Manfaat Sastra Hakikat Sastra

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 14 Menurut Wicaksono Adi 2005:35, sastra, baik itu prosa, puisi, maupun drama, pada dasarnya adalah sebuah teks yang mengandung hubungan-hubungan tanda, baik secara internal yang memunculkan makna tekstual dan secara eksternal sering disebut sebagai makna referensial. Sastra adalah refleksi pengarang tentang hidup dan kehidupan yang dipadu dengan daya imajinasi dan kreasi yang didukung oleh pengalaman dan pengamatannya atas kehidupan tersebut. Sastra mempunyai dua aspek, yaitu aspek bentuk dan aspek isi. Aspek bentuk adalah hal-hal yang menyangkut objek atau isi karya sastra, yaitu pengalaman hidup manusia, seperti sosial budaya, kesenian, cara berpikir suatu masyarakat, dan sebagainya. Aspek isi inilah sebenarnya yang paling hakiki, sebab bahasa hanya sebagai wadah atau medianya saja. Atar Semi 1990:8 mengatakan bahwa sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Dengan demikian, sastra sebagai karya kreatif harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan-kebutuhan keindahan manusia. Sastra harus pula menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan manusia.

b. Manfaat Sastra

Dengan batasan seperti di atas, maka jelaslah bahwa sastra mempunyai peranan yang amat penting bagi kehidupan manusia, terutama kehidupan rohani. Segala sesuatu yang menyangkut kehidupan manusia sampai dengan yang paling kompleks sekali pun dapat diungkapkan dalam karya sastra tersebut. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15 Atar Semi 1990:20 menjelaskan bahwa sastra mempunyai peranan atau misi bagi kehidupan manusia itu sendiri dalam masyarakat. Misi sastra yang pertama adalah, sebagai alat untuk menggerakkan pemikiran pembaca kepada kenyataan dan menolongnya mengambil suatu keputusan bila ia menghadapi masalah. Misi yang kedua adalah, menjadikan dirinya sebagai suatu tempat di mana nilai kemanusiaan mendapat tempat yang sewajarnya dipertahankan, dan disebarluaskan, terutama di tengah-tengah kehidupan modern yang ditandai dengan menggebu-gebunya kemajuan sains dan teknologi. Jadi, sastra dapat menjadi pengimbang sains dan teknologi yang kehadirannya tidak dapat ditolak. Misi yang ketiga adalah, untuk meneruskan tradisi suatu bangsa kepada masyarakat sezamannya dan kepada masyarakat yang akan datang terutama cara berpikir, kepercayaan, kebiasaan, pengalaman sejarah, rasa keindahan, bahasa, serta bentuk-bentuk kebudayaan. Meskipun sastra akan mengungkapkan kehidupan manusia, namun proses penciptaannya melalui daya imajinasi dan kreativitas yang tinggi dari para sastrawan. Sebelum membuat karya sastra, pengarang menghayati segala persoalan kehidupan manusia dengan penuh kesungguhan lebih dulu, kemudian mengungkapkannya kembali melalui sarana fiksi bisa dalam bentuk puisi, cerita pendek, novel, atau drama. Dalam proses penciptaannya itu, kreativitas sastrawan dapat bersifat “tak terbatas”. Pengarang dapat mengkreasi, memanipulasi, dan menyiasati berbagai masalah kehidupan yang dialami dan diamatinya menjadi berbagai kemungkinan kebenaran yang hakiki dan universal dalam karya fiksinya. Pengarang dapat mengemukakan sesuatu yang hanya mungkin terjadi, dan dapat terjadi, walau secara faktual tidak pernah terjadi. Maka dengan cara itu karya fiksi tersebut dapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 16 mengubah hal-hal yang terasa pahit dan sakit jika dijalani dan dirasakan pada dunia yang nyata, namun menjadi menyenangkan untuk direnungkan dalam karya sastra Burhan Nurgiyantoro, 1998:6. Oleh karena itu, melalui karya sastra secara tidak langsung pembaca akan mendapatkan suatu kesempatan belajar memahami dan menghayati berbagai persoalan kehidupan manusia yang sengaja diungkapkan oleh pengarang. Dengan demikian karya sastra dapat mengajak pembaca untuk bersikap lebih arif. Sastra merupakan hasil salah satu cabang kesenian dan merupakan cabang kebudayaan. Seperti hasil kesenian pada umumnya, karya sastra mengandung unsur keindahan yang menimbulkan rasa senang, nikmat, terharu, menarik perhatian, dan dapat menyegarkan perasaan penikmatnya. Sastra adalah budaya bangsa dengan bahasa sebagai medianya. Karya sastra dengan segala bentuknya, yaitu puisi, prosa, drama, dan lain-lain berisi curahan pengarangnya. Isi jiwa ini merupakan kekayaan rohaniah dari bangsa yang memilikinya. Kekayaan rohaniah itu bagi pengarangnya merupakan keterampilan dan prestasi di alam pemikiran yang mengandung pesan spiritual yang dapat disampaikan kepada masyarakat pembacanya dari masa ke masa. Dari sudut pembacanya, kekayaan rohaniah yang tersimpan di dalam karya sastra merupakan sumber informasi, sumber kekuatan yang tidak ada habis-habisnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa sastra adalah sebuah teks yang tersusun oleh berbagai kemungkinan penataan ulang dunia yang khaos dan kemungkinan tersebut baru memperoleh maknanya setelah dibaca oleh pembacanya. Pada akhirnya karya sastra senantiasa akan terikat dengan kenyataan yang hendak dilampauinya tersebut. Ia tidak berpijak pada ruang kosong melainkan pada bumi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 kenyataan yang menyampaikan sisi kehidupan manusia dan masalahnya karena karya sastra sesungguhnya lebih bersifat subjektif. Namun, melalui penghayatan dalam memahami karya sastra pembaca akan lebih dalam mengenal kehidupan sosial dan cara-cara manusia menghayati kehidupan dengan perasaannya.

2. Hakikat Novel