Ketersediaan dan Cadangan Pangan, dengan Indikator Penguatan Cadangan Pangan

II - 141 dapat mendukung ketersediaan cadangan pangan beras sebanyak 3.360 Ton. Jumlah lumbung pangan yang difasilitasi sampai dengan Tahun 2012 sebanyak 232 lumbung pangan masyarakat. b. Distribusi dan Akses Pangan, dengan Indikator Ketersediaan Informasi pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah Target komoditas yang wajib dipantau adalah gabahberas, jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir dan cabe merah. Persentase capaian ketersediaan informasi pasokan harga dan akses pangan Tahun 2012 sebesar 93,65, belum mencapai target SPM sebesar 100 pada Tahun 2015. c. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan, dengan Indikator Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan Persentase pengawasan dan pembinaan keamanan pangan Tahun 2012 sebesar 80, sudah sesuai dengan Target SPM. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan baik pangan segar maupun pangan olahan pada Tahun 2012 telah dilakukan terhadap 50 sampel dengan jumlah aman 40 sampel 80.

d. Penanganan Kerawanan Pangan, dengan Indikator Penanganan Daerah Rawan Pangan

Penanganan daerah rawan pangan sebagai salah satu upaya pengurangan kemiskinan telah dilaksanakan dengan program Desa Mandiri Pangan dan Revitalisasi lumbung pangan masyarakat di daerah yang mengalami defisit pangan pada saat masa tanam atau berpotensi rawan panganmiskin. Untuk meningkatkan kemampuan antisipasi kondisi rawan pangan dan penanganan rawan pangan dilakukan melalui Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi SKPG serta intervensi melalui Penanganan Daerah Rawan Pangan PDRP. Hasil analisis FSVA 2012, menunjukkan 29 kabupaten yang ada di Jawa Tengah pada kondisi sangat tahan pangan. Penanganan daerah rawan pangan difokuskan untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan transien. Kegiatan penanganan rawan pangan di Jawa Tengah dilaksanakan di 99 desa.

22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pemberdayaan Masyarakat dan DesaKelurahan adalah upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat desa dan kelurahan yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, politik dan lingkungan hidup melalui penguatan pemerintahan desa dan kelurahan, lembaga kemasyarakatan dan upaya dalam penguatan kapasitas masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam suatu kerangka pembangunan partisipatif yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat yaitu sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan serta pengembangan tindak lanjut hasil pembangunan. Perencanaan pembangunan desa disusun dengan mengacu kepada perencanaan pembangunan kabupatenkota, provinsi dan nasional. Program-program II - 142 pembangunan yang diarahkan ke desa wajib disinkronisasikan dan diintegrasikan dengan perencanaan pembangunan desa. Pemberdayaan Masyarakat dan DesaKelurahan dilakukan dengan melibatkan Kader Pemberdayaan Masyarakat KPM dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat DesaKelurahan LPMDK. Jumlah LPMDK sebagaimana pada Tabel 2.157. Tabel 2.157. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat DesaKelurahan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No. Tahun Jumlah LPMDK 1. 2008 8.574 2. 2009 8.576 3. 2010 8.576 4. 2011 8.576 5. 2012 8.578 Sumber : Bapermasdes Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2013 Pos Pelayanan Terpadu Posyandu adalah salah satu Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat UKBM yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat terutama untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Hasil pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelayanan Posyandu kepada masyarakat selama kurun waktu Tahun 2008- 2013 adalah meningkatkan peran dan fungsi melalui revitalisasi 15.000 unit Posyandu dan pembangunan 44 unit Posyandu. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.158. Tabel 2.158. Posyandu Aktif di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 No. Tahun Jumlah Posyandu Aktif 1. 2008 36.897 2. 2009 47.579 3. 2010 48.124 4. 2011 48.124 5. 2012 48.187 Sumber : Bapermades Provinsi Jawa Tengah, 2012 Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga PKK telah memberikan peran nyata untuk meningkatkan pendapatan keluarga yaitu dalam bentuk pelatihan kewirausahaan bagi kader-kader PKK. Hasil yang telah dicapai selama kurun waktu 2008 - 2012 adalah telah ditumbuhkembangkan 332 unit Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga UP2K-PKK. Disamping itu PKK memiliki beberapa peran dalam meningkatkan ketrampilan dan