Belanja Daerah RPJMD 2013-2018 RPJMD 2013 2018

III - 8 c Belanja Modal, untuk pengeluaran pengadaan tanah, gedung, alat-alat berat, alat-alat angkutan darat bermotor, alat-alat angkutan darat tidak bermotor, alat-alat angkutan air bermotor, alat-alat angkutan air tidak bermotor, alat-alat bengkel, pengolahan pertanian dan peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer dan lain-lain. Gambaran tentang perkembangan realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2008 – 2012 dan persebaran proporsinya dapat dilihat dalam Tabel 3.4 dan Tabel 3.5. III - 9 Tabel 3.4 Pertumbuhan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No Uraian 2008 Rp 2009 Rp 2010 Rp 2011 Rp 2012 Rp r 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.360.057.527.019 3.212.099.612.278 3.796.513.883.763 5.296.203.049.438 8.540.012.836.860 28,64 1.1 Belanja Pegawai 876.807.193.057 941.583.100.416 1.069.384.502.236 1.177.690.905.798 1.241.600.971.683 9,13 1.2 Belanja Bunga 331.000 - - - - - 1.3 Belanja Hibah 385.489.980.026 67.953.604.079 68.261.172.243 104.349.805.298 3.123.911.500.052 716,16 1.4 Belanja Bantuan Sosial 412.423.155.700 401.255.900.875 344.916.345.000 384.067.344.000 7.548.325.000 -25,86 1.5 Belanja Bagi Hasil 1.058.172.720.189 1.108.957.858.458 1.182.878.412.851 1.694.471.481.205 2.253.337.259.092 21,92 1.6 Belanja Bantuan Keuangan 626.139.791.522 687.190.390.450 1.116.008.176.210 1.932.795.166.600 1.908.190.237.800 36,02 1.7 Belanja Tidak Terduga 1.024.355.525 5.158.758.000 15.065.275.223 2.828.346.537 5.424.543.233 151,63 2 BELANJA LANGSUNG 1.802.604.949.407 1.988.013.500.673 2.171.519.886.296 2.480.502.777.738 2.906.831.268.274 12,73 2.1 Belanja Pegawai 250.055.680.344 213.820.985.029 209.968.578.170 203.990.528.090 318.033.644.866 9,19 2.2 Belanja Barang dan Jasa 1.022.442.665.892 1.227.133.927.452 1.542.074.983.760 1.812.185.241.550 1.977.523.313.263 18,08 2.3 Belanja Modal 530.106.603.171 547.058.588.192 419.476.324.366 464.327.008.098 611.274.310.145 5,55 JUMLAH 5.162.662.476.426 5.200.113.112.951 5.968.033.770.059 7.776.705.827.176 11.446.844.105.134 19,59 Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Tengah, 2013 III - 10 Tabel 3.5 Proporsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No Uraian Proporsi 2008 2009 2010 2011 2012 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 65,08 61,77 63,61 68,10 74,61 1.1 Belanja Pegawai 16,98 18,11 17,92 15,14 10,85 1.2 Belanja Bunga - - - - - 1.3 Belanja Hibah 7,47 1,31 1,14 1,34 27,29 1.4 Belanja Bantuan Sosial 7,99 7,72 5,78 4,94 0,07 1.5 Belanja Bagi Hasil 20,50 21,33 19,82 21,79 19,69 1.6 Belanja Bantuan Keuangan 12,13 13,21 18,70 24,85 16,67 1.7 Belanja Tidak Terduga 0,02 0,10 0,25 0,04 0,05 2 BELANJA LANGSUNG 34,92 38,23 36,39 31,90 25,39 2.1 Belanja Pegawai 4,84 4,11 3,52 2,62 2,78 2.2 Belanja Barang dan Jasa 19,80 23,60 25,84 23,30 17,28 2.3 Belanja Modal 10,27 10,52 7,03 5,97 5,34 JUMLAH 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber: Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Tengah, 2013 Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa Belanja Tidak Langsung lebih besar dibandingkan dengan Belanja Langsung, dengan komposisi terbesar dari Belanja Tidak Langsung digunakan untuk Belanja Hibah, Belanja Bagi Hasil, dan Belanja Bantuan Keuangan. Tahun 2012 terjadi kenaikan signifikan pada komponen Belanja Tidak Langsung yaitu Belanja Hibah sebesar 27,29, yang disebabkan karena adanya pengadministrasian dana BOS kepada provinsi, yang semula diserahkan kepada kabupatenkota.

c. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah merupakan setiap penerimaaan yang perlu dibayar kembali atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Kebijakan pembiayaan daerah terdiri dari Kebijakan Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah diarahkan : a. Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan SiLPA tahun sebelumnya sebagai sumber penerimaan pada APBD tahun berikutnya, didasarkan pada perhitungan yang cermat dan rasional; b. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban dalam prinsip kehati-hatian; c. SiLPA diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya penggunaan perencanaan anggaran; d. Membentuk dana cadangan. Kebijakan keuangan daerah, baik angka kebijakan pendapatan, belanja maupun pembiayaan yang didukung dengan kebijakan keuangan negara, sebagaimana tertuang dalam APBD Provinsi Jawa Tengah maupun APBN adalah untuk mendukung tercapainya target sasaran perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah. Realisasi pembiayaan daerah Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2008 – 2012 secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.6. III - 11 Tabel 3.6 Realisasi Pembiayaan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012