II - 76
untuk mendukung peningkatan produksi beras. Pembagian kewenangan pengelolaan DI dan kondisi jaringan irigasi kewenangan provinsi dapat
dilihat pada Tabel 2.77.
Tabel 2.77. Pembagian Kewenangan Pengelolaan Daerah Irigasi
di Provinsi Jawa Tengah
No Kewenangan
Luas Area ha Jumlah
DI
1 Pusat
346.998 34,96
39 2
Provinsi 86.252
8,69 106
3 KabupatenKota
559.205 56,35
8.982 Jumlah
992.455 100
9.127
Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah, 2012
Kondisi jaringan irigasi baik yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu Tahun 2008-2012 mengalami peningkatan.
Perkembangan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.78.
Tabel 2.78. Kondisi Jaringan Irigasi Kewenangan Provinsi
Tahun 2008 - 2012
Tahun Kondisi Jaringan Irigasi
Baik Sedang
Rusak Luas ha
Luas ha Luas ha
2008 34.364
41 45.714
53 5.175
6 2009
40.539 47
40.538 47
5.175 6
2010 42.263
49 43.989
51 2011
52.613 61
32.776 38
863 1
2012 56.926
66 29.326
34 Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah, 2012 diolah
Kondisi penanganan banjir di Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2008-2011 telah menunjukkan kinerja yang baik. Hal tersebut terlihat dari
berkurangnya genangan banjir di Jawa Tengah. Kondisi genangan banjir pada Tahun 2008 seluas 199.427 ha, berturut-turut berkurang menjadi
192.942 ha Tahun 2009, 186.456 ha Tahun 2010, dan 179.971 ha Tahun 2011, dengan rata-rata penurunan seluas 6.485 ha per tahun.
Kondisi pemenuhan kebutuhan air baku di Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2008-2012, cenderung meningkat. Selengkapnya perkem-
bangan pemenuhan kebutuhan air baku dapat dilihat pada Tabel 2.79.
Tabel 2.79. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008 - 2012
No Uraian
Tahun 2008
2009 2010
2011 2012
1 Kebutuhan Air Baku juta
m
3
tahun 709,128 714,518
719,734 709,180 714,895
2 Ketersediaan Air Baku
juta m
3
tahun 284,040 300,105
317,003 326,210 343,212
Persentase 40,05
42,00 44,04
46,00 48,01
Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah, 2012 diolah
II - 77
c. Air Bersih, Sanitasi, dan Persampahan
Cakupan pelayanan air bersih dan sanitasi sampai dengan Tahun 2012 adalah sebesar 40,60 untuk air bersih perkotaan, 20,30 untuk air
bersih perdesaan, dan 60,03 untuk sanitasi dasar. Cakupan pelayanan tersebut perlu ditingkatkan dalam upaya mencapai target Millenium
Development Goals Tahun 2015 yaitu sebesar 75 air bersih perkotaan dan 52,80 air bersih perdesaan serta 72 sanitasi.
Penanganan sampah terangkut di Jawa Tengah belum optimal. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sampah terangkut mengalami
penurunan dari 77,41 pada Tahun 2008 menjadi 41,34 pada Tahun 2012. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.80.
Tabel 2.80. Cakupan Pelayanan Air Bersih, Sanitasi, dan Persampahan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012
No Uraian
Tahun 2008
2009 2010
2011 2012
1 Air Bersih
- Perkotaan
33,00 37,00
38,70 38,90
40,60 -
Perdesaan 8,00
9,00 10,40
18,00 20,30
2 Sanitasi
52,90 54,73
57,70 58,40
60,03 3
Persampahan 77,41
77,09 53,33
48,73 41,34
Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Prov. Jateng, 2012 dan Jawa Tengah Dalam Angka 2013
d. Jasa Konstruksi
Pelayanan uji laboratorium jasa konstruksi telah mendapatkan Survailen I, ISO 9001:2008 oleh lembaga sertifikasi IAPMO dan Re-
Akreditasi SNI ISOIEC 17025:2008 oleh KAN pada Tahun 2012. Pelayanan Sertifikasi Hasil Uji SHU Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu 2008-
2012 mengalami peningkatan. Tahun 2008 sebanyak 178 sertifikat, Tahun 2009 sebanyak 382 sertifikat, Tahun 2010 sebanyak 357 sertifikat, Tahun
2011 sebanyak 507 sertifikat dan Tahun 2012 meningkat menjadi 573 sertifikat.
