Kerjasama Daerah RPJMD 2013-2018 RPJMD 2013 2018

II - 130 potensi antar daerah danatau dengan pihak ketiga serta meningkatkan pertukaran pengetahuan, teknologi dan kapasitas fiskal. Bentuk kerjasama daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meliputi kerjasama daerah dengan Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah Dalam Negeri; Fasilitasi peningkatan kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan 35 kabupatenkota dan kerjasama bilateral dengan provinsi lain; serta kerjasama sister province dengan 4 empat provinsi di luar negeri, yaitu Negara Bagian Queensland Australia, Provinsi Fujian China, Chung Cheong Buk Do Korea dan Siem Reap Kamboja.

f. Administrasi Keuangan Daerah

Perwujudan pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel telah dilaksanakan melalui Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD dan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Perda Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 96 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip-prinsip berbasis akuntansi, nilai historis, realistis, periodisitas, konsisten, pengungkapan lengkap dan penyajian wajar. Pada Tahun 2012 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP dari BPK sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 Nomor 35ALHPBPKXVIII.NG52012.

g. Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah

Optimalisasi pengelolaan aset daerah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemanfaatan dan pendayagunaan aset daerah untuk mendukung peningkatan PAD. Untuk itu dilakukan optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan aset daerah, up dating data pengadaan dan mutasi, pengamanan aset, penghapusan dan pemindahtanganan Barang Milik Daerah BMD, inventarisasi BMD, penyelesaian kasussengketa aset, pembinaan pengendalian dan pengawasan BMD serta penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah DKBMD dan Daftar Kebutuhan Perubahan Barang Milik Daerah DKPBMD. Selain itu dilaksanakan pula kerjasama dengan pihak ketiga pada 3 tiga obyek aset, pinjam pakai 11 obyek aset, dan disewakan 27 obyek aset.

h. Pengawasan

Pengawasan dilaksanakan untuk menjaga kinerja pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan regulasi, kebijakan dan peraturan yang berlaku. Pelaksanaan pengawasan difokuskan pada pengawasan internal secara berkala pada beberapa objek pemeriksaan obrik II - 131 meliputi seluruh SKPD di jajaran pemerintah provinsi dan pemerintah kabupatenkota di Jawa Tengah. Selama kurun waktu Tahun 2008 - 2012 telah dilaksanakan pemeriksaan reguler pada obyek pemeriksaan lingkup pemerintah provinsi dan kabupatenkota sebanyak 468 LHP; Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan AMJ BupatiWalikota di Jawa Tengah 35 LHP; penanganan dan pemeriksaan khusus 412 kasus; pemeriksaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Bantuan Keuangan di 35 kabupatenkota dan pemerintah desa. Sampai dengan triwulan I Tahun 2013 telah dilaksanakan pemeriksaan reguler pada obyek pemeriksaan lingkup pemerintah provinsi dan kabupatenkota sebanyak 499 LHP terdapat 6.015 temuan dengan 6.930 rekomendasi dimana 6.128 rekomendasi 88,43 telah ditindaklanjuti dan 802 rekomendasi 11,57 dalam proses; Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan AMJ BupatiWalikota di Jawa Tengah sebanyak 35 LHP terdapat 491 Temuan dengan 542 Rekomendasi dimana 494 rekomendasi 91,14 telah ditindaklanjuti dan 48 rekomendasi 8,86 dalam proses; penanganan dan pemeriksaan khusus 421 kasus; pemeriksaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Bantuan Keuangan KabupatenKota dan Pemerintah Desa dengan laporan hasil pemeriksaan sebanyak 344 LHP terdapat 2.727 temuan dengan 3.544 rekomendasi dimana 2.791 rekomendasi 78,75 telah ditindaklanjuti dan 753 rekomendasi 21,25 dalam proses.

i. Kepegawaian dan Sumber Daya Aparatur

Peningkatan kapasitas SDM aparatur merupakan upaya untuk mewujudkan profesionalisme dan mendukung peningkatan pelayanan publik, dilaksanakan melalui pengadaan CPNS; Diklat Formal pengiriman tugas belajar dan pemberian izin belajar, Diklat Kader Bintek dan Kursus, tes kompetensi Quasi, PCAP, dan ujian kedinasan, Kenaikan Pangkat, pengangkatan dalam jabatan, penilaian prestasi kerja, pembinaan disiplin, pemberian penghargaan dan kesejahteraan, pemberhentian dan pensiun serta pemutakhiran data.

j. Reformasi Birokrasi

Reformasi birokrasi pada dasarnya adalah upaya untuk melakukan perbaikan kinerja birokrasi dengan meningkatkan kualitas regulasi, efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas seluruh aspek penyelenggaraan pemerintahan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, yang akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah. Pelaksanaan reformasi birokrasi yang mencakup 8 delapan area perubahan di Provinsi Jawa Tengah yaitu: 1 Penataan dan penguatan organisasi, dilaksanakan melalui evaluasi kelembagaan pada 59 SKPD Provinsi Jawa Tengah dan fasilitasi penataan kelembagaan Pemerintah KabupatenKota. 2 Penataan tatalaksana, dilaksanakan melalui peningkatan Standar Manajemen Mutu SMMSertifikasi ISO 9001:2008 sebagaimana