Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013 .1 Kinerja Pelaksanaan APBD

III - 2 keuangan pemerintah daerah dapat dilihat dari kinerja pelaksanaan APBD dan kondisi neraca daerah. Kinerja pelaksanaan APBD ditunjukkan dari pendapatan daerah yang meliputi pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah; belanja belanja langsung dan belanja tidak langsung; serta pembiayaan daerah. Sedangkan neraca daerah mencerminkan perkembangan dari kondisi aset pemerintah daerah, kondisi kewajiban pemerintah daerah dan kondisi ekuitas dana tersedia. Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013, digambarkan berdasarkan pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah, sebagai berikut : a. Pendapatan Daerah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan bahwa pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih. Sumber penerimaan Provinsi Jawa Tengah berasal dari Pendapatan Daerah dan Penerimaan Pembiayaan. Pendapatan Daerah terdiri dari : 1 Pendapatan Asli Daerah PAD meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; 2 Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus; serta 3 Kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Hibah, Dana Darurat, dan Lain-lain Pendapatan yang ditetapkan Pemerintah. Sedangkan penerimaan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA, Pencairan Dana Cadangan dan Penerimaan Pinjaman Daerah. Perkembangan realisasi pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah dan rata-rata pertumbuhannya selama kurun waktu tahun 2008 - 2012 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.1. III - 3 Tabel 3.1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008 - 2012 Provinsi Jawa Tengah Nomor Uraian Jumlah Rp r 2008 2009 2010 2011 2012 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH PAD 3.698.843.477.590 4.000.735.711.227 4.785.133.227.424 5.564.233.151.730 6.629.308.010.656 15,80 1.1 Pajak Daerah 3.068.130.112.015 3.236.777.063.381 3.893.699.996.503 4.599.046.986.897 5.590.597.156.499 16,37 1.2 Retribusi Daerah 321.963.374.782 127.405.510.531 127.651.268.654 64.549.242.508 68.250.252.455 -25,98 1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 131.312.950.178 153.848.189.957 195.631.744.316 211.976.158.779 238.231.932.823 16,27 1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 177.437.040.615 482.704.947.358 568.150.217.951 688.660.763.546 732.228.668.879 54,32 2 DANA PERIMBANGAN 1.504.184.018.219 1.691.853.080.166 1.811.657.949.152 1.950.189.365.492 2.318.806.099.223 11,53 2.1 Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak 450.692.147.219 557.673.479.166 614.565.942.152 622.219.342.492 751.282.698.223 13,98 2.2 Dana Alokasi Umum DAU 1.053.491.871.000 1.130.742.601.000 1.168.787.757.000 1.276.180.223.000 1.516.892.951.000 9,69 2.3 Dana Alokasi Khusus DAK - 3.437.000.000 28.304.250.000 51.789.800.000 50.630.450.000 - 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 387.113.200 4.071.260.500 29.525.812.916 33.247.286.501 2.746.365.589.588 2.437,5 3.1 Dana Penyesuaian 229.975.200 3.437.850.000 2.067.000.000 1.740.750.000 2.694.197.224.000 39.002,9 3.2 Dana Insentif Daerah - - 24.590.163.000 27.209.938.000 16.371.911.000 - 3.3 Pendapatan Hibah dari BadanLembaga - - - - 35.124.829.427 - 3.4 Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah - - - 3.103.572.000 - - 3.5 Pendapatan Lainnya 157.138.000 633.410.500 2.868.649.916 1.193.026.501 671.625.161 138,47 JUMLAH PENDAPATAN 5.203.414.609.009 5.696.660.051.893 6.626.316.989.492 7.547.669.803.723 11.694.479.699.467 23,66 Sumber : DPPAD dan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Tengah, 2013 III - 4 Capaian kinerja pendapatan daerah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, yang ditunjukan dengan semakin meningkatnya pendapatan daerah dari tahun ke tahun dengan kontribusi terbesar pada Pendapatan Asli Daerah PAD, terutama yang bersumber dari Pajak Daerah dan pendapatan transfer dari Pemerintah Pusat. Pada Tahun 2012 realisasi pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp.11,694 Trilyun, mengalami kenaikan sebesar 124,74 dari Tahun 2008 sebesar Rp.5,203 Trilyun. Hal ini menunjukan selama lima tahun 2008- 2012 kinerja pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah baik. Berdasarkan realisasi tersebut, rata-rata pertumbuhan PAD Jawa Tengah Tahun 2008 – 2012 sebesar 15,80. Pada periode yang sama rata-rata pertumbuhan Pajak Daerah sebesar 16,37. Pajak Daerah yang menjadi sumber utama pendapatan daerah yaitu Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Air Permukaan Tanah. Di sisi lain rata-rata pertumbuhan Dana Perimbangan Tahun 2008 - 2012 sebesar 11,53, dengan rata-rata pertumbuhan terbesar pada Dana Bagi Hasil PajakBukan Pajak yang mencapai 13,98. