Pengawasan RPJMD 2013-2018 RPJMD 2013 2018

II - 131 meliputi seluruh SKPD di jajaran pemerintah provinsi dan pemerintah kabupatenkota di Jawa Tengah. Selama kurun waktu Tahun 2008 - 2012 telah dilaksanakan pemeriksaan reguler pada obyek pemeriksaan lingkup pemerintah provinsi dan kabupatenkota sebanyak 468 LHP; Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan AMJ BupatiWalikota di Jawa Tengah 35 LHP; penanganan dan pemeriksaan khusus 412 kasus; pemeriksaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Bantuan Keuangan di 35 kabupatenkota dan pemerintah desa. Sampai dengan triwulan I Tahun 2013 telah dilaksanakan pemeriksaan reguler pada obyek pemeriksaan lingkup pemerintah provinsi dan kabupatenkota sebanyak 499 LHP terdapat 6.015 temuan dengan 6.930 rekomendasi dimana 6.128 rekomendasi 88,43 telah ditindaklanjuti dan 802 rekomendasi 11,57 dalam proses; Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan AMJ BupatiWalikota di Jawa Tengah sebanyak 35 LHP terdapat 491 Temuan dengan 542 Rekomendasi dimana 494 rekomendasi 91,14 telah ditindaklanjuti dan 48 rekomendasi 8,86 dalam proses; penanganan dan pemeriksaan khusus 421 kasus; pemeriksaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Bantuan Keuangan KabupatenKota dan Pemerintah Desa dengan laporan hasil pemeriksaan sebanyak 344 LHP terdapat 2.727 temuan dengan 3.544 rekomendasi dimana 2.791 rekomendasi 78,75 telah ditindaklanjuti dan 753 rekomendasi 21,25 dalam proses.

i. Kepegawaian dan Sumber Daya Aparatur

Peningkatan kapasitas SDM aparatur merupakan upaya untuk mewujudkan profesionalisme dan mendukung peningkatan pelayanan publik, dilaksanakan melalui pengadaan CPNS; Diklat Formal pengiriman tugas belajar dan pemberian izin belajar, Diklat Kader Bintek dan Kursus, tes kompetensi Quasi, PCAP, dan ujian kedinasan, Kenaikan Pangkat, pengangkatan dalam jabatan, penilaian prestasi kerja, pembinaan disiplin, pemberian penghargaan dan kesejahteraan, pemberhentian dan pensiun serta pemutakhiran data.

j. Reformasi Birokrasi

Reformasi birokrasi pada dasarnya adalah upaya untuk melakukan perbaikan kinerja birokrasi dengan meningkatkan kualitas regulasi, efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas seluruh aspek penyelenggaraan pemerintahan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, yang akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah. Pelaksanaan reformasi birokrasi yang mencakup 8 delapan area perubahan di Provinsi Jawa Tengah yaitu: 1 Penataan dan penguatan organisasi, dilaksanakan melalui evaluasi kelembagaan pada 59 SKPD Provinsi Jawa Tengah dan fasilitasi penataan kelembagaan Pemerintah KabupatenKota. 2 Penataan tatalaksana, dilaksanakan melalui peningkatan Standar Manajemen Mutu SMMSertifikasi ISO 9001:2008 sebagaimana II - 132 Tabel 2.144, serta pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat IKM sebagaimana Tabel 2.145. 3 Penataan sistem manajemen SDM aparatur, dilaksanakan melalui diklat aparatur sebagaimana Tabel 2.146. Selain itu, selama kurun waktu 2008-2012 juga telah dilaksanakan Pengadaan CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 2.372 orang dan fasilitasi pengadaan CPNSD Pemerintah KabupatenKota sebanyak 34.674 orang; Tes kompetensi bagi 1.136 pejabat struktural pemerintah provinsi serta fasilitasi 579 pejabat struktural pemerintah kabupatenkota; Evaluasi kinerja 4.450 pejabat struktural di Instansi induk dan UPT, 15.108 pejabat fungsional dan 24.640 pejabat fungsional umum dan sampai dengan Triwulan I Tahun 2013 mencapai 31.740 pejabat fungsional umum; Pemberian penghargaan kepada PNS melalui penganugerahan tanda jasa kepada 4.209 PNS provinsi dan 36.707 PNS kabupatenkota; Peningkatan kualitas PNS melalui fasilitasi tugas belajar sebanyak 42 orang, 361 orang mendapat bantuan biaya untuk izin belajar; Penyelenggaraan Diklat Aparatur bagi 27.506 orang dan sampai dengan Triwulan I Tahun 2013 mencapai 27.961 orang. 4 Penguatan Pengawasan, dilaksanakan melalui pengawasan internal pada 60 obyek pemeriksaan lingkup provinsi dan 35 obyek pemeriksaan lingkup kabupatenkota, serta implementasi Sistem Pengendalian Pengawasan Intern Pemerintah pada 2 SKPD provinsi. 5 Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dilaksanakan melalui implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dilakukan melalui penerbitan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 67 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, pendekatan pelayanan kepada wajib pajak kendaraan bermotor melalui SAMSAT online, drive thru, SAMSAT keliling, gerai SAMSAT. 7 Penataan perundang-undangan, dilaksanakan melalui penyusunan 38 Raperda Provinsi serta evaluasi 954 Raperda dan Klarifikasi 887 Perda kabupatenkota. 8 Pola pikir dan budaya kerja manajemen perubahan, dilakukan melalui sosialisasi dan diklat TOT pengembangan budaya kerja, penerapan nilai-nilai budaya kerja dan etika PNS, pembentukan kelompok budaya kerja pada setiap SKPD, serta pembentukan problem solving health pada RSUD Provinsi.