 2.279 36,83 2.429 39,27 2.436 40,59 Lulus D-3 463 7,94 807 29,60 1.017 21,56 1.113 21,74 1.123 21,67 Lulus SMA sederajat 2.012 34,02 1.865 30,64 1.827 28,97 1.647 25,95 1.509 24,27 Lulus SMP sederajat 124 2,09 113 1,85 100 1,58 83 1,30 72 1,15 Lulus SD sederajat 62 1,09 71 1,16 72 1,14 63 0,99 55 0,88 Jumlah Pegawai Perempuan Org 5.913 6.086 6.306 6.345 6.215 Sumber : BKD Provinsi Jawa Tengah, 2009 –2013 Pada Tahun 2008 persentase perempuan dalam jabatan eselon II sebesar 18,75, mengalami penurunan pada periode Tahun 2009-2010, namun meningkat kembali menjadi 14,92 pada Tahun 2012. Hal tersebut berbeda dengan jabatan eselon III, dimana persentase perempuan mengalami peningkatan dari 22,25 pada Tahun 2008 menjadi 26,98 pada Tahun 2012. Demikian pula dengan jabatan eselon IV meningkat dari 29,26 pada Tahun 2008 menjadi 34,89 pada Tahun 2012. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.100. Tabel 2.100. Persentase Perempuan yang Bekerja di Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Eselonisasi Tahun 2008-2012 No Uraian Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah perempuan pada jabatan eselon II 12 18,75 9 13,23 7 10,29 9 13,43 10 14,92 2 Jumlah perempuan pada jabatan eselon III 95 22,25 104 23,05 106 23,71 111 24,12 119 26,98 3 Jumlah perempuan pada jabatan eselon IV 364 29,26 402 32,05 413 32,77 430 32,77 431 34,89 II - 102 No Uraian Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 4 Pekerja perempuan di pemerintah 5.912 32,32 6.352 34,20 6.273 34,70 6.345 35,78 6.190 37,20 5 Jumlah pekerja perempuan 6.314.818 6.585.048 6.543.610 6.674.759 6.566.616 6 Persentase pekerja perempuan di lembaga pemerintah 0,09 0,10 0,10 0,095 0,09 Sumber : BKD Provinsi Jawa Tengah, 2008 –2013

k. Persentase Keterwakilan Politik Perempuan di Lembaga Parlemen

Keterwakilan politik perempuan merupakan salah satu indikator dalam pencapaian Indeks Pemberdayaan Gender IDG. Persentase keterwakilan perempuan dalam politik di Lembaga Parlemen Jawa Tengah dalam kurun waktu Tahun 2008 - 2012 mengalami peningkatan dari 15 menjadi 21. Peningkatan ini cukup signifikan karena adanya faktor pendukung yaitu kebijakan kuota 30 keterwakilan perempuan di lembaga legislatif. Jumlah dan persentase anggota legislatif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.101. Tabel 2.101. Jumlah dan Persentase Anggota Legislatif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah 2008 85 85 15 15 2009 81 81 19 19 2010 81 81 19 19 2011 81 81 19 19 2012 79 79 21 21 Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, 2009 –2013. l. Rasio Ketercapaian SPM Layanan Terpadu Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak serta Trafficking Dalam upaya Perlindungan Perempuan dan Anak dari tindak kekerasan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 60 Tahun 2012 tentang Rencana Pencapaian Target Standar Pelayanan Minimal SPM Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan serta Saksi danatau Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2014. Pergub tersebut sebagai penjabaran dari Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang SPM Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Capaian SPM tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.102. II - 103 Tabel 2.102. Capaian Standar Pelayanan Minimal SPM Layanan Terpadu Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Tahun 2010 - 2012 No Indikator Kinerja Tahun 2010 2011 2012 1 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam unit pengaduan 96,75 99,17 100 2 Cakupan ketersediaan petugas di unit pelayanan terpadu yang memiliki kemampuan untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat 7,92 9,91 20.23 3 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas mampu tata laksana KTPA dan PPRPKT rumah sakit 80,97 35,25 35.3 4 Cakupan layanan rehabilitasi sosial oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan dalam unit pelayanan terpadu 49,33 50,00 28.0 5 Cakupan petugas rehabsos terlatih 56 56 9.2 6 Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi peremuan dan anak korban kekerasan 100 100 100 7 Cakupan petugas yang terlatih dalam melakukan bimbingan rohani 100 100 100 8 Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyelidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus KTPA 96 96 NA 9 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum 63 91 93.1 10 Cakupan ketersediaan petugas pendamping hukum atau advokat yg memiliki kemampuan pendampingan KTPA - 12,24 26.5 11 Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan 86,47 84,37 84 12 Cakupan layanan reintegrasi sosial 85,09 81,59 81.9 13 Cakupan ketersediaan petugas terlatih untuk melakukan reintegrasi sosial 56 56 56 Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, 2010 –2013

m. Rasio Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan

Jumlah pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari tindakan kekerasan dari tahun 2009 - 2012 mengalami fluktuasi, yaitu sebanyak 2.478 Tahun 2009, 3.215 Tahun 2010, 2.737 Tahun 2011, dan 2.883 Tahun 2012. Keseluruhan pengaduan tersebut dalam setiap tahunnya dapat diselesaikan sepenuhnya 100.

n. Rasio KabupatenKota Menuju Kota Layak Anak

KabupatenKota yang telah mendeklarasikan menuju Kabupaten Kota Layak Anak KLA pada Tahun 2009 sebanyak 3 kabupatenkota 8,6, Tahun 2010 menjadi sebanyak 7 kabupatenkota 20, Tahun 2011 sebanyak 10 kabupatenkota 28,5 dan pada Tahun 2012 meningkat menjadi 17 kabupatenkota 48,6.