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami peningkatan cukup signifikan, dikarenakan oleh adanya perubahan kebijakan dana Bantuan Operasional Sekolah BOS, yang semula diadministrasikan langsung pada APBD kabupatenkota, sejak Tahun 2012 diadministrasikan pada APBD Provinsi. Kondisi pencapaian tersebut karena didukung dengan arah kebijakan pendapatan daerah, yaitu : a. Penerimaan PAD yang bersumber dari peningkatan penerimaan pajak daerah, optimalisasi retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah; b. Peningkatan Dana Perimbangan yang bersumber dari : 1 Peningkatan penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak; 2 Peningkatan penerimaan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak; 3 Peningkatan alokasi DAU; 4 Konfirmasi dengan Pemerintah Pusat terkait alokasi dana lain DAK, Dana Penyesuaian dan Dana Insentif DaerahDID. Kebijakan tersebut juga didukung dengan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM serta penyempurnaan prasarana dan sarana. Secara rinci gambaran persentase realisasi pendapatan daerah terhadap target dalam APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan Gambar 3.1. III - 5 Tabel 3.2 Persentase Realisasi Pendapatan Daerah Terhadap Target dalam APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 Tahun Anggaran Pendapatan Daerah Target Realisasi Rp Rp 2008 5.131.037.275.000 5.203.414.609.009 101,41 2009 5.340.393.051.000 5.696.660.051.893 106,67 2010 5.687.506.960.000 6.626.316.989.492 116,51 2011 7.079.922.222.000 7.547.669.803.723 106,61 2012 11.423.264.720.000 11.694.769.699.467 102,37 Persentase Pertumbuhan dari Tahun 2008 ke Tahun 2012 124,74 Sumber : DPPAD dan Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Tengah, 2013 Gambar 3.1 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 Kontribusi masing-masing sumber pendapatan dapat dilihat dari proporsinya terhadap total pendapatan daerah. Di Jawa Tengah proporsi PAD terhadap total pendapatan daerah kurun waktu lima tahun 2008 – 2012 sangat tinggi, yaitu mencapai lebih dari 70, bahkan pada Tahun 2011 mencapai sebesar 73,72, dengan sumber terbesar berasal dari pajak daerah. Dana Perimbangan dari pemerintah pusat hanya memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah sekitar 28 hingga 30, dan sisanya berupa lain-lain pendapatan daerah yang sah. Kontribusi masing-masing sumber pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan Gambar 3.2. III - 6 a b c d e b a d e c c Tabel 3.3 Proporsi Sumber Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2012 No Uraian Proporsi 2008 2009 2010 2011 2012 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH PAD 71,08 70,23 72,21 73,72 56,69 1.1 Pajak Daerah 58,96 56,82 58,76 60,93 47,81 1.2 Retribusi Daerah 6,19 2,24 1,93 0,86 0,58 1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 2,52 2,31 2,95 2,81 2,04 1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 3,41 8,47 8,57 9,12 6,26 2 DANA PERIMBANGAN 28,91 29,70 27,34 25,84 19,82 2.1 Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak 8,66 9,79 9,27 8,24 6,42 2.2 Dana Alokasi Umum DAU 20,25 19,85 17,64 16,91 12,97 2.3 Dana Alokasi Khusus DAK - 0,06 0,43 0,69 0,43 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 0,01 0,07 0,45 0,44 23,49 3.1 Dana Penyesuaian 0,00 0,06 0,03 0,02 23,04 3.2 Dana Insentif Daerah - - 0,37 0,36 0,14 3.3 Pendapatan Hibah dari BadanLembaga - - - - 0,30 3.4 Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah - - - 0,04 - 3.5 Pendapatan Lainnya 0,00 0,01 0,04 0,02 0,01 JUMLAH PENDAPATAN 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : DPPAD Provinsi Jawa Tengah, 2013 Gambar 3.2 Rata-Rata Proporsi Sumber Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 III - 7

b. Belanja Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan bahwa Belanja Daerah adalah kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Untuk memperoleh gambaran realisasi kebijakan pembelanjaan pada periode Tahun 2008 – 2013 dilakukan melalui analisis belanja daerah. Adapun kebijakan Belanja Daerah Tahun 2008 – 2013 sebagaimana tercantum dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 adalah sebagai berikut : 1 Belanja Tidak Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, meliputi : a Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan Perundang- undangan; b Belanja Bunga digunakan untuk pembayaran bunga atas pinjaman pemerintah daerah kepada pihak lainnya; c Subsidi, digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada perusahaanlembaga tertentu agar harga jual produksijasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak; d Belanja Hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barangjasa kepada pemerintah daerah atau pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyarakatperorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya; e Bantuan Sosial, yaitu bantuan sosial organisasi kemasyarakatan antara lain bantuan keagamaan, pendidikan, kemasyarakatan, pengadaan pangan dan bantuan partai politik; f Belanja Bagi Hasil, meliputi belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada kabupatenkota; g Bantuan Keuangan yang bersifat umum maupun khusus kepada kabupatenkota; h Belanja Tak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun sebelumnya yang telah ditutup. 2 Belanja Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan program dan kegiatan, meliputi : a Belanja Pegawai, untuk pengeluaran honorarium PNS, honorarium non PNS dan uang lembur, Belanja Pegawai BLUD, Belanja Jasa Non PNS; b Belanja Barang dan Jasa, untuk pengeluaran bahan pakai habis, bahan material, jasa kantor, sewa alat berat, sewa perlengkapan, sewa perlengkapan dan alat kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus, perjalanan dinas, beasiswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis, perjalanan pindah tugas dan lain sebagainya; III - 8 c Belanja Modal, untuk pengeluaran pengadaan tanah, gedung, alat-alat berat, alat-alat angkutan darat bermotor, alat-alat angkutan darat tidak bermotor, alat-alat angkutan air bermotor, alat-alat angkutan air tidak bermotor, alat-alat bengkel, pengolahan pertanian dan peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer dan lain-lain. Gambaran tentang perkembangan realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2008