Infrastruktur Teknologi Informasi TI, antara lain : masih terbatasnya

IV-12 terhadap TI dan kelembagaannya untuk menuju keterbukaan informasi publik berbasis TI.

20. Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

Permasalahan utama dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup di Jawa Tengah saat ini adalah meningkatnya kerusakan ekosistem teresterial, serta pesisir dan laut, yang ditandai dengan masih tingginya luas lahan kritis, rusaknya catchment area yang disebabkan oleh deforestasi dan degradasi hutan, meningkatnya kerusakan ekosistem pesisir dan laut baik mangrove maupun terumbu karang, meningkatnya frekuensi kejadian bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan akibat kerusakan ekosistem yang cukup tinggi, berkurangnya Ruang Terbuka Hijau RTH dan meningkatnya pencemaran lingkungan industri penghasil limbah B3 dan limbah cair B3 serta limbah padat atau sludge B3. Penyebab kerusakan lingkungan lainnya adalah terjadinya alih fungsi lahan, terutama lahan sawah menjadi peruntukkan lainnya. Rata-rata pengurangan luas lahan sawah di Jawa Tengah adalah 201 Hatahun, dengan luas lahan sawah pada Tahun 2012 sebesar 991.524 Ha.

21. Penanggulangan Bencana

Jawa Tengah mempunyai wilayah dengan tingkat kerawanan bencana yang relatif tinggi yang diakibatkan karena besarnya jumlah penduduk termasuk di dalamnya adalah penduduk miskin dan berpendidikan rendah serta letak geografis berada dalam ring of fire. Permasalahan yang dihadapi adalah belum optimalnya upaya-upaya yang dilakukan untuk pengurangan risiko bencana, keterbatasan sumber daya, serta masih rendah dan belum meratanya kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana.

4.2 Lingkungan Strategis

Untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang berkualitas, sinergis, dan berkelanjutan, serta memperhatikan dinamika yang berkembang maka kondisi lingkungan strategis perlu mendapat perhatian sebagai pertimbangan untuk mempertajam arah kebijakan pembangunan ke depan.

1. Internal a. Kekuatan Strength

1 Geo-Strategis Letak Jawa Tengah yang berada di antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur menjadi salah satu kekuatan strategis dalam mendukung pembangunan daerah Jawa Tengah. Selain itu juga, Jawa Tengah termasuk dalam jalur transportasi utama yang menghubungkan antar pusat-pusat pertumbuhan dan sebagai jalur distribusi barang dan jasa yang strategis di Pulau Jawa. Keragaman hayati yang didukung dengan potensi sumberdaya alam yang beragam, menjadikan wilayah Jawa Tengah cukup strategis sebagai wilayah penyangga kehidupan di Pulau Jawa. Dengan didominasi oleh potensi pertanian yang tersebar di hampir seluruh wilayah Jawa Tengah, menjadikan Jawa Tengah memiliki kekuatan geostrategis sebagai basis utama politik pertanian nasional. IV-13 Kekuatan lainnya yang dimiliki adalah kondisi topografi yang terdiri dari daratan yang terbentang di sepanjang pantai utara dan selatan, serta pegunungan yang terbentang di daerah tengah. Karakter topografi inilah yang membentuk pola hidrologi dan iklim yang sangat baik, dan mendukung pengembangan pertanian sebagai sektor utama pembangunan Jawa Tengah, serta menjadi penyeimbang bagi ling- kungan di wilayah provinsi sekitar sebagai satu kesatuan bio region Pulau Jawa. 2 Sumber Daya Manusia Salah satu kekuatan besar yang dimiliki Jawa Tengah dalam mendukung pembangunan adalah jumlah penduduk yang cukup banyak urutan ke-4 terbanyak secara nasional, yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah. Bukan hanya jumlah penduduk yang besar, namun didukung dengan kualitas dan kapasitas penduduk yang baik, yang ditunjukkan dengan IPM yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dapat menjadi kekuatan strategis untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan Jawa Tengah. Kekuatan lain yang dimiliki masyarakat Jawa Tengah adalah karakter masyarakat yang kuat dan berbudaya, mengedepankan tenggang rasa, tepo saliro, gotong royong, dan pekerja keras, serta tetap melestarikan kearifan lokal yang beragam warisan nenek moyang. Kekuatan ini dapat menjadi modal dasar pada pembentukan masyarakat Jawa Tengah yang berbudaya menuju pada cita-cita pembangunan Jawa Tengah yang berkepribadian dalam kebudayaan.

b. Kelemahan Weakness 1 Kependudukan

Jumlah penduduk Jawa Tengah yang cukup besar, tetapi tidak diiringi dengan penyebaran penduduk secara merata, dapat menjadi kelemahan yang dimiliki Jawa Tengah dalam proses pembangunan ke depan. Kondisi ini dapat dilihat dengan tingkat kepadatan penduduk yang tidak merata pada 35 kabupatenkota se-Jawa Tengah. Selain itu penyebaran penduduk yang lebih terfokus di daerah perkotaan, juga menjadi kendala dalam proses pembangunan Jawa Tengah. Situasi tersebut dapat menggambarkan tumbuhnya kantong-kantong ekonomi yang tidak seimbang antara perkotaan dan pedesaan. Masih tingginya jumlah penduduk miskin dan penganggur di Jawa Tengah menjadi tugas rumah yang cukup besar untuk segera diselesaikan dalam proses membangun Jawa Tengah ke depan. Hingga Tahun 2012, jumlah penduduk miskin Jawa Tengah mencapai 4,863 juta orang atau 14,98 dari total penduduk Jawa Tengah. Selain itu, angka pengangguran juga masih cukup tinggi yaitu sebesar 0,96 juta orang atau 5,63 dari total angkatan kerja. Kondisi ini berkaitan dengan kualitas hidup masyarakat Jawa Tengah secara ekonomi maupun sosial yang berada di bawah standar hidup layak, serta keterbatasan akses masyarakat pada sumber-sumber penghidupan yang lebih baik. Hal ini merupakan kelemahan Jawa Tengah yang harus segera dilakukan penyelesaian strategis agar