4. Perumahan
Salah satu indikator pelayanan pada urusan Perumahan yaitu meningkatnya jumlah rumah layak huni. Pada Tahun 2008 jumlah rumah layak
huni di Jawa Tengah sebanyak 5.412.645 unit 72,14 meningkat menjadi 6.709.038 unit 76,56 pada Tahun 2012, sedangkan untuk Rumah Tidak
Layak Huni RTLH pada Tahun 2008 sebanyak 2.090.007 unit 27,68, turun menjadi 2.053.772 unit 23,44 pada Tahun 2012.
Dalam rangka peningkatan kualitas perumahan serta mendukung pengurangan angka kemiskinan, Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta
didukung oleh Corporate Social Responsibility CSR dari swasta, telah memberikan stimulan bagi perbaikan RTLH sejak Tahun 2008 sampai dengan
Tahun 2012 sejumlah 40.646 unit. Perkembangan jumlah rumah layak huni dan RTLH serta rasio rumah layak huni di Jawa Tengah Tahun 2008-2012 dapat
dilihat pada Tabel 2.81.
II - 78
Tabel 2.81. Perkembangan Rumah Layak Huni dan Rumah Tidak Layak Huni
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012
Tahun Jumlah
Rumah unit
Rumah Layak Huni Rumah Tidak Layak Huni
Jumlah unit Rasio
Jumlah unit Rasio
2008 7.502.652
5.412.645 72,14
2.090.007 27,86
2009 7.757.025
5.425.704 69,94
2.331.321 30,06
2010 8.743.590
6.510.358 74,45
2.233.232 25,55
2011 8.529.355
6.539.551 76,67
1.989.804 23,33
2012 8.762.810
6.709.038 76,56
2.053.772 23,44
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, 2013
Kebutuhan rumah di Jawa Tengah pada Tahun 2012 sebanyak 1.498.724 17,84. Rincian masing-masing kebutuhan rumah untuk kabupatenkota di
Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.82.
Tabel 2.82. Kebutuhan Rumah Menurut KabupatenKota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
No
KabupatenKota Tahun 2012
Jumlah KK
Jumlah Rumah
Kebutuhan Rumah
Backlog Persentase
Kebutuhan Rumah
1 Cilacap
501.044 454.800
46.244 10,17
2 Banyumas
471.968 409.995
61.973 15,12
3 Purbalingga
274.821 216.877
57.944 26,72
4 Banjarnegara
275.512 234.631
40.881 17,42
5 Kebumen
312.651 293.020
19.631 6,70
6 Purworejo
204.924 155.208
49.716 32,03
7 Wonosobo
238.400 218.738
19.662 8,99
8 Magelang
322.764 253.820
68.944 27,16
9 Boyolali
262.449 241.633
20.816 8,61
10 Klaten
382.966 301.342
81.624 27,09
11 Sukoharjo
214.539 191.688
22.851 11,92
12 Wonogiri
375.701 260.027
115.674 44,49
13 Karanganyar
234.480 210.953
23.527 11,15
14 Sragen
279.144 250.866
22.278 8,88
15 Grobogan
504.330 432.936
71.394 16,49
16 Blora
402.984 345.936
57.048 16,49
17 Rembang
166.914 165.454
1.460 0,88
18 Pati
347.961 298.703
49.258 16,49
19 Kudus
253.065 227.758
25.307 11,11
20 Jepara
295.721 271.454
24.267 8,94
21 Demak
336.436 288.809
47.627 16,49
22 Semarang
283.303 238.953
44.350 18,56
23 Temanggung
194.596 192.814
1.782 0,92
24 Kendal
227.133 192.961
34.172 17,71
25 Batang
220.999 178.951
42.048 23,50
26 Pekalongan
245.757 185.330
60.427 32,61
27 Pemalang
383.077 306.054
77.023 25,17