80
Jelas bahwa di wilayah Sumatera tenaga kerja memiliki peranan yang lebih penting dari investasi, baik investasi swasta maupun investasi pemerintah. Dalam hal
ini untuk menjaga kenaikan PDRB instrumen-instrumen yang terkait dengan pasar tenaga kerja perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah wilayah Sumatera
seperti upah minimum regional dan perbaikan fasilitas infrastruktur untuk mendorong para investor masuk ke wilayah Sumatera.
5.2.1.2. Respon PDRB Wilayah Jawa-Bali
Hasil pendugaan parameter dan uji statistik persamaan PDRB wilayah Jawa- Bali dapat dilihat pada Tabel 8. Pada Tabel tersebut terlihat bahwa PDRB wilayah
Jawa-Bali dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja, investasi swasta dan investasi pemerintah. PDRB wilayah Jawa-Bali secara statistik dipengaruhi secara positif oleh
jumlah tenaga kerja dan secara statistik berbeda nyata dengan nol pada taraf kepercayaan 95 persen..
Tabel 8. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Produk Domestik Regional Bruto Wilayah Jawa-Bali
Label Paramete
r Prob |t|
Elastisitas Estimate
E
SR
E
LR
Intersep PDRB Jawa-Bali -993562
0.0079 -
- Tenaga kerja Jawa-Bali
26.78527 0.0018
2.3046 -
Investasi swasta Jawa-Bali 5443.312
0.0111 0.2623
- Investasi pemerintah Jawa-Bali
826.0789 0.0232
0.1344 -
Respon perubahan PDRB Jawa-Bali terhadap perubahan permintaan tenaga
kerja Jawa-Bali adalah elastis dalam jangka pendek, artinya bahwa di Jawa-Bali, tenaga kerja berperan penting dalam meningkatkan PDRB wilayah Jawa-Bali. Selain
jumlah tenaga kerja, investasi swasta juga memberikan pengaruh yang positif
81
terhadap PDRB Jawa-Bali dan pengaruh investasi swasta tersebut secara statistik signifikan pada taraf kepercayaan 95 persen, namun demikian respon PDRB terhadap
perubahan investasi swasta dalam jangka pendek adalah inelastis. Investasi pemerintah juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan
PDRB wilayah Jawa-Bali, dan hal ini secara statistik juga berbeda nyata dengan nol pada taraf kepercayaan 95 persen. Namun demikian, respon perubahan PDRB Jawa-
Bali terhadap perubahan investasi pemerintah adalah inelastis dalam jangka pendek. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan investasi swasta ataupun investasi pemerintah
sebesar satu persen, hanya dapat meningkatkan PDRB wilayah Jawa-Bali kurang dari satu persen. Jelas bahwa di wilayah Jawa-Bali tenaga kerja memiliki peranan yang
lebih penting dari investasi, baik investasi swasta maupun investasi pemerintah. Dalam hal ini untuk menjaga kenaikan PDRB instrumen-instrumen yang terkait
dengan pasar tenaga kerja perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah wilayah Jawa-Bali seperti upah minimum regional dan perbaikan fasilitas infrastruktur untuk
mendorong para investor masuk ke wilayah Jawa-Bali.
5.2.1.3. Respon PDRB Wilayah Timur Indonesia