Rasio Rata-rata Upah Minimum KabupatenKota UMK dibanding Kebutuhan Hidup Layak KHL

II - 115

i. Jumlah Kepesertaan Jamsostek dalam Hubungan Industrial

Jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja yang telah mengikuti program Jamsostek selama periode Tahun 2008 – 2012 terus mengalami peningkatan, mengindikasikan bahwa kesadaran perusahaan dan tenaga kerja terhadap jaminan sosial ketenagakerjaan semakin meningkat, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.123 . Tabel 2.123. Perkembangan Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja yang Mengikuti Program Jamsostek di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No Tahun Jumlah Perusahaan Jumlah Tenaga Kerja 1 2008 8.683 649.529 2 2009 9.737 643.574 3 2010 18.978 1.330.917 4 2011 19.664 1.966.390 5 2012 21.899 2.186.821 Sumber : Dinakertransduk Provinsi Jawa Tengah, 2013.

j. Jumlah pekerjaburuh sektor non formal yang menjadi peserta program Jamsostek

Jumlah pekerjaburuh sektor non formal yang menjadi peserta program Jamsostek atau yang lebih dikenal dengan Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja TKLHK selama Tahun 2008 - 2012 berfluktuatif, namun cenderung meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa kesadaran pekerjaburuh sektor non formal terhadap jaminan sosial ketenagakerjaan semakin meningkat, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.124. Tabel 2.124. Perkembangan Jumlah Pekerja Sektor Non Formal yang Mengikuti Program Jamsostek di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2012 orang No Tahun Jumlah Tenaga Kerja 1 2008 27.755 2 2009 36.954 3 2010 33.107 4 2011 29.969 5 2012 32.784 Sumber : Dinakertransduk Prov. Jateng, 2013.

15. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

Koperasi memiliki peran yang penting dalam perekonomian Jawa Tengah. Kinerja koperasi dapat diukur dari tingkat keaktifan koperasi, dan tingkat kesehatan koperasi khususnya pada unit Koperasi Simpan Pinjam KSP. Tingkat keaktifan koperasi dalam kurun waktu 2008 - 2012 cenderung meningkat, dari sebesar 70,53 pada Tahun 2008 menjadi sebesar 79,34 pada Tahun 2012. Kondisi ini menunjukkan bahwa sampai II - 116 dengan Tahun 2012 masih terdapat sebanyak 20,66 koperasi yang tidak aktif. Kabupatenkota dengan persentase koperasi aktif paling rendah adalah Kabupaten Pati, Tegal dan Kendal. Secara umum tingkat keaktifan koperasi dipengaruhi oleh keaktifan pengurus dalam melakukan pengelolaan koperasi. Terdapat pula koperasi yang dibentuk karena adanya bantuan yang mengharuskan kelompok membentuk koperasi, sehingga pasca penerimaan bantuan, koperasi tidak lagi aktif dalam mengem- bangkan usaha koperasi. Perkembangan tingkat keaktifan koperasi dapat dilihat pada Tabel 2.125. Tabel 2.125. Persentase Koperasi Aktif di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah Koperasi 17.618 25.076 25.427 26.346 26.857 2 Jumlah Koperasi aktif unit 12.426 19.850 19.617 20.571 21.308 3 Persentase koperasi aktif 70,53 79,16 77,15 78,08 79,34 Sumber : Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Tengah, 2013 Pengelolaan KSP yang baik dapat dilihat dari capaian indikator persentase koperasi sehat. Persentase koperasi sehat di Jawa Tengah pada Tahun 2012 sebesar 8,54. Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam sangat rendah, sehingga memerlukan pembinaan khususnya dalam pengelolaan keuangan koperasi. Perkembangan tingkat kesehatan koperasi di Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.126. Tabel 2.126. Jumlah Koperasi Sehat KSPUSP di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah koperasi simpan pinjam KSPUSP 15.285 16.157 19.129 19.881 20.296 2 Jumlah koperasi sehat unit - 40 189 116 1.733 3 Persentase koperasi sehat - 0,25 0,99 0,58 8,54 Sumber : Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Tengah, 2013 Jumlah usaha mikro kecil dan menengah di Jawa Tengah sampai dengan Tahun 2012 mencapai sebanyak 3.792.071 unit. Dalam rangka pemberdayaan UMKM, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan pembinaan UMKM. Jumlah UMKM yang telah dibina menunjukkan peningkatan dari sebanyak 64.294 unit pada Tahun 2008 menjadi 80.583 unit pada Tahun 2012. Penyerapan tenaga kerja dari UMKM juga meningkat dari sebesar 264.762 orang pada Tahun 2008 menjadi sebanyak 345.622 orang pada Tahun 2012. Aset UMKM juga meningkat dari sebesar 3.976 Milyar pada tahun 2008 menjadi 6.816 Milyar pada Tahun 2012.