Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Kamtramtibum

II - 128 pemberdayaan yang dilakukan antara lain melalui perekrutan Linmas dan pemantauan terhadap keberadaan Pos Siskamling. Rasio Linmas per 10.000 penduduk dan rasio Pos Siskamling per jumlah desa kelurahan ditunjukkan pada Tabel 2.145 dan Tabel 2.146. Tabel 2.145. Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2012 No. Tahun Jumlah Linmas Jumlah Penduduk Rasio 1. 2009 186.304 32.864.563 56,69 2. 2010 264.915 32.382.657 81,81 3. 2011 272.280 32.643.612 83,41 4. 2012 254.791 33.270.207 76,58 Sumber : Badan Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2013 Tabel 2.146. Rasio Jumlah Pos Siskamling Per Jumlah DesaKelurahan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2012 No. Tahun Jumlah Pos Siskamling Jumlah DesaKel Rasio 1. 2009 4.230 8.574 0,49 2. 2010 46.769 8.577 5,45 3. 2011 75.413 8.578 8,79 4. 2012 103.065 8.578 12,02 Sumber : Badan Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2013

c. Hukum dan HAM

Pembangunan bidang Hukum dan HAM dilaksanakan sesuai dengan kewenangan daerah dalam rangka penataan, pengawasan dan penegakan produk hukum daerah.Upaya yang dilakukan meliputi penetapan Perda Provinsi, evaluasi Raperda dan Klarifikasi Perda KabupatenKota, Penindakan terhadap pelanggar Perda Provinsi serta bantuan hukum melalui Lembaga Bantuan Hukum kepada masyarakat tidak mampu yang berperkara di peradilan. Untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat telah dilaksanakan penyuluhan hukum di 35 kabupatenkota dan pembentukkan 122 DesaKelurahan Sadar Hukum. Disamping itu, guna penguatan dan penghormatan Hak Asasi Manusia HAM sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia RAN-HAM Tahun 2011- 2014, telah ditetapkan Surat Keputusan Gubernur Nomor: 180432012 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 180452011 tentang Pembentukan Panitia RAN-HAM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 - 2014. Dalam bidang pencegahan dan pemberantasan korupsi, sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012 - 2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012 - 2014, telah II - 129 dilaksanakan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi PPK Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013. Aksi yang dilaksanakan meliputi Strategi Pencegahan Korupsi dengan fokus pada: 1 Pembentukan kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP serta pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non perizinan kepada lembaga PTSP; 2 Transparansi perencanaan dan penganggaran melalui publikasi dokumen yang dapat diakses melalui website jatengprov.go.id; 3 Transparansi proses pengadaan barang dan jasa melalui website LPSE.

d. Penyelenggaraan Administrasi

Pemerintahan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP Penyelenggaraan pemerintahan berbasis teknologi informasi telah dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai suatu upaya penataan sistem manajemen dan proses kerja melalui pengembangan website www.jatengprov.go.id yang dapat diakses oleh masyarakat. Di samping itu, untuk mendukung penciptaan transparansi dan akuntabilits kinerja, telah tersedia berbagai sistem informasi manajemen, antara lain: Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah SIPPD, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian SIMPEG, Sistem Informasi Pembangunan Daerah SIMBANGDA, Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE, dan berbagai sistem informasi lainnya. Untuk mewujudkan pelayanan yang cepat, efektif, efisien, transparan dan memberikan kepastian hukum, telah dibentuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP yang disertai pelimpahan kewenangan penandatanganan perizinan dan non perizinan dari Gubernur kepada lembaga PTSP. Bidang perizinan dan non perizinan yang dilayani meliputi bidang penanaman modal, tenaga kerja, koperasi dan UMKM, kesbangpolinmas dan politik, sosial, energi dan sumber daya mineral, sumber daya air, kelautan dan perikanan, kehutanan, pekerjaan umum, perhubungan, komunikasi dan informatika, perindustrian dan perdagangan, kesehatan, pertanian, peternakan dan kesehatan hewan, perkebunan, serta keamanan. Terkait penataan desakelurahan pada Tahun 2010 dan 2011 terjadi pembentukan 4 empat desa baru dan perubahan status 2 dua desa menjadi kelurahan. Ke depan dimungkinkan terjadi pembentuk- kanpenggabunganpenghapusanperubahan status desakelurahan berdasarkan prakarsa pemerintah desakelurahan dengan mempertim- bangkan saran dan pendapat masyarakat serta telah memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan.

e. Kerjasama Daerah

Kerjasama daerah dilaksanakan sebagai sarana untuk lebih memantapkan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lain, menyerasikan pembangunan daerah, mensinergikan