Sumber Daya Air RPJMD 2013-2018 RPJMD 2013 2018

II - 76 untuk mendukung peningkatan produksi beras. Pembagian kewenangan pengelolaan DI dan kondisi jaringan irigasi kewenangan provinsi dapat dilihat pada Tabel 2.77. Tabel 2.77. Pembagian Kewenangan Pengelolaan Daerah Irigasi di Provinsi Jawa Tengah No Kewenangan Luas Area ha Jumlah DI 1 Pusat 346.998 34,96 39 2 Provinsi 86.252 8,69 106 3 KabupatenKota 559.205 56,35 8.982 Jumlah 992.455 100 9.127 Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah, 2012 Kondisi jaringan irigasi baik yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu Tahun 2008-2012 mengalami peningkatan. Perkembangan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.78. Tabel 2.78. Kondisi Jaringan Irigasi Kewenangan Provinsi Tahun 2008 - 2012 Tahun Kondisi Jaringan Irigasi Baik Sedang Rusak Luas ha Luas ha Luas ha 2008 34.364 41 45.714 53 5.175 6 2009 40.539 47 40.538 47 5.175 6 2010 42.263 49 43.989 51 2011 52.613 61 32.776 38 863 1 2012 56.926 66 29.326 34 Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah, 2012 diolah Kondisi penanganan banjir di Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2008-2011 telah menunjukkan kinerja yang baik. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya genangan banjir di Jawa Tengah. Kondisi genangan banjir pada Tahun 2008 seluas 199.427 ha, berturut-turut berkurang menjadi 192.942 ha Tahun 2009, 186.456 ha Tahun 2010, dan 179.971 ha Tahun 2011, dengan rata-rata penurunan seluas 6.485 ha per tahun. Kondisi pemenuhan kebutuhan air baku di Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2008-2012, cenderung meningkat. Selengkapnya perkem- bangan pemenuhan kebutuhan air baku dapat dilihat pada Tabel 2.79. Tabel 2.79. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No Uraian Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 1 Kebutuhan Air Baku juta m 3 tahun 709,128 714,518 719,734 709,180 714,895 2 Ketersediaan Air Baku juta m 3 tahun 284,040 300,105 317,003 326,210 343,212 Persentase 40,05 42,00 44,04 46,00 48,01 Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah, 2012 diolah II - 77

c. Air Bersih, Sanitasi, dan Persampahan

Cakupan pelayanan air bersih dan sanitasi sampai dengan Tahun 2012 adalah sebesar 40,60 untuk air bersih perkotaan, 20,30 untuk air bersih perdesaan, dan 60,03 untuk sanitasi dasar. Cakupan pelayanan tersebut perlu ditingkatkan dalam upaya mencapai target Millenium Development Goals Tahun 2015 yaitu sebesar 75 air bersih perkotaan dan 52,80 air bersih perdesaan serta 72 sanitasi. Penanganan sampah terangkut di Jawa Tengah belum optimal. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sampah terangkut mengalami penurunan dari 77,41 pada Tahun 2008 menjadi 41,34 pada Tahun 2012. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.80. Tabel 2.80. Cakupan Pelayanan Air Bersih, Sanitasi, dan Persampahan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No Uraian Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 1 Air Bersih - Perkotaan 33,00 37,00 38,70 38,90 40,60 - Perdesaan 8,00 9,00 10,40 18,00 20,30 2 Sanitasi 52,90 54,73 57,70 58,40 60,03 3 Persampahan 77,41 77,09 53,33 48,73 41,34 Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Prov. Jateng, 2012 dan Jawa Tengah Dalam Angka 2013

d. Jasa Konstruksi

Pelayanan uji laboratorium jasa konstruksi telah mendapatkan Survailen I, ISO 9001:2008 oleh lembaga sertifikasi IAPMO dan Re- Akreditasi SNI ISOIEC 17025:2008 oleh KAN pada Tahun 2012. Pelayanan Sertifikasi Hasil Uji SHU Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu 2008- 2012 mengalami peningkatan. Tahun 2008 sebanyak 178 sertifikat, Tahun 2009 sebanyak 382 sertifikat, Tahun 2010 sebanyak 357 sertifikat, Tahun 2011 sebanyak 507 sertifikat dan Tahun 2012 meningkat menjadi 573 sertifikat.

