perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 216
para pendidik harus memberikan arahan dan tuntunan yang jelas terhadap aspek pencapaian pembelajaran apresiasi sastra sehingga tercapai tujuan pembelajarannya.
Dengan demikian guru harus mempersiapkan materi ajar yang disederhanakan sehingga dapat dipahami siswa. Jika hal tersebut dipatuhi, maka pembelajaran
apresiasi sastra di sekolah bukan lagi sebagai kegiatan reproduktif tetapi menjadi kegiatan produktif.
Hasil analisis yang penulis lakukan bisa dimanfaatkan sebagai bahan rujukan gambaran awal yang sederhana terhadap kajian sosiobudaya dan wujud nilai yang
terkandung di dalamnya. Dengan memanfaatkan hasil penelitian yang penulis lakukan setidaknya bisa dijadikan bahan pendamping bagi guru untuk melengkapi
bahan ajar yang telah disiapkan sebelumnya.
3. Sebagai Pendidikan Karakter Bangsa
Pendidikan adalah suatu ungkapan kasih sayang kepada anak didik untuk mengambil alih dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, anak didik perlu disambut
dengan diberi bekal yang cukup di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan bangsa. Pendidikan menjadi sesuatu yang sangat berharga yang dibutuhkan dalam usaha
meraih cita-cita manusia yang bermartabat. Dunia guru adalah dunia kelas yang “memaksa” guru untuk melaksanakan
proses pembelajaran sebagai proses pendidikan yang diharapkan mampu mengubah pola pikir dan pola perilaku anak didik. Guru juga dituntutharapkan mampu
menyajikan proses pembelajaran yang bukan semata-mata transfer pengetahuan, tetapi juga memiliki efek pendamping
nuturring effect
yaitu berkewajiban membentuk dan mewarnai kepribadian dan moral siswa. Karena itu pembentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 217
watak, moral, dan kepribadian siswa juga menjadi tugas dan kewajiban guru Bahasa Indonesia, bukan hanya tugas guru agama.
Oleh karena itu, hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran apresiasi di sekolah karena penelitian dengan kajian sosiobudaya terhadap novel
Hubbu
ini ditemukan wujud nilai-nilai yang sarat akan makna hidup dan kehidupan. Representasi nilai-nilai yang terkandung dalam novel
Hubbu
bisa dijadikan sebagai pembelajaran budi pekerti dan moral sehingga akan terbentuk pendidikan karakter
bangsa bagi anak didik lewat pembelajaran apresiasi novel. Penggambaran perwatakan tokoh dengan permasalahan yang dihadapi akan
mengajarkan banyak hal bagaimana menyikapi dan meneladani hal-hal yang terdeskripsikan dalam temuan penelitian ini. Dari situlah secara tidak langsung
pendidikan karakter ini akan masuk lewat kegiatan apresiasi novel.
4. Aspek Pelestarian Budaya Jawa Melalui Apresiasi Sastra
Wujud lain dari penelitian ini adalah untuk melestarikan budaya Jawa lewat karya sastra novel
Hubbu.
Kerja penelitian yang penulis lakukan sebagai bentuk pelestarian budaya Jawa. Hal yang paling dasar adalah penulis menjadi lebih paham
dan mengerti terhadap seni dan budaya Jawa yang memang harus dilestarikan dan tetap dibudayakan dalam karya sastra tersebut.
Budaya sebagai lambang identitas bangsa perlu diwariskan kepada generasi selanjutnya. Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengangkat seni
budaya tersebut ke permukaan, salah satunya dengan penelitian ini. Meluasnya aspek baca ketika hasil penelitian ini terakumulasi pada masyarakat pembaca dan bisa
dijadikan sebagai pembanding pada penelitian lanjutan, maka akan memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 218
ruang gerak dan pengaruh luas pada tataran yang lebih luas lagi. Perluasan tersebut terjadi secara tidak langsung dengan menyebarnya nilai-nilai seni budaya yang
terkandung di dalam karya sastra tersebut manakala terjadi interaksi dengan pembacanya secara lebih luas.
Dengan demikian, proses pelestarian budaya Jawa bisa dikembangkan dan dilestarikan. Hal yang lebih mudah dilaksanakan adalah lewat pendidikan’ pem-
belajaran sastra di sekolah. Dengan proses pembelajaran apresiasi sastra pelestarian seni dan budaya bisa sangat efektif. Penanaman nilai-nilai luhur budaya Jawa bisa
dilakukan secara efektif, terus-menerus , dan bersinambung dengan apresisasi karya sastra novel tersebut.
5. Pengembangan Penelitian Sastra