Penyampaian Kritik Latar Belakang Sosiobudaya Masyarakat dalam Novel Hubbu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 124 sudah bermusuhan di sini, tetapi akhirnya di bawa keluar, di partai,” tutur Bibi nenek mendung, sedang aku tak mampu bersuara apa-apa. Mashuri, 2007:192-193 Konflik keluarga tersebut terjadi bersebab Jarot tidak mau memangku kepemimpinan pondok, ia lebih memilih sekolah di sekolah umum, meneruskan kuliah di Surabaya dan tak pernah lagi kembali pulang ke Alas Abang. Seperti dituturkan Bibi Nenek kepada Aida dalam kutipan berikut. “Kami sebenarnya menyayangkan ketika ayahmu tidak mau belajar ilmu- ilmu agama, tetapi memilih ke sekolah umum. Meski demikian, kami masih mengharap ayahmu datang, ketika ia menuntut ilmu di Surabaya. Bagaimanapun kami yakin ayahmu dikaruniai ilmu laduni, tanpa belajar pun sebenarnya ayahmu sudah bisa menguasai ilmu agama,” Tutur Bibi Nenek. Mashuri, 2007:192

h. Penyampaian Kritik

Novel Hubbu , memberi gambaran situasi dan kondisi masyarakat Indonesia di masa Orde baru dalam konteks menjelang revormasi tahun 1998. Rezim di masa Orde baru yang menjadi penguasa tunggal yang mencengkeram bangsa dalam segala pilar kehidupan masyarakat akhirnya mendapatkan protes dari berbagai kalangan masyarakat yang dimotori mahasiswa. Protes dalam gelombang besar yang terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada akhirnya berhasil menurunkan Soeharta dari tahta kursi presiden yang sudah diduduki lebih dari tiga puluh dua tahun. Ketika pecah revormasi, kami menjadi yang terdepan. Aku masih ingat bagaimana ayahmu hamper terjungkal di depan rumah sakit Karang Menjangan, karena digempur oleh barisan tentara. Saat itu tepat tanggal 20 Mei 1998. Kami sedang mempersiapkan sebuah demonstrasi keluar kampus, sebab demo memang tak boleh keluar kampus saat itu. Pada akhirnya, banyak mahasiswa semburat, kalang jabut, karena begutu rombongan mahasiswa keluar dari kampus dari pintu Barat, langsung disonsong dengan truk penyapu kerusuhan. Ya, saat itu demonstrasi untuk reformasi demikian marak, apalgi setelah di Jakarta beberapa teman dari Universitas Trisakti wafat sebagai martir dan dikenal dengan peristiwa Semanggi. mashuri, 2007:155 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 125 Dan, perkiraan ayahmu soal Kaliyuga ternyata benar juga. Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto lengser keprabon, alias turun tahta dari kursi presiden yang telah diduduki selama 32 tahun. Peristiwa ini di luar perkiraan semua orang, apalagi rezim saat itu sudah mengakar dari Sabang sampai Merauke. Mashuri, 2007:156 Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa mewakili seluruh elemen masyarakat sebagai tindak protes atas ketidakadilan dan rezim yang menindas masyarakat, sebenarnya hasil dari ketertindasan dan ketidakadilan yang sudah berlangsung sangat lama. Sikap kritis dan memandang ketertindasan sebagai belenggu untuk memerdekakan ketidakadilan yang dilakukan oleh rezim Orde Baru tersebut menjadikan dendam dan berusaha membalikkan keadaan, hal itu menjadi modal untuk memperoleh eksistensi demokrasi yang sesungguhnya akan membawa keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

3. Penokohan dalam Novel