4. Perumahan

Salah satu indikator pelayanan pada urusan Perumahan yaitu meningkatnya jumlah rumah layak huni. Pada Tahun 2008 jumlah rumah layak huni di Jawa Tengah sebanyak 5.412.645 unit 72,14 meningkat menjadi 6.709.038 unit 76,56 pada Tahun 2012, sedangkan untuk Rumah Tidak Layak Huni RTLH pada Tahun 2008 sebanyak 2.090.007 unit 27,68, turun menjadi 2.053.772 unit 23,44 pada Tahun 2012. Dalam rangka peningkatan kualitas perumahan serta mendukung pengurangan angka kemiskinan, Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta didukung oleh Corporate Social Responsibility CSR dari swasta, telah memberikan stimulan bagi perbaikan RTLH sejak Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012 sejumlah 40.646 unit. Perkembangan jumlah rumah layak huni dan RTLH serta rasio rumah layak huni di Jawa Tengah Tahun 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.81. II - 78 Tabel 2.81. Perkembangan Rumah Layak Huni dan Rumah Tidak Layak Huni Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 Tahun Jumlah Rumah unit Rumah Layak Huni Rumah Tidak Layak Huni Jumlah unit Rasio Jumlah unit Rasio 2008 7.502.652 5.412.645 72,14 2.090.007 27,86 2009 7.757.025 5.425.704 69,94 2.331.321 30,06 2010 8.743.590 6.510.358 74,45 2.233.232 25,55 2011 8.529.355 6.539.551 76,67 1.989.804 23,33 2012 8.762.810 6.709.038 76,56 2.053.772 23,44 Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, 2013 Kebutuhan rumah di Jawa Tengah pada Tahun 2012 sebanyak 1.498.724 17,84. Rincian masing-masing kebutuhan rumah untuk kabupatenkota di Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.82. Tabel 2.82. Kebutuhan Rumah Menurut KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 No KabupatenKota Tahun 2012 Jumlah KK Jumlah Rumah Kebutuhan Rumah Backlog Persentase Kebutuhan Rumah 1 Cilacap 501.044 454.800 46.244 10,17 2 Banyumas 471.968 409.995 61.973 15,12 3 Purbalingga 274.821 216.877 57.944 26,72 4 Banjarnegara 275.512 234.631 40.881 17,42 5 Kebumen 312.651 293.020 19.631 6,70 6 Purworejo 204.924 155.208 49.716 32,03 7 Wonosobo 238.400 218.738 19.662 8,99 8 Magelang 322.764 253.820 68.944 27,16 9 Boyolali 262.449 241.633 20.816 8,61 10 Klaten 382.966 301.342 81.624 27,09 11 Sukoharjo 214.539 191.688 22.851 11,92 12 Wonogiri 375.701 260.027 115.674 44,49 13 Karanganyar 234.480 210.953 23.527 11,15 14 Sragen 279.144 250.866 22.278 8,88 15 Grobogan 504.330 432.936 71.394 16,49 16 Blora 402.984 345.936 57.048 16,49 17 Rembang 166.914 165.454 1.460 0,88 18 Pati 347.961 298.703 49.258 16,49 19 Kudus 253.065 227.758 25.307 11,11 20 Jepara 295.721 271.454 24.267 8,94 21 Demak 336.436 288.809 47.627 16,49 22 Semarang 283.303 238.953 44.350 18,56 23 Temanggung 194.596 192.814 1.782 0,92 24 Kendal 227.133 192.961 34.172 17,71 25 Batang 220.999 178.951 42.048 23,50 26 Pekalongan 245.757 185.330 60.427 32,61 27 Pemalang 383.077 306.054 77.023 25,17