Kebijakan Umum RPJMD 2013-2018 RPJMD 2013 2018

VII - 2 penghubung bagi berbagai kepentingan mulai dari desa, kecamatan, kabupaten, hingga nasional, serta ke semua lapisan masyarakat, secara proporsional, melalui: 1 kegotongroyongan; 2 memperkuat proses partisipasi aktif pemangku kepentingan pembangunan melalui rembugan; 3 emansipatoris dan tidak melahirkan ketergantungan rakyat; 4 penyempurnaan kebijakan daerah dan desa untuk membangun pijakan sosial guna memperkuat modal sosial dan kearifan lokal; 5 memperkuat kelembagaan sosial; serta 6 melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya Jawa.

7.2. Program Pembangunan

Mendasarkan strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan guna mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013- 2018, maka dirumuskan 11 sebelas Program Unggulan sebagai jabaran operasional, sehingga dapat diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya, yaitu : 1. Pendidikan Politik Masyarakat; 2. Reformasi Birokrasi Berbasis Kompetensi; 3. Menguatkan Sistem Pelayanan Publik; 4. Mewujudkan Desa Mandiri; 5. Peningkatan Kesejahteraan Pekerja; 6. Rakyat Sehat; 7. Optimalisasi Penyelenggaraan Pendidikan di Jawa Tengah; 8. Meningkatkan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak; 9. Pembangunan Infrastruktur; 10. Pembangunan Lingkungan Jawa Tengah Ijo Royo-Royo; 11. Meningkatkan Peran dan Fungsi Seni Budaya Jawa. Program pembangunan merupakan program prioritas sebagai fokus dan penjabaran kebijakan umum yang langsung berhubungan dengan pencapaian sasaran Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018, yang dijabarkan pada setiap misi sebagai berikut: 1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan Kebijakan pembangunan Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 memiliki karakter berbasis pada nilai ideologi, berdasarkan Trisakti Bung Karno, yaitu Bardaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan. Kekuatan karakter tersebut diterjemahkan sebagai landasan gerak dalam membangun Jawa Tengah. Landasan Trisakti diaktualisasikan sebagai respon atas perubahan global yang memiliki dampak pada posisi kedaulatan negara dan daerah, khususnya kedaulatan atas pangan dan energi sebagai prasyarat kedaulatan daerah, yang akan memberikan implikasi pada kondisi berdikari di bidang ekonomi, serta melahirkan karakter politik yang lebih berdaulat pada rakyat Jawa Tengah yang kaya dengan kearifan lokal. VII - 3 Berdaulat di bidang Politik, Berdikari di bidang Ekonomi dan Berkepribadian di bidang Kebudayaan, merupakan haluan politik bagi : 1 kerangka kerja pada seluruh pelaksanaan program dan perwujudan misi bagi tercapainya visi Jawa Tengah Tahun 2013-2018; 2 konsistensi, sinergitas dan kesinambungan kerja pada implementasi program; serta 3 alat ukur obyektif kinerja dan hasil kerja dari pelaksanaan program dan pertanggungjawaban. Misi ini memberikan kerangka atas 6 enam misi lainnya, serta memberikan guideline agar transformasi nilai Trisakti terlihat dalam setiap misi yang akan dijadikan landasan program unggulan dan kegiatan strategis pembangunan jangka menengah Tahun 2013-2018. Program pembangunan yang mendukung misi ini adalah Program percepatan pencapaian sasaran pembangunan daerah 2. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menang- gulangi Kemiskinan dan Pengangguran Program Unggulan yang mendukung misi ini difokuskan pada : a. Rakyat Sehat, melalui jaminan dasar kesehatan dengan meng- utamakan masyarakat berpenghasilan rendah; b. Optimalisasi Penyelenggaraan Pendidikan di Jawa Tengah, dengan : meningkatkan dan memperluas jangkauan penyelenggaraan pendidikan; meningkatkan tunjangan guru honorer dan tenaga kependidikan tidak tetap; c. Peningkatan Kesejahteraan Pekerja, dengan meningkatkan sumber daya pekerja; meningkatkan upah minimum buruh; memfasilitasi hunian yang layak untuk buruh; penyediaan modal usaha rakyat; serta perluasan lapangan pekerjaan dengan mendorong penanaman modal; d. Mewujudkan Desa Mandiri, dengan menggali dan mengembangkan sumber daya potensial kawasan perdesaan, menyediakan modal usaha rakyat baik berupa modal kerja, bimbingan dan pendampingan untuk usaha mikro, kecil dan menengah, penerbitan Kartu Petani dan Kartu Nelayan, mengembangkan jamaah produksi kelompok usaha produksi yang pro poor bersifat kolektif berbasis masyarakat desa, yang beranggotakan 20 - 30 orang dengan 50 perempuan, mempunyai bidang usaha pertanian dalam arti luas atau pengelolaan hasil pertanian serta mengembangkan lumbung ganjaran gerakan membangun lumbung desa menuju kemandirian melalui kelompok tani yang berjumlah minimal 40 orang dengan luas hamparan 10 hektar; e. Meningkatkan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak dengan penerapan perencanaan pembangunan responsif gender dan anak. Sedangkan program pembangunan yang mendukung misi ini adalah: a. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM; b. Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha; c. Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UMKM; d. Pengembangan Produk Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal; e. Peningkatan Ekspor, Promosi dan Efisiensi Impor;