Hukum dan HAM RPJMD 2013-2018 RPJMD 2013 2018

II - 129 dilaksanakan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi PPK Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013. Aksi yang dilaksanakan meliputi Strategi Pencegahan Korupsi dengan fokus pada: 1 Pembentukan kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP serta pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non perizinan kepada lembaga PTSP; 2 Transparansi perencanaan dan penganggaran melalui publikasi dokumen yang dapat diakses melalui website jatengprov.go.id; 3 Transparansi proses pengadaan barang dan jasa melalui website LPSE.

d. Penyelenggaraan Administrasi

Pemerintahan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP Penyelenggaraan pemerintahan berbasis teknologi informasi telah dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai suatu upaya penataan sistem manajemen dan proses kerja melalui pengembangan website www.jatengprov.go.id yang dapat diakses oleh masyarakat. Di samping itu, untuk mendukung penciptaan transparansi dan akuntabilits kinerja, telah tersedia berbagai sistem informasi manajemen, antara lain: Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah SIPPD, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian SIMPEG, Sistem Informasi Pembangunan Daerah SIMBANGDA, Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE, dan berbagai sistem informasi lainnya. Untuk mewujudkan pelayanan yang cepat, efektif, efisien, transparan dan memberikan kepastian hukum, telah dibentuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP yang disertai pelimpahan kewenangan penandatanganan perizinan dan non perizinan dari Gubernur kepada lembaga PTSP. Bidang perizinan dan non perizinan yang dilayani meliputi bidang penanaman modal, tenaga kerja, koperasi dan UMKM, kesbangpolinmas dan politik, sosial, energi dan sumber daya mineral, sumber daya air, kelautan dan perikanan, kehutanan, pekerjaan umum, perhubungan, komunikasi dan informatika, perindustrian dan perdagangan, kesehatan, pertanian, peternakan dan kesehatan hewan, perkebunan, serta keamanan. Terkait penataan desakelurahan pada Tahun 2010 dan 2011 terjadi pembentukan 4 empat desa baru dan perubahan status 2 dua desa menjadi kelurahan. Ke depan dimungkinkan terjadi pembentuk- kanpenggabunganpenghapusanperubahan status desakelurahan berdasarkan prakarsa pemerintah desakelurahan dengan mempertim- bangkan saran dan pendapat masyarakat serta telah memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan.

e. Kerjasama Daerah

Kerjasama daerah dilaksanakan sebagai sarana untuk lebih memantapkan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lain, menyerasikan pembangunan daerah, mensinergikan II - 130 potensi antar daerah danatau dengan pihak ketiga serta meningkatkan pertukaran pengetahuan, teknologi dan kapasitas fiskal. Bentuk kerjasama daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meliputi kerjasama daerah dengan Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah Dalam Negeri; Fasilitasi peningkatan kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan 35 kabupatenkota dan kerjasama bilateral dengan provinsi lain; serta kerjasama sister province dengan 4 empat provinsi di luar negeri, yaitu Negara Bagian Queensland Australia, Provinsi Fujian China, Chung Cheong Buk Do Korea dan Siem Reap Kamboja.

f. Administrasi Keuangan Daerah

Perwujudan pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel telah dilaksanakan melalui Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD dan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Perda Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 96 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip-prinsip berbasis akuntansi, nilai historis, realistis, periodisitas, konsisten, pengungkapan lengkap dan penyajian wajar. Pada Tahun 2012 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP dari BPK sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 Nomor 35ALHPBPKXVIII.NG52012.

g. Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah

Optimalisasi pengelolaan aset daerah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemanfaatan dan pendayagunaan aset daerah untuk mendukung peningkatan PAD. Untuk itu dilakukan optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan aset daerah, up dating data pengadaan dan mutasi, pengamanan aset, penghapusan dan pemindahtanganan Barang Milik Daerah BMD, inventarisasi BMD, penyelesaian kasussengketa aset, pembinaan pengendalian dan pengawasan BMD serta penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah DKBMD dan Daftar Kebutuhan Perubahan Barang Milik Daerah DKPBMD. Selain itu dilaksanakan pula kerjasama dengan pihak ketiga pada 3 tiga obyek aset, pinjam pakai 11 obyek aset, dan disewakan 27 obyek aset.

h. Pengawasan

Pengawasan dilaksanakan untuk menjaga kinerja pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan regulasi, kebijakan dan peraturan yang berlaku. Pelaksanaan pengawasan difokuskan pada pengawasan internal secara berkala pada beberapa objek pemeriksaan obrik